Bupati dan Wakil Bupati Dompu, H. Kader Jaelani – H. Syahrul Parsan (AKJ-Syah). (dok/lakeynews.com)

Berliyanti Kasih Menjadi Korban Human Trafficking, Simbol Kemiskinan Rakyat Dompu

DOMPU – Ini kali pertama parpol pengusung/pendukung Bupati dan Wakil Bupati Dompu, H. Kader Jaelani – H. Syahrul Parsan (AKJ-Syah) “diserang” secara terbuka. Uniknya, yang “menampar” itu justeru oleh kader salah satu parpol pengusung AKJ-Syah.

Pengkritik keras tersebut, Muttakun. Pria ini merupakan wakil ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Dompu (salah satu parpol pengusung AKJ-Syah), anggota DPRD Dompu, wakil ketua Fraksi NasDem dan ketua Komisi I. Sedangkan AKJ sendiri, selain Bupati juga sebagai ketua DPD Partai NasDem Dompu.

“Kami di pemerintahan termasuk Fraksi dan Partai Pendukung yang mengusung AKJ-Syah tidak serius mengawal pembangunan yang mampu menciptakan lapangan kerja,” kritik Muttakun melalui status akun medsos Facebook pribadinya, Selasa (27/9).

Anggota DPRD yang juga kader dan Wakil Ketua DPD Partai NasDem Dompu Muttakun bersama Bupati yang juga Ketua DPD Partai NasDem Dompu H. Kader Jaelani. (dok/lakeynews.com)

Pernyataan Muttakun tersebut menyertai link berita Lakeynews.com berjudul Akhirnya, TKW Dompu Berliyanti Kasih Diserahkan Majikan ke KJRI Jeddah yang diunggahnya.

Selengkapnya, berikut kutipan status Muttakun dimaksud;

“Sebagai Wakil Rakyat Kami memohon maaf kepada rakyat Dompu karena belum mampu menciptakan lapangan kerja bagi warga Dompu agar tidak ada lagi Berliantikasih2 (Berliyanti Kasih) yang menderita dan sengsara karena kekerasan oleh majikan di negeri seberang.

Menjadi tantangan kita semua terutama pemerintah baik eksekutif dan legislatif untuk melaksanakan pembangunan yang memastikan kemiskinan bisa diatasi melalui program2 yg pro poor.

Pada konteks kemiskinan yang menimpa Berliantikasih, nampak kami di pemerintahan termasuk Fraksi dan Partai Pendukung yang mengusung AKJ SYAH tidak serius mengawal pembangunan yang mampu menciptakan lapangan kerja, mendorong bangkitnya UMKM apalagi mendorong agribisnis, agroindustri dan agrowisata yang mampu menyediakan lapangan kerja bagi rakyat terutama bagi warga miskin seperti Berliantikasih sehingga puluhan dan bahkan ratusan Berliantikasih yg ada di pelosok negeri Bumi Nggahi Rawi Pahu ini tidak lagi mencari dan mengais rejeki di tanah yang rawan terjadinya tindakan kekerasan yang menimpa para Pekerja Migran Indonesia.

Diperlukan cara yang tidak biasa dan super untuk mengeluarkan dan menyelesaikan kemiskinan yang menimpa rakyat dan daerah Dompu.

Cara yang tidak biasa dan super itu adalah segera Mbolo Weki yang melibatkan eksekutif dan legislatif agar dalam merencanakan dan menganggarkan program dan kegiatan pada APBD 2023 bila perlu tanggalkan seluruh kepentingan kelompok dan keluarga dan sebaliknya mari berpikir untuk menyelesaikan kepentingan yang lebih besar dengan cara melakukan identifikasi masalah2 yang menjadi issu prioritas untuk menyelesaikan kemiskinan yang menimpa rakyat miskin yg berjumlah kurang lebih 35 Ribu Jiwa. Jika sdh menemukan kemiskinan ekstrim maka melalui Mbolo Weki itu mari kita susun program dan kegiatan yang benar2 mampu mengentaskan kemiskinan.

Di APBD 2023 maka hentikan program dan kegiatan yang tidak menyelesaikan masalah kemiskinan yg menimpa rakyat Dompu.

Di samping itu, sinergitas dan kolaborasi dalam melaksanakan program yang melibatkan pemerintah propinsi, pemerintah pusat serta dunia usaha, dunia pendidikan dan organisasi masyarakat sipil (NGO) menjadi syarat mutlak untuk terwujudnya program pengentasan kemiskinan. Dan tentu saja semua itu harus dilandasi oleh keinginan dan semangat untuk memajukan rakyat dan daerah Dompu.

Bagi orang tua dan para calon Pekerja Migran Indonesia maka mari kita semua jadikan perjalanan hidup yang dialami oleh Berliantikasih menjadi pelajaran yang berharga buat anak dan saudara2 kita agar tidak mudah menerima tawaran bekerja dari perusahan pengerahan tenaga kerja yang tdk jelas identitasnya hingga menyulitkan kita ketika menghadapi masalah seperti yg dialami oleh anak kita Berliantikasih.

Penderitaan yang dialami oleh Berliantikasih adalah bentuk kurangnya perhatian kami dalam pemerintahan untuk melindungi segenap rakyat Dompu, memajukan kepentingan rakyat dan ikut menjaga dan melindungi warga Dompu dari tindakan kekerasan dalam bentuk apapun.

Dan kami mohon maaf kepada warga kami Berliantikasih dan Berliantikasih2 yang masih menderita dalam lingkaran kemiskinan dimana sistim kehidupan untuk membangun ketahanan masyarakat di seluruh pelosok negeri Bumi Nggahi Rawi Pahu belum mampu kami hadirkan dan wujudkan di Kabupaten Dompu.

Mori nawa mu anaeee…

Sedih melihat wajah Berliantikasih (sudut bibirnya) yang terlihat membiru kehitaman akibat bekas penganiayaan yg dilakukan oleh majikan.

Ya Rabb…

Lindungi Rakyat dan Daerah kami

Dari kemiskinan serta anugerahkan negeri kami dengan khalifah yang kaffah memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Save Rakyat dan Daerah Dompu…”

Bagaimana tanggapan pihak fraksi dewan dan parpol pengusung AKJ-Syah?

Ketua Fraksi NasDem DPRD Dompu Muhammad Ihsan (Om Chan) dan Ketua Fraksi Gerindra Syarifudin (Om Fedon), saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait “tamparan” Muttakun itu pada Selasa (27/9) petang belum memberikan tanggapan yang signifikan. Keduanya, juga merupakan pengurus teras di parpolnya masing-masing.

Namun, Selasa malam ini, Om Fedon mewakili Gerindra baru memberikan tanggapan singkat. Dan, belum masuk pada substansi konfirmasi. “Terima kasih atas infonya,” ucapnya via pesan WhatsApp-nya.

Demikian juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Dompu Bambang. Ketika dimintai tanggapannya melalui saluran aplikasi WhatsApp, pun belum memberikan jawaban. (tim)