Frans X. Watu Tetap Sekjen, Ani Rochania Bendum “Baru”

Dewan Pakar DPP MIO Indonesia Yosep Hutabarat selaku ketua Pimpinan Sidang Kongres I menyerahkan pataka organisasi sekaligus mengukuhkan AYS Prayogie sebagai Ketum MIO Indonesia Periode 2022-2027. (tim/lakeynews.com)

SESUAI agenda dan harapan. Kongres I Media Independen Online (MIO) Indonesia di Golden Boutique Hotel, Kemayoran, Jakarta Pusat, 25-26 November 2022, berjalan sukses.

Ratusan peserta, diluar dugaan, secara aklamasi memilih AYS Prayogie yang akrab disapa Bang Yogie untuk kembali memimpin organisasi ini lima tahun kedepan.

Pria gondrong yang didaulat sebagai Ketua Umum (Ketum) MIO Indonesia Periode 2022-2027 itu tetap didampingi Frans X. Watu sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).

Sedangkan posisi Bendahara Umum (Bendum) diisi “orang baru”, Ani Rochania (Ani Maya) menggantikan R. Astrid Esther.

Pimpinan Sidang Kongres I MIO Indonesia, dari kiri: Feryal Mukmin (DPW NTB), Frans X Watu (DPP/Sekjen), Yosep Hutabarat (Dewan Pakar), Anto Suroto (Dewan Pembina), dan Agung Karang (DPW DKI Jakarta). (tim/lakeynews.com)

Kongres perdana MIO Indonesia dibuka secara virtual melalui Zoom Meeting oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Prof. Dr. Eddy Omar Sharif Hiariej.

Hadir dan memberikan sambutan Dewan Pakar H. Taufiq Rachman dan Yosep Hutabarat. Hadir juga Dewan Pembina Anto Suroto, serta unsur dewan pembina, dewan pakar dan sejumlah undangan lainnya.

Sedangkan Pimpinan Sidang Kongres diketuai Yosep Hutabarat (Dewan Pakar) dengan anggota Anto Suroto (Dewan Pembina), Frans X Watu (DPP/Sekjen), Feryal Mukmin (DPW NTB), dan Agung Karang (DPW DKI Jakarta).

Kongres yang mengusung Tema “Media sebagai Pilar Demokrasi dan Perubahan Menuju Indonesia Bangkit” itu sempat berlangsung alot dan tegang. Suasana tersebut terjadi saat pembahasan tata tertib (Tatib) kongres.

Peserta Kongres I MIO Indonesia yang datang dari berbagai penjuru tanah air. Termasuk utusan pimpinan wilayah dan daerah kabupaten/kota se-NTB. (kolase/lakeynews.com)

Ketegangan itu dipicu interupsi sejumlah peserta Kongres yang menginginkan perbaikan pada beberapa pasal dan poin Tatib.

Di antara mereka yang getol melakukan interupsi, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Sulawesi Tengah (Sulteng) Andi Samsul Alam dan beberapa peserta lainnya.

Menariknya, kendati adu urat leher cukup menyita energi, perhatian dan waktu, kongres berujung manis. Endingnya menakjubkan.

Seluruh peserta baik dari Pimpinan Pusat (PP), PW maupun Pimpinan Daerah (PD), termasuk yang tegang-tegang saat pembahasan Tatib, justru akhirnya bersepakat memilih Yogie secara aklamasi.

Hal tersebut tidak terlepas dari diterimanya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus 2020-2022 oleh segenap peserta. LPJ disampaikan Yogie, didampingi Sekjen dan beberapa pengurus lainnya.

Didampingi beberapa pengurus 2020-2022, Ketum DPP MIO Indonesia AYS Prayogie menyampaikan LPJ. Setelah LPJ diterima peserta kongres, Yogie kembali memberikan sambutan. (tim/lakeynews.com)

LPJ pengurus sebelumnya dan kembali terpilihnya Yogie secara aklamasi, disertai beberapa catatan yang perlu diperhatikan dan dituntaskan oleh pengurus kedepan. Terutama bagaimana menakhodai organisasi agar lebih berkembang dan membawa MIO Indonesia menjadi konstituen Dewan Pers (DP).

Bagaimana tanggapan Yogie setelah LPJ-nya diterima dan kembali terpilih secara aklamasi?

Ketika memberikan sambutan, Yogie mengucapkan terima kasih. Dia berkomitmen untuk membawa MIO Indonesia lebih maju lagi.

Yogie sangat sadar, bahwa salah satu organisasi perkumpulan media ini bukan milik perorangan, tetapi milik bersama. “Mari kita bangun bersama MIO Indonesia menjadi lebih baik,” ajak Yogie.

Yogie juga menyadari, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki ke depan. “Masih banyak PR dan tugas kita. Termasuk mewujudkan niat kita, membawa MIO Indonesia menjadi konstituen Dewan Pers pada tahun 2023,” paparnya.

AYS Prayogie, Frans X. Watu bersama perwakilan pengurus demisioner 2020-2022. (tim/lakeynews.com)

Memang, lanjut Yogie, menjadi konstituen DP tidak bisa langsung dan dalam kurun waktu singkat. Ada sederet persyaratan yang dipenuhi.

Misalnya, harus ada 23 keterwakilan pengurus di tingkat wilayah dan sekurang-kurangnya 200 media yang sudah memiliki legalitas dan administrasi lengkap. “Tentu ini akan terus kita lakukan bersama. Mari bangun organisasi ini menjadi lebih besar,” ajaknya lagi.

Dijelaskan Yogie, dalam waktu dua tahun berkiprah sejak dideklarasikan di Jakarta pada November 2020, MIO Indonesia telah memiliki keterwakilan di 12 provinsi dan 62 kabupaten/kota se-Indonesia.

Yogie bersama “kabinetnya” di-deadline oleh dewan pendiri agar maksimal tiga tahun harus menggelar kongres.

Yang menakjubkan, tantangan berat itu mampu ditunaikan Yogie. Bahkan, hanya butuh waktu dua tahun, kongres terselenggara dengan sukses di lokasi bergengsi dalam pusat wilayah Ibukota Negara. (tim/bersambung)