BIMA, Lakeynews.com – Menjaga situasi keamanan agar tetap terkendali, tidak bisa hanya mengandalkan aparat keamanan. Karena itu, dalam memelihara kondusifitas daerah, masyarakat diharapkan menjadi “polisi” bagi dirinya sendiri.
Hal tersebut dilontarkan Kapolres Bima Kabupaten AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, S.Ik, pada Lakeynews.com di kantornya. “Apalagi saat ini, jumlah personel kami (kepolisian) masih terbatas. Nah, bagaimana peran masyarakat, minimal menjadi “polisi” bagi dirinya sendiri,” ujar Kapolres.
Hal senada juga disampaikan Kapolres Eka dalam diskusi insidetil yang berlangsung di Grup WhatsAPP (G-WA) Lakeynews.com, beberapa hari lalu. Dia juga sempat mengucapkan terimakasih atas diskusi hangat yang hari itu.
“Tentunya semua tanggapan yang disampaikan sangat bermafaat bagi saya sebagai bahan untuk langkah-langkah kedepan menciptakan situasi yang kondusif di Kabupaten Bima,” ujar Kapolres yang kelahiran Bima sekitar 42 tahun lalu itu.
Terkait penanganan konflik warga, Kapolres Eka menegaskan, memenjarakan orang bukan suatu solusi untuk menyelesikan akar masalah konflik sosial yang terjadi selama ini. “Keteladanan seorang pemimpin bagi umatnya adalah hal sangat krusial,” tandasnya.
Sebagai manusia biasa, Eka mengakui dirinya juga banyak kekurangan dan keterbatasan. “Memang kami belum sempurna. Namun, segala upaya saya lakukan dan maksimalkan. Jiwa dan raga saya untuk membangun tanah Bima yang kita cintai bersama ini,” tegasnya.
Sebelumnya, salah satu anggota G-WA Lakeynews.com, Rayshan Hinatta berpendapat, deteksi dini oleh aparat sudah kerap dilakukan dan ini tetap berlangsung. “Mestinya harus dilakukan pengkajian latar belakang konflik dan penyebabnya, sehingga diperoleh rumusan solusi dan alternatif dalam pemecahan masalahnya,” ujarnya.
Menurut dia, polanya bisa digunakan model analisis “pohon” masalah untuk mencari faktor utama penyebabnya. Dengan demikian, diperoleh informasi yang lengkap untuk mempermudah jalan perumusan pemecahannya. (won)