Salah satu peralatan siaga bencana yang digelar pada Apel Siaga Bencana di Lapangan Beringin Dompu. (ist/lakeynews.com)
Dandim 1614/Dompu Letkol Inf Ali Cahyono, S.Kom, memeriksa pasukan saat Apel Siaga Bencana. (ist/lakeynews.com)

 

DOMPU, Lakeynews.com – Dandim 1614/Dompu Letkol Inf Ali Cahyono, S.Kom, mengingatkan semua pihak untuk selalu siaga dan waspada terhadap bencana yang setiap saat mengancam.

Penekanan itu disampaikan Letkol Ali saat memimpin Apel Gelar Pasukan Penanggulangan Bencana; Tanah Longsor, Banjir dan Angin Puting Beliung di Lapangan Beringin Dompu, Rabu (22/1) pagi.

Apel yang diikuti sekitar 400 peserta itu, dikomandani Danki Brimob, dengan Perwira Apel kepala BPBD Dompu Jufri, M.Si.

Tampak hadir Wakil Bupati Drs. Arifuddin, Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), Sekda Drs. H. Agus Bukhari, M.Si dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Dompu.

Di deretan pasukan tampak 2 SST Anggota Kodim 1614/Dompu, 1 SST Brimob Sub Den A, 2 SST anggota Polres Dompu, 1 SST anggota BNPB Dompu, 1 SST Pol PP, 1 SST Perhubungan, 1 SST Kesehatan Puskesmas Dompu, 1 SST Tagana, 1 SST Senkom, 1 SST PMI dan 1 SST Pramuka.

Saat menyampaikan amanat, Letkol Ali mengungkapkan, Kabupaten Dompu berada pada wilayah yang dikelilingi Ring of Fire. Sehingga berdampak pada kebencanaan geologi maupun hidrometeorologi.

Bencana geologi dimaksud, gempa bumi, tanah longsor. Sedangkan bencana hidrometeorologi, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung.

“Bencana-bencara tersebut mengintai dan mengancam kita setiap saat. Karena itu, sikap sigap dan waspada menghadapi ketidakpastian sangat penting,” tegas Dandim mengingatkan.

Apel Siaga Bencana tersebut, menurutnya, untuk mengevaluasi kesiapan dalam menghadapi bencana. Harus dikenali bentuk ancaman bencana yang kemungkinan terjadi dari kondisi yang ada. “Hal ini untuk menyiapkan strategi pengamanan yang tepat,” tandasnya.

Pada sisi lain, pihak-pihak terkait harus mengetahui permasalahan yang ditimbulkan. Dengan demikian, diharapkan dapat dicari jalan keluar (solusi) agar penanganan permasalahan tidak berlarut-larut.

Berdasarkan data Badan Meteorolog, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak hujan tahun ini terjadi pada awal Perbuari hingga pertengahan Maret.

“Dilihat dari persiapan personel, peralatan yang dimiliki TNI, Polri, BNPB, Dinas Sosial melalui Tagana, Perhubungan, Kesehatan, PMI dan persiapan lainnya, insya Allah Kabupaten Dompu siap dalam menghadapi bencana tersebut,” ujarnya. (zar)