Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Dikpora Kabupaten Dompu Muhamad Sadik (kanan) didampingi Kasi Kurikulum dan Evaluasi PAUD-PNF Muhammad Ihsan, ketika melakukan monitoring dan evaluasi ANBK (Paket B maupun Paket C) di beberapa Satuan Pendidikan. (ist/lakeynews.com)

Muhamad Sadik: Penilik PAUD PNF di Beberapa Kecamatan Masih Kurang

HARI ini, Kamis (22/9) merupakan hari terakhir pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi program kesetaraan Paket B (setara SMP/MTs). ANBK Paket B ini dimulai pada 19 September lalu.

“Kalau ANBK Paket C (setara SMA/SMK/MA) telah dilaksanakan mulai tanggal 29 Agustus sampai 4 September kemarin. Alhamdulillah, berjalan sukses,” kata Kabid Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Dikpora Kabupaten Dompu Muhamad Sadik pada Lakeynews.com.

Sedangkan pelaksanaan ANBK bagi Paket A (setara SD/MI), kata pria yang akrab disapa Abah Sadik itu, dijadwalkan tanggal mulai tanggal 24 hingga 27 Oktober depan.

Sebelumnya, Abah Sadik yang didampingi Kasi Kurikulum dan Evaluasi PAUD-PNF Muhammad Ihsan menjelaskan, ANBK adalah bagian dari proses pemetaan mutu sistem pendidikan (sekolah, madrasah jenjang dasar dan menengah) dan program kesetaraan yang lebih praktis dilakukan.

Menurutnya, yang berhak mengikuti ANBK adalah peserta didik yang duduk di bangku SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B dan SMA/SMK/MA/Paket C.

“ANBK adalah penilaian yang fokus melakukan tindakan Evaluasi Input, Proses dan Output pembelajaran melalui serangkaian tahapan tertentu,” jelasnya.

Pelaksanaan ANBK dapat dilakukan secara Online dan Semi Online. ANBK secara Online dilakukan apabila akses internet stabil dan harus memiliki komputer proktor untuk membuka token.

Sedangkan pelaksanaan ANBK secara Semi Online dilakukan apabila komputer client tidak memiliki akses internet secara langsung.

Pelaksanaan ANBK Paket B maupun Paket C di Satuan Pendidikan Non Formal di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu. (ist/lakeynews.com)

Abah Sadik kemudian menyebut tiga instrumen penilaian ANBK sebagai bagian evaluasi pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika  (numerasi) murid.

Kedua, survei karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid.

Dan, ketiga, survei lingkungan belajar yang mengukur kualitas lembaga, aspek input dan proses belajar mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.

Berapa jumlah lembaga atau satuan pendidikan yang melaksanakan ANBK, baik untuk Paket C, Paket B maupun Paket A) di Kabupaten Dompu Tahun Pelajaran 2021/2022?

“Yang melaksanakan ANBK Paket C sebanyak 24 satuan pendidikan, Paket B sebanyak 23 satuan pendidikan dan Paket A dilaksanakan 16 satuan pendidikan,” jawab Abah Sadik.

Apa saja kendala yang dihadapi, terutama oleh Satuan Pendidikan yang sudah melaksanakan ANBK Paket C dan Paket B?

Sedikitnya hal disebut Abah Sadik. Pertama, kurangnya fasilitas (perangkat) penunjang dalam pelaksanaan ANBK. Kedua, akses internet yang tidak merata pada beberapa wilayah kecamatan.

Ketiga, kurangnya perhatian dari pengelola Satuan Pendidikan terkait pentingnya ANBK sebagai pemetaan mutu pendidikan pada satuan pendidikan masing-masing. Keempat, masih kurangnya tingkat kehadiran Peserta Didik dalam mengikuti ANBK. Dan, kelima, masih kurangnya tenaga Penilik PAUD PNF pada beberapa kecamatan.

Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Dikpora Kabupaten Dompu Muhamad Sadik (kiri) bersama Kasi Kurikulum dan Evaluasi PAUD-PNF Muhammad Ihsan (kanan), aktif memonitoring kegiatan ANBK. (ist/lakeynews.com)

Bagaimana dan apa upaya dalam mengatasi kendala-kendala tersebut, termasuk sebagai langkah antisipasi agar masalah serupa tidak terulang lagi kedepan?

Menjawab pertanyaan itu, Abah Sadik menjelaskan, terkait kekurangan fasilitas atau perangkat penunjang di suatu Satuan Pendidikan diupayakan dipenuhi dengan dana BOP (Bantuan Operasional Pendidikan).

“Kita minta agar lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan tersebut memenuhi kebutuhan yang kurang menggunakan dana BOP. Harus dilakukan, meskipun secara bertahap. Karena BOP diperbolehkan juga untuk itu,” urainya.

“Tapi untuk menyiasati kekukarangan fasilitas tahun ini, dilaksanakan dengan sistem shift,” sambung Abah Sadik.

Sedangkan terkait kendala listrik dan jaringan internet, Abah Sadik, Satuan Pendidikan menjalankan ANBK secara Semi Online. Selain itu, menggeser waktu/jamnya, tapi tetap pada hari yang sama.

“Peserta mengerjakan soal-soal secara Offline. Setelah selesai, baru diunggah (secara Online),” sambungnya.

Ada berapa Satuan Pendidikan dan di mana saja yang melaksanakan ANBK secara Seni Online?

“Ada satu lembaga. Yaitu PKBM Bahari, Desa Jala, Kecamatan Hu’u,” jawab Abah Sadik.

Bagaimana dengan kekurangan tenaga penilik PAUD PNF di beberapa kecamatan?

Mengatasi hal ini, Abah Sadik mengaku, sejak era pemerintahan Bupati H. Bambang Yasin (HBY), pihaknya sudah melaporkannya. Namun, sekarang, sudah ada perubahan kebijakan pemerintah pusat terkait pengangkatan tenaga Penilik. Yaitu melalui tes Online.

“Kesulitan sekarang kurangnya minat tenaga guru untuk menjadi Penilik karena tidak ditunjang dengan adanya tunjangan seperti yang diberikan kepada Pengawas SD/SMP,” papar Abah Sadik diperkuat Muhammad Ihsan.

Abah Sadik berharap, pelaksanaan ANBK kedepan dapat dilaksanakan dengan maksimal, sehingga rapor mutu pendidikan lebih baik dan memiliki kualitas.

“Pelaksanaan ANBK tahun ini dapat dijadikan bahan evaluasi kami dari dinas (Dinas Dikpora) terhadap Satuan Pendidikan SKB dan PKBM dalam menjalankan program Pendidikan Kesetaraan,” paparnya. (tim)