Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
–
Pertanyaan
–
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Bapak pengasuh yang dibanggakan, sebagai orang tua kami sangat mengkhawatirkan adanya perilaku yang negatif dari buah hati kami, sudah diberikan nasehat namun belum mau berubah.
Di momen yang baik ini saya ingin mendapatkan pencerahan terkait adanya labeling nakal yang ditujukan ke anak apakah ada dampak negatifnya?
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahannya.
Bapak ARD, di Dompu.
–
Jawaban
–
Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bapak ARD yang berbahagia, sebagai orang tua tentunya kita semua punya harapan yang besar agar buah hati tumbuh dan kembang sebagaimana mestinya kemudian dapat menjadi pribadi berdayaguna bagi lingkungan disekitarnya.
Mewujudkan harapan tersebut berbagai upaya dilakukan orang tua seperti menerapkan pola asuh yang baik dan tepat, memberikan asupan gizi yang sesuai, membekalinya dengan nilai berperilaku seperti tatakrama, etika moral dan aturan.
Kemudian juga mentauladani dengan sikap dan perbuatan yang terpuji, membekali dengan pengetahuan, keterampilan dan berbagai hal penting lainnya yang bermanfaat.
Lainnya lagi dengan mengikutkan buah hati pada kegiatan pengembangan bakat dan minat seperti kegiatan olahraga, seni budaya dan pengembangan karakter.
Berdoa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa juga agar buah hati senantiasa diberikan keberkahan, kebaikan dan perlindungan menjadi bagian dari upaya yang dilakukan orang tua.
Munculnya perilaku anak yang tidak sesuai harapan seperti perbuatan kriminal, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, pernikahan dini, dan lainnya yang negatif akan mencemaskan orang tua.
Berikutnya terkait adanya pertanyaan dari salah satu orang tua apa dampak labeling nakal atau labeling negatif lainnya bagi tumbuh dan kembang anak.
Sebagai orang tua sudah pasti berharap agar hal-hal yang baik dan positif bisa muncul sebanyak-banyaknya pada buah hatinya adapun hal yang sifat negatif yang berdampak merugikan akan dicegah atau diabaikan kehadirannya.
Berikutnya mengapa anak harus diberikan label “nakal” seharusnya mendapatkan label yang positif seperti anak “cerdas” atau anak “pintar”. Label nakal yang diarahkan ke anak berkonotasi negatif dan melemahkan harga diri anak.
Memberikan label negatif seperti anak nakal ketika anak berperilaku tidak sesuai harapan berdampak tidak baik bagi anak dan cenderung menghukum.
Label negatif yang diarahkan kepada anak semisal “anak nakal” akan membuatnya mengalami frustrasi dan sebisa mungkin dicegah untuk diungkapkan karena hal tersebut dapat mengganggu kepercayaan dirinya.
Seharusnya yang dilakukan ketika anak berbuat salah atau bertingkahlaku yang tidak sesuai harapan tidak langsung dilabeli nakal namun harus diberikan penjelasan secara bijak.
Ketika anak melakukan kesalahan berikan penjelasan secukupnya bahwa dia telah melakukan sebuah kesalahan dan memintanya untuk tidak mengulangi kesalahan itu.
Saat memberikan penjelasan atas kesalahan yang dilakukan anak orang tua harus menunjukan empatinya agar anak tidak merasa dihukum atau diabaikan karena kesalahan atau kekeliruan yang diperbuatnya.
Anak yang senantiasa dilabeli ‘nakal’ oleh lingkungannya sekitarnya akan memiliki emosi yang cenderung meluap karena ia percaya ia nakal dan ia akan selalu nakal.
Labeling nakal bila secara terus menerus diarahkan kepada buah hati kita akan dipercayai sebagai penguatan dari orang terdekatnya yang membuat anak terus mengulangi tindakan nakalnya.
Agar orang tua tidak mudah memberi label nakal kepada buah hatinya hal yang harus dilakukan adalah memahami karakater anak.
Bila orang tua dapat memahami karakter anak maka dengan mudah orang tua dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan atau keadaan anak.
Anak dengan karakter lincah, suka berulah atau gemar melakukan sensasi, terhadap anak dengan karakter seperti ini kesabaran orang tua untuk tidak mudah emosi sedang ditantang atau diuji.
Menumbuhkan hal-hal baik dan positif pada anak hendaknya orang tua disarankan untuk tidak mudah melabeli mereka dengan istilah nakal hanya karena kesalahan yang diperbuatnya.
Anak adalah sosok yang sedang melakukan proses belajar. Bila ada kesalahan dalam melakukan sesuatu hal selama proses belajar berlangsung adalah sesuatu yang wajar.
Bila terjadi kesalahan segera diingatkan atau diluruskan agar mereka dapat memperbaiki diri dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.
Mengingatkan anak ketika melakukan sebuah kesalahan adalah lebih penting dan bermanfaat bagi pengembangan dirinya ketimbang orang tua melabelnya dengan kata nakal.
Perlu dipahami bersama bahwa tidak ada anak nakal, yang ada adalah anak yang melanggar aturan atau norma, agresif atau di tingkat yang ekstrem anak mengalami gangguan emosional dan perilaku.
Hal yang mengkhawatirkan adalah ketika anak diberikan label nakal kemudian dia sibuk memikirkan labeling tersebut yang membuat suasana psikologisnya terganggu kemudian berperilaku seperti yang dilabeli.
Label ‘negatif’ seperti sebutan anak nakal berisiko membuat kondisi psikologis anak tidak nyaman dan berakibat jangka panjang jika dilakukan secara berulang.
Pemberian label nakal yang disematkan pada anak hanya akan membuat sang anak tumbuh dengan perasaan tidak berharga dan tidak terpenuhinya kebutuhan emosi dari orang tua.
Label yang diberikan orang tua atau lingkungan dimana anak mengikatkan diri cenderung menjadi identitas diri anak dan dibawa terus kemanapun.
Anak menjadi percaya dan merasa bahwa dirinya hitam, nakal, atau tukang bohong seperti yang disebutkan orang-orang di sekitarnya atas dirinya.
Ketika anak mendapatkan labeling negatif, anak menjadi sulit untuk diubah perilaku dan karakternya. Anak merasa dirinya sesuai dengan label yang diberikan padanya.
Semakin lama dan semakin sering anak mendapatkan label tersebut, besar kemungkinan anak akan semakin sulit untuk diatur perilaku dan karakternya.
Anak dengan label nakal oleh orang tua atau lingkungannya juga akan mengembangkan pikiran negatif bahwa kehadiranya tidak diterima dengan baik yang kemudian membuatnya merasa tidak berharga.
Banyaknya gambaran yang berdampak yang tidak baik bagi perkembangan anak ketika mereka diberikan label negatif semisal anak nakal, sebaiknya orang tua atau lingkungan, untuk kebaikan buah hati hendaknya berhati-hati memberikan label negatif kepada anak.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (*)