Tidak semua kandidat bakal calon anggota DPRD berlatar belakang banyak duit atau berketurunan kaya raya. Ada pula di antara mereka yang bahkan berasal dari keluarga kurang mampu. Namun demikian, berkat kegigihan dan kerja keras membuat sebagian diantaranya sukses dalam perjuangan hidup. Bahkan, kesuksesan itu mampu digapai dalam usia relatif muda.

Bakal calon anggota DPRD Dompu dari PKS Dapil Dompu, Pajo dan Hu’u, Iskandar, S.Pd. (ist/lakeynews.com)

ISKANDAR, S.Pd, adalah satu di antara sederet nama itu. Dia bakal tampil dan berkompetisi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 untuk DPRD Dompu. Pria yang tangis pertamanya meletus pada 1 November 1980 itu akan maju di Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Dompu, Pajo dan Hu’u, dengan kendaraan politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Iskandar PAS atau PAS Dompu (demikian namanya biasa disapa), lahir dari keluarga kurang beruntung secara ekonomi di Kecamatan Hu’u. Sejak usia anak-anak, dia sudah belajar membantu ibunya dalam mencari uang belanja.

Beragam jenis pekerjaan yang sempat dilakoni Iskandar kecil. Mulai dari ikut menanam hingga menyabit padi warga yang waktu itu hanya dengan upah Rp. 500 sehari, di Desa Daha maupun Desa Hu’u.

Bukan itu saja. Tanpa malu dan gengsi, Iskandar juga rajin berjualan “Timbu” (nasi bambu) buatan ibunya ke dalam kampung-kampung. “Getir memang kondisi keluarga saya waktu itu, Bang,” kata Iskandar dalam sebuah perbincangan dengan Tim Lakeynews.com di Dompu.

Seiring dengan usianya yang menanjak remaja, usaha mengais rezeki pun “naik kelas”. Dengan dukungan peralatan sederhana bahkan seadanya, Iskandar PAS menjadi tukang foto (fotografer) keliling.

Pekerjaan itu ditekuninya secara rutin sejak kelas satu SMP hingga menikahi seorang gadis bernama Nurwahidah, S.Pd. Dari hasil pernikahan itu, kini mereka sudah dikaruniai dua orang putri (Shaum dan Sitti) serta satu putra (Siraz).

Pekerjaan itu dilakukannya dengan tekun, sabar dan tabah, penuh dengan perjuangan dan cucuran air mata. “Semua itu saya lakukan karena keterbatasan ekonomi keluarga,” tutur Iskandar dengan mata agak berkaca.

 

Meski Sukses, Tetap Ramah dan Dermawan

Manusia hanya bisa berikhtiar maksimal sembari berdoa dengan sungguh-sungguh kehadirat Allah SWT sebagai penentu akhir dari sebuah perjuangan.

Nasib mujur rupanya sedang berpihak pada Iskandar. Selain menggeluti profesi sebagai fotografer keliling, dia mencoba peruntungan dengan membuka usaha percetakan dan printing, yakni Percetakan PAS Dompu. Singkat cerita, kini usaha percetakannya (baliho, stiker, spanduk, poster, buku-buku, surah Yasin, undangan, dan lainnya) mengalami kesuksesan dan kemajuan pesat di Kabupaten Dompu. Omzetnya pun lumayan menggairahkan.

Disamping itu, Iskandar juga begitu sukses dalam usaha budidaya burung walet. Penghasilannya, begitu menakjubkan. Sayangnya, setiap ditanya nominal rupiah yang diperolehnya tiap kali panen sarang walet, selalu tidak bersedia dibeberkan.

“Ya, cukuplah bang, untuk sekadar beli beras dan bantu sesama,” jawab Iskandar dengan nada merendah. Kalimat yang sama selalu terucap dari bibir Iskandar setiap dikorek nominal rupiah hasil panen waletnya.

Satu lagi yang tidak kalah menakjubkan. Diusianya yang belum genap 38 tahun, Iskandar sukses mendirikan lembaga pendidikan. Yakni SMK dan SMP Bangun Negeri (BN) yang berkedudukan di Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u. Baik SMK maupun SMP BN mengalami kemajuan yang luar biasa.

SMK BN memiliki dua jurusan; Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Jurusan Geologi Pertambangan. Tahun ini, sekolah yang dikepalai Mukhlis, SE, itu akan menamatkan siswa-siswi untuk pertama kalinya, khususnya untuk Jurusan TKJ.

Meski telah mencapai kesuksesan luar biasa, tetap mawas diri, rendah hati, tidak sombong, tidak membusungkan dada, apalagi sampai seolah-olah tidak menghargai orang lain. Senantiasa ramah dan santun dalam menyapa dan berinteraksi dengan siapa saja. Pun sangat menghargai siapapun lawan bicaranya.

Yang mengagumkan, kedermawanannya. Dia dikenal sebagai sosok yang ringan tangan dalam membantu sesama. Membantu tanpa pamrih dan tendensi apa-apa, kecuali ridho dan pahala dari Allah SWT.

 

Raih Sukses Sejati, Butuh Perjuangan dan Pengorbanan

Sukses sejati itu memang tidak mudah. Iskandar sadar, itu mutlak memerlukan pengorbanan besar mulai dari harus memeras keringat, mengucurkan air mata, bahkan sampai pada pengorbanan-pengorbanan lainnya.

Juga perlu perjuangan berat yang memerlukan kekuatan fisik melewati bermacam-macam tantangan yang senantiasa menghadang di setiap langkah. Diperlukan stamina yang kuat agar mampu bertarung selama masa perjuangan yang lamanya kadang sampai bertahun-tahun.

Diperlukan pula kekuatan menghadapi segala cuaca yang silih berganti. Kadang harus bertahan di bawah guyuran hujan deras. Kadang harus bertahan di bawah terik sinar matahari. Pun naik-turun gunung. Melawan arus sungai yang deras. Melewati rawa berlumpur. Melewati padang ilalang dan semak belukar penuh duri.

Menurutnya, pengorbanan adalah peristiwa besar dan berani dalam sejarah perjalanan kehidupan umat manusia. Karena jiwa pengorbanan itu berlandaskan pada kebenaran, keberanian, keikhlasan dan kejujuran. Semua itu didasari pada keimanan, ketakwaan, kesabaran dan akhlak yang unggul dan prima.

Sebaliknya orang-orang yang enggan berkorban menegakkan “dinullah”, memperibadati-Nya dengan sungguh-sungguh, adalah karena mereka bergelimang dalam kecintaan berlebihan terhadap dunia, nafsu dan kepentingan yang “menenggelamkan”. Tidak jarang diiringi “egoisme syahwat”, bersifat sementara dan asesoris dunia, termanjakan hiburan tontonan yang melalaikan.

“Pengorbanan menjadi harga mati bagi iman. Geliat iman akan terlihat pada sebanyak apa kita berkorban, pada sebanyak apa-apa kita memberi, pada sebanyak apa kita lelah, pada seberapa besar ilmu dan tenaga kita curahkan untuk (ke) jalan Allah SWT, pada seberapa kita sanggup meninggalkan rutinitas harian untuk shalat fardhu berjamaah di masjid, dan seterusnya,” urainya.

Selain itu, juga pada sebanyak apa kita mengadu saat Shalat Tahajud, dan puncak dari segalanya adalah saat di mana umat menyerahkan harta dan jiwanya sebagai persembahan total kepada Allah.

“Sesungguhnya kemenangan dalam pertarungan hidup tidaklah diperoleh dengan harta, kekayaan dan kesenangan; tapi dengan perjuangan keras, pengorbanan, ketakwaan dan kesabaran,” sambung lelaki yang juga kerap dipanggil Ayah Shaum itu.

 

“Mohon Doa, Restu, Dukungan Warga Dompu, Pajo dan Hu’u”

Dengan pondasi itulah, Iskandar terdorong untuk maju sebagai Caleg DPRD Dompu melalui Dapil Dompu, Pajo dan Hu’u. Dia bertekad maju lewat PKS, dengan semangat dan motivasi agar bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat Dompu, terutama di Dapil pertarungannya.

“Mohon doa restu dan dukungan dari semua lapiran masyarakat Dompu, khususnya yang ada di Dapil Kecamatan Dompu, Pajo dan Hu’u,” pinta Iskandar mengakhiri obrolan dengan media ini. (tim)