Sisi Lain dari Prosesi Pencarian dan Evakuasi Jenazah Rio
Proses pencarian dan evakuasi Aryo Sandria, 26 tahun, korban tewas diterpa ombak ganas di sekitar Sarang Walet Air Panas (Oi Pana) Desa Nanga Doro, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, memiliki beberapa kepiluan. Seperti apa prosesnya?
===========
SETELAH dilakukan pencarian kurang lebih 22 jam oleh tim gabungan dari Basarnas Kabupaten Bima, BPBD Kabupaten Dompu, aparat kepolisian dan Brigade Mobile (Brimob) Dompu, jasad perawat ruangan VIP RSUD Dompu ini, akhirnya ditemukan.
Rio atau Ryo, sapaan akrabnya, sebenarnya sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa sejak Sabtu (29/4/2017) petang. Namun baru berhasil dievakuasi, Minggu (30/4/2017) pagi, dimana prosesnya dimulai sekitar pukul 08.50 Wita.
Korban ditemukan tewas tidak jauh dari lokasi saat ia diterpa ombak dengan kondisi badan terjepit batu karang yang berlobang. Posisi Rio terjepit batu karang di kedalaman sekitar lima meter dari permukaan laut.
“Saat ditemukan, posisi tubuh korban tengkurap terjepit batu karang. Sementara kepalanya mengambang,” kata Heryanto, Koordinator Basarnas Bima, di lokasi kejadian.
Kondisi alam, menjadi salah satu kendala tim dalam melakukan evakuasi. Ombak yang tinggi tidak berarah, tebing yang terjal dan berbatu. Sebagian tim melakukan pencarian melalui jalur laut menggunakan speed boad, sebagian lainnya menggunakan jalur darat.
Pantauan Lakeynews.com di lokasi kejadian, jarak tempuh dari perkampungan warga Nanga Doro ke tempat perkemahan korban (wilayah Air Panas) sekitar 10 kilometer (Km), dengan melewati jalan berbatu yang terjal dan curam.
Dari mata lokasi Air Panas ke lokasi kejadian tewasnya Rio, jaraknya sekita 1 Km dan memakan waktu sekitar 20-30 menit jalan kaki. “Itupun kita harus melewati jalan setapak dan curam kalau ke lokasi kejadian” jelas Haryanto.
Posisi jenazah Rio sudah ditemukan sejak Sabtu sore, sekitar pukul 17.30 Wita, saat dimana tim hendak menghentikan pencarian. Mendapati bayangan di dasar laut itu, tim pencarian kemudian berupaya melakukan evakuasi.
Sayangnya, suasana mulai gelap, gelombang yang makin besar dan air yang keruh menjadi penghambat evakuasi. “Karena kondisi itu, kamipun menghentikan sementara pencarian dan evakuasi,” terang Haryanto.
Minggu pagi tadi, sekitar pukul 05.30 Wita, tim kemudian kembali melakukan pencarian. Sekitar pukul 08.00 tim kemudian menemukan sosok tubuh Rio di dasar laut, tidak jauh dari tempat korban terjatuh diterpa ombak.
“Korban kita temukan masih di posisi saat pertama kali ditemukan (Sabtu sore, red) dan tidak berpindah,” ujarnya.
Mendapati korban, tim penyelam manual diterjunkan dengan memggunakan tali. Upaya tersebut belum membuahkan berhasil. Tim harus keluar dengan tangan hampa.
Setelah kurang lebih 30 menit kemudian, tim mengupayakan cara lain. Menggunakan kayu panjang, jasad Rio pun akhirnya berhasil dikeluarkan dari himpitan batu karang. Kayu panjang itu sebagai penyangga mayat.
Setelah berhasil dievakuasi dari dasar laut, sekitar pukul 08.50 Wita jasad Ryo pun dievakuasi lewat laut dengan menggunakan speed boad.
Di Pantai Lakey mobil ambulan sudah menunggu. “Dengan ambulan itu, jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dompu,” terang Haryanto. (purnawansyah)