Dugaan Intimidasi dan Ancam Wartawan Terkait Berita Keracunan Makanan
–
DOMPU – Masalah intimidasi dan pengancaman wartawan Berita11.com Safitri yang diduga dilakukan Suryadin alias Guru Gale, oknum panitia deklarasi BBF-DJ, Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Dompu 2024-2029 beberapa waktu lalu, bakal terus menajam.
Kali ini Kurnia Ramadhan, Ketua Pokja Pemenangan Bapaslon Bupati/Wabup Dompu, Bambang Firdaus dan Syirajuddin (BBF-DJ) buka suara. Dia angkat bicara, mengklarifikasi posisi Suryadin yang diduga mengintimidasi dan mengancam wartawan tersebut.
“Apa yang (diduga) dilakukan Suryadin itu di luar kontrol saya, Pak Bambang dan Pak Syirajuddin. Intinya, dia mewakili diri pribadinya,” tegas Kurnia pada Lakeynews.com, Sabtu (10/8/2024).
Sebelumnya, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diperkuat sejumlah organisasi yang berhimpun dalam KKJ, seperti PWI NTB, AJI Mataram, IJTI NTB, FJPI NTB, organisasi perusahaan media AMSI NTB, serta advokat yang tergabung dalam LSBH NTB, mengecam tindakan pengancaman dan intimidasi wartawan tersebut.
Baca juga:
- KKJ NTB Kecam Suryadin alias Guru Gale
- Deklarasi, Bambang-Syirajuddin Siap “Korbankan” Diri
- Deklarasi BBF-DJ, Pokja Pemenangan: Awal Merebut Kekuasaan secara Konstitusi
Kurnia menjelaskan, sebenarnya, hal yang mendasar dari persoalan itu karena ada berita. “Ada berita tentang keracunan,” ujar mantan anggota DPRD Dompu dua periode dari Partai Gerindra yang pada Pemilu (Pileg) 2024 kembali terpilih itu.
“Saya kurang utuh juga memahami masalahnya karena sebagai Ketua Pokja Pemenangan BBF-DJ, banyak hal yang saya kerjakan. Untuk kegiatan deklarasi (BBF-DJ), ada panitia yang diketuai Pak Hanafi,” sambung Kurnia.
Mantan ketua DPC Gerindra Kabupaten Dompu dan saat ini menjabat Sekretaris kembali menegaskan, peristiwa intimidasi dan pengancaman terhadap wartawan yang diduga dilakukan oknum panitia deklarasi, Suryadin alias Guru Gale.
“Itu terjadi di luar kontrol saya. Juga di luar kontrol Pak Bambang dan pak Syirajuddin,” tegas Kurnia lagi.
Namun demikian, dari awal –saat rapat, Kurnia mengaku sudah mengingatkan rekan-rekannya di panitia deklarasi agar berkomunikasi dan berkoordinasi dengan wartawan (yang memberitakan sejumlah warga keracunan makanan usai deklarasi, red).
“Saya minta komunikasi yang baik. Tinggal dibuatkan saja tanggapan. Panitia jelaskan kejadian sesungguhnya, minta dimuat penjelasan itu. Kita klarifikasi atau bantah saja kalau ada yang tidak sesuai, berdasarkan realita dan kondisi di lapangan,” papar politisi senior di Bumi Nggahi Rawi Pahu ini.
Lagi pula, tambah Kurnia, “persoalan nasi” di Kempo itu dianggapnya sudah selesai. Dia tidak ingin memperpanjang urusan itu.
Karena itu, ketika muncul persoalan seperti yang (diduga) dilakukan Suryadin itu, jelas di luar kontrol pihaknya.
Kurnia juga mengaku, sempat meminta maaf kepada beberapa insan pers dan pihak-pihak merasa tersinggung, kalau ada anggota Tim BBF-DJ yang (diduga) melakukan tindakan-tindakan yang di luar kontrol. Seperti intimidasi dan lainnya.
“Tadi saya sudah meminta maaf kepada rekan-rekan wartawan. Mungkin anggota itu (oknum panitia deklarasi, red) reaktif saja. Merasa bahwa berita (yang dimuat Berita11.com) itu sangat merugikan,” cetusnya.
Sementara itu, Suryadin alias Guru Gale yang sebelumnya belum menjawab pertanyaan yang diajukan Lakeynews.com, hari ini, Minggu (11/8/2024) akhirnya memberikan tanggapan. Nantikan ulasannya pada tulisan selanjutnya. (won)