

DOMPU, Lakeynews.com – Kepala Desa (Kades) Karamabura, Kecamatan Dompu Aswan dan beberapa elemen warganya mendatangi Polres Dompu, NTB. Mereka mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus penemuan janin di desa itu, beberapa waktu.
Kades Aswan datang bersama Ketua BPD Radiman dan anggota Firmansyah, tokoh masyarakat Afrah, pemuda Marduddin Saddam, Rikman, Ardiansyah dan Fredi.
Kedatangan mereka di Mapolres pada Selasa (21/1) pagi, difasilitasi Bhanbinkamtibmas Karamabura Bripka Junaidin.
Selain ke Mapolres, Kades dan beberapa elemen itu mendatangi Polsek Kota Dompu.
Baca juga:Warga Karamabura Digegerkan Penemuan Janin Manusia
Sehari sebelum ke Mapolres dan Polsekta Dompu, Senin (20/1), sejumlah warga dan pemuda Karamabura mendatangi kantor desa. Mereka mendesak pemerintah desa agar mempertanyakan tindak lanjut kasus yang sempat menghebohkan warga setempat itu.
Kasus penemuan janin yang diduga hasil aborsi di Desa Karamabura, diakui tidak dilaporkan secara resmi oleh masyarakat ke pihak kepolisian. Namun pada hari “H” penemuan janin itu, tim kepolisian telah turun langsung ke lokasi kejadian.
Belum Ada Saksi
Di Polres, Kades dan elemen masyarakat diterima Kapolres Dompu melalui Kanit IV PPA Aipda Ismi Andri N.
Dikonfirmasi Lakeynews.com via pesan WhatsApp dan SMS, Ismi Andri belum memberikan tanggapan.
Namun di hadapan Kades dan warga Karamabura, Ismi mengaku, pihaknya belum mendapatkan informasi apapun terkait seseorang yang diduga sebagai pelaku. Atau, yang mengarah pada terduga pelaku.
“Kalau saksi yang menemukan janin, sudah kita ambil keterangannya,” kata Ismi dikutip beberapa warga yang ikut dalam pertemuan dengan Ismi.
Tetapi saksi yang menemukan seseorang atau beberapa orang yang membuang janjin, belum ada.
Jika ada orang yang dicurigai atau diduga sebagai pelaku, Ismi meminta warga Karamabura untuk menjadi saksi.
“Kalau ada beberapa saksinya, hari ini juga kita ambil keterangannya. Baru kemudian kami bisa memeriksa orang yang diduga sebagai pelakunya,” tegas Ismi.
Menurutnya, polisi tidak bisa langsung memeriksa orang yang dicurigai tanpa ada saksi. “Kita harus diambil dulu keterangan (periksa) saksinya,” tegas Ismi.
Mendengar itu, Kades Aswan bersama warga akan berusaha mencari saksi yang melihat oknum tertentu ketika membuang janin.
“Kalau ada warga yang melihat, Insya Allah lebih kurang dua hari lagi, kami akan datang kembali ke Polres untuk menyampaikannya,” ujar Kades. (zar)
Semoga kasus ini bisa terungkap siapa pelakunya….dan kita semua mohon kepada seluruh elemen masyarakat agar memperhatikan himbauan di atas……