Pengawas sekolah di bawah naungan KCD Dikbud Dompu, saat mengunjungi dan memantau kesiapan guru Mapel SMAN 1 Hu’u dalam melaksanakan IKM, Sabtu (20/8). (ist/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Rintihan pengawas sekolah yang bernaung di bawah Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Dompu, Dinas Dikbud Provinsi NTB, didengar dan langsung direspons oleh Pemprov.

Kadis Dikbud Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, mengungkapkan, hasil koordinasinya dengan bendahara, bahwa dana untuk transport pengawas masing-masing kabupaten/kota ada di tiap KCD.

“Pengajuannya (dilakukan) oleh masing-masing KCD untuk pencairannya. Mudah-mudahan Dompu sudah memrosesnya,” ujarnya menjawab Lakeynews.com terkait hasil pengecekannya di KCD Dikbud Dompu, Sabtu (20/8) malam ini.

Sebagaimana dilansir media ini sebelumnya, pengawas sekolah di KCD Dikbud Dompu mengeluhkan minimnya biaya operasional dan tidak adanya kendaraan dinas sebagai menunjang dalam menunaikan tugas pengawasan di sekolah-sekolah.

Lembaga-lembaga pendidikan yang harus mereka kunjungi itu tersebar di delapan kecamatan. Wilayahnya rata-rata jauh.

Mereka turun menggunakan kendaraan sendiri. Untuk operasional, termasuk dana transport, harus merogoh isi kantong pribadi.

Menanggapi hal itu, Dr. Aidy berjanji akan cek dulu ke KCD Dikbud Dompu hari ini.

Baca juga: 77 Tahun Indonesia Merdeka, Pengawas Dikbud Dompu Masih Tertindas

Informasi yang diendus media ini, Plt Kepala Cabang Dinas Dikbud Dompu Muhamad Ihsan, S.Pd, telah merespons aspirasi para pengawas yang selama ini diabaikan tersebut.

Sayangnya, ketika dikonfirmasi malam ini, Ihsan belum bisa memberikan komentar.

Meski demikian, salah seorang pengawas, Drs. Suaidin Usman mengaku, bahwa pagi tadi, Muhamad Ihsan telah meminjamkan mobil plat merahnya plus bensin.

Kendaraan dinas Plt Kepala Cabang Dinas Dikbud Dompu dipakai Suaidin dkk untuk mengunjungi dan memanatau kesiapan guru mata pelajaran (Mapel) dalam melaksanakan IKM di SMAN 1 Hu’u.

“Plt KCD sekarang sangat paham. Beliau bergerak cepat mengatasi masalah tanpa ada masalah. Sekarang sedang diupayakan dan dalam proses pencairan dana untuk transport Rp. 600-an ribu per bulan,” ungkap Suaidin.

Menurut dia, dana Rp. 600-an ribu yang akan dicairkan setiap bulan itu adalah sisa refocusing penanganan Covid19. Sebelumnya, tahun 2018-2019, uang transport pengawas cukup lumayan. Bisa menenuhi maksimal 15 kali kunjungan per bulan.

Berkat “ngoceh”-nya di media dan grup media untuk dunia pendidikan, kini ada respons positif dari Kadis Dikbud dan Gubernur NTB untuk tahun depan.

“Alhamdulillah. Walaupun saya sebentar lagi pensiun, namun dana itu akan sangat bermanfaat bagi adik-adik pengawas berikutnya. Insya Allah,” tuturnya.

Prinsip Suaidin, “ngoceh” untuk kemaslahatan orang banyak lebih bermanfaat daripada diam sambil bungkuk dan hanya mengiyakan (walaupun tertindas).

Di bagian akhir, Suaidin mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilainya rancu dan timpang.

Mantan Koordinator Pengawas (Korwas) KCD Dikbud Dompu itu menegaskan, Eselon IV yang duduk manis di dalam ruangan, dapat motor dinas.

“Sedangkan pengawas yang Tupoksinya membina guru dari satu sekolah ke sekolah lain, dari satu kecamatan ke kecamatan lain tidak difasilitasi dengan kendaraan dinas,” keluh Suaidin. (tim)