Ketua Majelis Sakaka Dana Dompu Muhammad Iradat, di pusat oleh-oleh berbasis budaya dan ekonomi kreatif, Ngguwu Ruka Wanga. (ist/lakeynews.com)

Makka Dana Dompu Gugah Masyarakat Rawat Tradisi dan Kearifan Lokal

DOMPU, Lakeynews.com – Potensi pariwisata Dompu diketahui lumayan banyak. Namun, berbagai potensi tersebut sejauh ini seakan tidak mampu menjadi pendongkrak perekonomian masyarakat dan daerah ini. Karena itu, elemen budaya Majelis Sakaka Dana (Makka Dana) Dompu mengambil peran untuk mematahkan anggapan itu.

“Kami berupaya menggaungkan dan menggugah masyarakat Dompu agar merawat tradisi dan kearifan lokal. Makka Dana membangkitkan kepedulian masyarakat untuk hal ini,” ungkap Ketua Makka Dana Dompu Muhammad Iradat, pada Lakeynews.com.

Diketahui, selama ini Makka Dana ikut membantu pemerintah merawat tradisi dan kearifan lokal Dompu. “Kita berperan lewat potensi sumber daya alam (SDA) berbasis budaya dan kearifan lokal,” jelas pria yang akrab disapa Dae Redo itu.

Iradat lalu menyebut beberapa contoh yang dilakukan pihaknya dalam mengangkat nilai-nilai tradisi, budaya dan kearifan lokal. Diantaranya, bekerjasama dengan stasiun televisi swasta, Trans7 dalam program Laptop Si Unyil. Kemudian program Si Bolang di stasiun TV yang sama.

“Si Bolang datang ke Dompu atas kerjasama dengan Makka Dana,” tegasnya.

Menurut Iradat, untuk program Si Bolang ini, Trans7 melakukan syuting selama lima hari. Lokasinya, komplek Pacuan Kuda Sera Ala Kempo, Pantai Soro Teluk Saleh, padang gembala sabana Doroncanga, Kawasan Sarae Nduha, parangga/kandang penampung gembala Doroncanga dan kebun jagung Kempo.

“Rencana penayangannya Agustus. Ya, spesial Agustus. Kru Trans7 sangat terkesan dengan keindahan alam kita (Dompu, red). Sayangnya tidak dimaksimalkan,” tandasnya.

 

Tanpa Dukungan Dana Stimulus dari Pemerintah

Program Si Bolang di Trans7 ke Dompu. Salah satu adegan Si Bolang, membantu pamannya menangkap sapi. (ist/lakeynews.com)

Ditanya sejauhmana peran dari pemerintah dalam mendukung upaya Makka tersebut –seperti bantuan dana, Iradat menegaskan, tidak ada. “Makka Dana tanpa didukung dana stimulus tahunan dari pemerintah,” tandasnya.

Meski demikian, Makka Dana tidak menyerah. Aktivitasnya justru makin digencarkan. Makka Dana bahkan membangun pusat oleh-oleh berbasis budaya dan ekonomi kreatif, Ngguwu Ruka Wanga.

“Lewat usaha bersama ini, kami menjalankan organisasi dan bekerjasama dan membantu Panti Asuhan We Save,” beber Iradat.

Ditambahkan, 10 persen dari hasil penjualan sejumlah produk Ngguwu Ruka Wanga itu, disisihkan untuk kas dan menggerakkan kegiatan Makka Dana dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

“Sebelum pulang, kru Trans7 sempat mampir Ngguwu Ruka Wanga. Dan, Alhamdulillah mereka memborong oleh-oleh di sana,” jelasnya. (won)