Kepala SMAN 2 Dompu Nuryadin, ketika ditemui wartawan, di ruang kerjanya, akhir pekan lalu. (tim/lakeynews.com)

DOMPU – SMAN 2 Dompu merupakan salah satu dari tujuh SMA negeri dan satu SLB negeri yang lolos sebagai Sekolah Penggerak. Dan, pada Tahun Ajaran (TA) 2022/2023 mulai menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Program Sekolah Penggerak adalah upaya pemerintah dalam mewujudkan visi Pendidikan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian melalui Terciptanya Pelajar Pancasila,” kata Kepala SMAN 2 Dompu Nuryadin pada wartawan, di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Diketahui, tes Sekolah Penggerek yang diikuti para kepala SMAN dilaksanakan pada April-Agustus 2021. Se-Kabupaten Dompu, pesertanya 15 kepala sekolah (Kasek). Hanya dua Kasek yang usianya 50 tahun ke atas yang tidak ikut. Yaitu kepala SMAN 2 dan kepala SMAN 3 Manggelewa.

Hasil tes Sekolah Pengerak tersebut, lembaga-lembaga pendidikan yang lolos, selain SMAN 2 Dompu, juga SMAN 1 dan SMAN 3 Dompu, SMAN 1 Woja, SMAN 1 Manggelewa, SMAN 1 Kempo, SMAN 2 Kilo, dan SLBN Dompu.

“Sekolah Penggerak dengan Kurikulum Merdeka efektifnya Januari 2023,” jelas Nuryadin.

Dijelaskan, Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Sekolah Penggerak ini untuk menyambut diterapkannya Kurikulum Merdeka.

Sebelumnya, untuk Kurikulum Merdeka, diawali dengan merekrut Guru Penggerak. Guru penggerak ini sudah memasuki angkatan ketujuh. “Sekarang akan dilakukan tes pada angkatan kedelapan,” paparnya.

Tes pada seleksi Guru Penggerak hampir sama dengan tes pada Kepala Sekolah Penggerak. “Bedanya pada materi. Tes Kepala Sekolah Penggerak lebih detail,” sambung Nuryadin.

Lebih jauh dijelaskan, di SMAN 2 Dompu sudah ada Guru Penggerak yang lulus pada 2020-2021 lalu. Salah seorang diantaranya, Suherman (Wakasek Kurikulum).

“Tahun 2022 ini, Suherman naik menjadi Guru Praktik. Beliau akan menjadi pengajar dan memandu Guru Penggerak yang baru lulus,” jelasnya.

Kembali ke tujuh SMAN dan satu SLBN yang lolos sebagai Sekolah Penggerak asal Kabupaten Dompu. Beberapa waktu lalu, telah dilakukan pertemuan awal di Senggigi, Lombok Barat.

Menurut Nuryadin, pertemuan yang diinisiasi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) untuk analisis raport pendidikan dan pengembangan program sekolah berdasarkan data.

Bagi SMAN 2 Dompu, meski efektif Kurikulum Merdeka pada Sekolah Penggerak baru akan efektif pada Januari 2023, tapi sudah mulai menerapkannya saat memasuki tahun ajaran baru 2022/2023 lalu. Dimulai dengan siswa baru (Kelas X).

“Kami memang mendaftarkan diri sebagai Sekolah Penggerak dengan pilihan Kurikulum Merdeka,” aku Nuryadin. (tim)