BLOKIR jalan masih menjadi alternatif sebagian masyarakat Dompu agar aspirasinya segera direspons dan diperhatikan aparat atau pihak terkait.

Jumat (18/11) petang, aksi penutupan jalan kembali terjadi di Jalan Lintas Lakey. Tepatnya, di Desa Sawe, Kecamatan Hu’u.

Kapolsek Hu’u IPDA Sumaharto membonceng dan melarikan Balita penderita kejang-kejang dan ibunya ke Puskesmas, di tengah ketegangan aksi blokir Jalan Lintas Lakey, Desa Sawe, Jumat (18/11) petang. (tangkap kamera/lakeynews.com)

Jalan ditutup dengan beberapa pohon besar. Pohon-pohon pelindung berusia puluhan tahun tersebut ditebang dan dijadikan sarana penutupan jalan negara itu.

Informasi yang dihimpun Lakeynews.com, penutupan jalan dilakukan warga sebagai bentuk tekanan terhadap pihak kepolisian agar segera menangkap pelaku pemanahan korban Rusmadin alias Jihan, warga Desa Sawe, Kamis (17/11) malam. Rusmadin terkena panah di paha kanan.

Akibat aksi tersebut, akses jalan dan arus lalu lintas di tempat itu lumpuh total selama beberapa jam.

Seorang Balita yang mengalami kejang-kejang asal Desa Adu, digendong ibunya menyeberang jalan yang diblokir warga Desa Sawe. (tangkap kamera/lakeynews.com)

Bukan itu saja. Beberapa peristiwa pilu mewarnai aksi yang menuntut penegakan hukum dengan cara yang cenderung melanggar hukum dan merugikan banyak orang lain.

Seorang anak usia Balita asal Desa Adu mengalami sakit panas (demam) tinggi dan kejang-kejang sejak siang Jumat. Karena kondisinya makin mengkhawatirkan, oleh ibu dan keluarganya dibawa ke Puskesmas Hu’u.

Namun, upaya tersebut terhalang aksi blokir jalan di desa tetangga, Desa Sawe. Jangankan lewat, mendekat saja mereka tidak berani.

Selain karena jalan ditutup, juga takut dan khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada bocah yang sakit maupun orang tua dan keluarganya.

Suasana pemberian pertolongan kepada Balita penderita kejang-kejang dan ibunya ke Puskesmas oleh Kapolsek Hu’u IPDA Sumaharto dan beberapa personel kepolisian. (tangkap kamera/lakeynews.com)

Melihat kondisi dan di tengah situasi tegang demikian, Kapolsek Hu’u IPDA Sumaharto dibantu sejumlah personel kepolisian lainnya, mengambil inisiatif untuk membantu. Apalagi saat itu, cuaca sedang hujan.

Upaya pemberian pertolongan tersebut berlangsung cukup dramatis dan heroik. Awalnya, Bang Harto, sapaan Kapolsek Sumaharto dan anggota menyeberangkan ibu dan anak yang sakit dengan jalan kaki di pinggir jalan.

Di seberang pepohonan penutup jalan, Sumaharto membonceng ibu itu dan anaknya menggunakan sepeda motor jenis Honda Scoopy warna merah. Kemudian, dilarikan ke Puskesmas Hu’u.

“Kasihan sekali, anak itu sedang panas tinggi dan kejang-kejang. Saya belum tahu nama ibu dan anak itu,” kata Kapolres Dompu melalui Sumaharto pada Lakeynews.com, Jumat malam.

Balita penderita kejang-kejang dan ibunya saat tiba di Puskesmas Hu’u. (tangkap kamera/lakeynews.com)

Bagian saya, selain sebagai polisi yang salah satu tugasnya melayani masyarakat, juga sebagai insan wajib menolong sesama yang sedang membutuhkan bantuan.

“Saya tidak punya niat atau motivasi lain. Saya melakukan itu semata-mata karena panggilan jiwa sebagai anggota Polri dan warga negara,” tegas Pama Polri yang belum begitu lama dipercaya menjabat Kapolsek Hu’u itu.

Bagaimana dengan tuntutan warga Sawe agar polisi segera menangkap pemanah korban Rusmadin?

“Kami sedang bekerja. Pelaku dalam penyelidikan,” jawab Sumaharto singkat.

Kapolsek Hu’u IPDA Sumaharto bersama beberapa personel kepolisian di lokasi blokir jalan, Desa Sawe. Tampak pohon-pohon besar ditumbangkan warga untuk menutup jalan. (ist/kolase/lakeynews.com)

Disinggung aksi blokir jalan oleh warga Sawe yang berdampak pada lumpuhnya arus lalu lintas dan terhambatnya aktivitas para pengguna jalan, Sumaharto menyesalkannya.

“Ada empat orang yang ditangkap karena diduga sebagai provokator dan melawan petugas saat blokir jalan dibuka paksa,” ungkap Sumaharto.

Sementara itu, Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat, setelah mendapat laporan, langsung terjun ke lokasi pemblokiran jalan. Selengkapnya di berita lain dan terpisah dari tulisan ini. (sarwon al khan)