
DOMPU, Lakeynews.com – Diakui atau tidak, Kabupaten Dompu merupakan salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kaya dan unggul sektor pariwisatanya. Tinggal yang dibutuhkan adalah sentuhan dan perhatian serius dari pemerintah daerah setempat. Salah satunya, lokasi wisata mancing.
Daerah bermotto “Nggahi Rawi Pahu” ini, memiliki sejumlah lokasi destinasi wisata mancing, bahkan bisa dikatakan terbaik. Yang hobi mancing sambil berwisata, dipersilahkan untuk membuktikannya sendiri.
Di antara sederet lokasi destinasi wisata mancing dimaksud, salah satunya Teluk Saleh. Tepatnya, mulai dari kawasan Moti Toi sampai Doroncanga, Kecamatan Pekat. Kedua, di Oi Pana, kawasan Pantai Lakey. Ketiga, di Kilo (rumpon tengah laut). Dan, keempat, Satonda.
“Keempat lokasi itu sama-sama memiliki destinasi dan daya tarik tersendiri,” ungkap salah satu pehobi mancing yang juga anggota Forum Pegiat Pariwisata Dompu (FPPD) Farhad Syamlan, pada Lakeynews.com, Kamis (19/10/2017). Farhad sendiri, sudah malang melintang di dunia pemancingan Dompu.
Di lokasi pemancingan Teluk Saleh misalnya, menurut Farhad, memiliki spot-spot drop off (palung) yang menjadi tempat berkembang biaknya sejumlah jenis ikan. Seperti Ikan Rubby Sniper, Amberjack dan lainnya.
“Kalau di Oi Pana, Lakey, menjadi lokasi poppig yang baik. Di sana terdapat tebing-tebing yang menjadi tempatnya Ikan Giant Travely mencari makan,” jelasnya.
Bagaimana dengan di Kilo dan Satonda?
“Nah, kalau di Kilo (rumpon) menjadi spot andalan Ikan Yellow Fin dan Tuna. Di Satonda hampir sama dengan di Oi Pana, tempatnya Ikan Giant Travely,” jawabnya.
Menurutnya, potensi lokasi-lokasi wisata mancing tersebut bisa dijual kepada wisatawan mancing dari luar. “Kita bisa membuka open trip pada pemancing-pemancing luar. Banyak sekali pemancing yang mencari jenis-jenis ikan tersebut untuk spot fishing,” ujar Farhad.
Pria “penggila” mancing ini kemudian mengungkapkan, selama ini dirinya hanya menyewa kapal dari Sumbawa. Nilai sewanya pun lumayan fantastis, hingga Rp 12 juta per tiga hari dua malam. Hal tersebut karena di Dompu tidak ada kapal khusus mancing.
“Yang perlu segera kita benahi dalam pengelolaan lokasi destinasi wisata mancing adalah menyediakan kapal-kapal khusus mancing. Sehingga para pemancing bisa lebih nyaman saat melakukan aktivitas memancing di Dompu,” paparnya.
Selama ini, sambung Farhad, yang menarik simpati pengunjung (pemancing) untuk datang kembali adalah musim ikan-ikan yang menjadi target mereka. Seperti tuna. “Kalau di Kilo, size (ukuran) ikan tuna bisa lebih dari 50 kilogram per ekor,” ulasnya.
Demikian pula di Teluk Saleh. Musim ikan marlin ada pada bulan Februari hingga April. “Itu merupakan momen yang tepat untuk memancing Ikan Marlin dan ikan lain di sejumlah lokasi mancing di Kabupaten Dompu,” tandasnya meyakinkan. (zar)