Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
Pertanyaan
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Salam hormat, bapak pengasuh rubrik psikologi yang baik hati. Saya seorang ibu rumah tangga berusia sekitar 47 tahun adapun yang menjadi problem yang saya alami saat ini adalah ketika melayani suami sering tidak bergairah.
Apakah gairah yang menurun tersebut adalah pengaruh dari bertambahnya usia dan bagaimana mengatasi problem ini agar berdampak yang baik bagi keharmonisan dan kelanggengan rumah tangga.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahan.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
DMI, Desa Baka Jaya.
–
Jawaban Pengasuh
Walaikumsalam Warahmatulahi Wabarakatuh,
Ibu DMI yang berbahagia, semoga ibu dalam rumah tangga tetap diberikan berkah kebaikan dan kebahagiaan kemudian juga hubungan yang baik dan terarah antara ibu dan suami serta anggota keluarga yang lainnya terus terpelihara dan terjaga dengan baik sehingga rumah tangganya menjadi rumah tangga yang sakinah mawadah warrahmah.
Perlu dipahami dan dimengerti bahwa berbagai hal dalam rumah tangga memang kompleks adanya. Dalam berumah tangga ada banyak hal yang harus diketahui dan dihadapi. Menghadapi dan menyelesaikan berbagai hal tersebut setiap anggota keluarga yang ada terutama suami atau istri harus berperan dengan sebaik-baiknya guna dapat memenuhi berbagai hal yang diperlukan sehingga rumah tangga dapat berlangsung langgeng dan harmonis.
Mewujudkan kelanggengan dan keharmonisan sebagaimana yang menjadi harapan bersama antara suami dan istri dalam rumah tangga harus ada keterbukaan antara keduanya. Jangan sampai terjadi salah satu dari suami atau istri ada yang merasa terasing dalam rumah tangganya sendiri disebabkan oleh saling tidak terbuka antara satu dengan lainnya, termasuk tidak terbuka dalam hal berhubungan intim.
Antara suami dan istri tidak ada sekatnya semua hal dalam rumah tangga berjalan transparan. Ibaratkan pakaian suami dan istri saling melengkapi kekurangan dan kelebihan antara satu dengan yang lainnya. Sebagai suami atau pun istri berbagai hal yang terjadi dalam rumah tangga harus terang benderang. Tidak ada satu hal pun yang harus ditutup-tutupi. Suami dan istri secara terbuka dapat berkomunikasi banyak hal tentang diri dan rumah tangga mereka.
Hal-hal yang dirasa sangat sensitif seperti masalah hubungan intim antara satu dengan yang lainnya (suami-istri) untuk kebaikan bersama dalam berumah tangga perlu dibagi atau dikomunikasikan dari hati ke hati antara suami dan istri, biar keduanya dapat saling berbagi, mengetahui dan memahami berbagai persoalan yang terjadi di rumah tangganya dan bila ada masalah yang terjadi dengan segera bisa ditemukan solusinya sehingga tidak berlarut-larut.
Terkait dengan aktivitas hubungan intim antara suami dan istri, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia dan juga karena banyaknya kesibukan untuk melakukan banyak hal seperti bermain dengan cucu, bekerja, acara keluarga dan kemasyarakatan dan lainnya sering membuat perubahan siginifikan, dimana hubungan intim tidak lagi rutin atau sesering mungkin dilakukan seperti yang terjadi dimasa awal pernikahan, akan tetapi bukan berarti hubungan intim antara suami dan istri tidak dibutuhkan lagi.
Bila ada hal-hal yang dirasa urgen seperti merasa tidak bergairah lagi ketika berhubungan intim dengan pasutrinya agar tidak dibiarkan lewat begitu tanpa dikomunikasikan dengan baik. Ketika ada problem seperti ini dalam rumah tangga, demi keharmonisan dan kelanggengan rumah tangga, pasutri harus mengomunikasikan dari hati ke hati problem dimaksud sehingga ada solusi yang baik untuk menyelesaikannya.
Adanya komunikasi atau interaksi berkualitas yang didasari oleh saling memberikan arti, menghargai dan membutuhkan, saya yakin berbagai keluhan dalam hubungan personal suami dan istri dalam berumah tangga akan dapat ditemukan solusinya kemudian problem yang membuat pautri merasa tidak bergairah ketika berhubunga intim akan berubah menjadi hubungan yang sangat membahagiakan dan mengharmoniskan.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahan.
Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabaraktuh. (*)