Salah satu kawasan wisata di Kabupaten Dompu yang menawarkan keindahan adalah “Sarae Nduha” di Kecamatan Pekat. Keperawanannya menakjubkan siapapun yang berkunjung ke sana. Berikut laporan wartawan Lakeynews.com yang bertandang ke sana, baru-baru ini.

===========

Kakankemenag Dompu H. Syamsul H. Ilyas (baju putih) bersama Lakeynews.com saat mentadabburi alam Sarae Nduha, Kecamatan Pekat, baru-baru ini. (nas/lakeynews.com)

Catatan: Moh. NasuhiDompu

“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.”

(Fathir:27)

===========

AYAT Quran di atas paling tidak satu titipan Allah SWT bagi mereka yang mau menyelami keindahan alam ini. Sungguh luar biasa dan tentunya berdecak kagum dengan keindahan yang dihampar Allah buat hambaNya.

Menyebut “Sarae Nduha” (pasir longsor, red), pikiran kita tertuju pada sebuah gundukan pasir longsor yang tentunya menjadi tempat mengerikan yang harus dihindari. Namun “Sarae Nduha” yang ada di utara Teluk Saleh ini berbeda, yakni tempat yang sungguh menakjubkan.

“Ini luar biasa Allah menitipkan alam ini buat kita untuk kita tadabburi,” ujar Drs. H. Syamsul H. Ilyas, M. Si, Kakankemenag Dompu, saat bersama Lakeynews.com mentadabburi alam Sarae Nduha disela-sela acara Safari Ramadhan di Kecamatan Pekat, baru-baru ini.

Sarae Nduha yang entah siapa –yang pertama kali memopulerkannya– merupakan hamparan perbukitan yang menawarkan keindahan alam yang masih “perawan”. Ketika tapak kaki kita sampai di atas perbukitan, tataplah ke ke timur, maka tampaklah bukit Doroncanga dengan keindahan asesoris alam sekitarnya.

Lalu ke utara, hamparan padang sabana yang luas nan indah. Tepatnya di lereng selatan Gunung Tambora.

“Mirip sabana Afrika dengan segala satwanya,” ujar Muh. Takdir, 24 tahun, pemuda asal Dompu.

Laki-laki yang akrab dengan sebutan Ompu Lembo ini mengaku, tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup indah bagi siapapun yang ingin menikmati kesyahduan alam.

Kemolekan Sarae Nduha bukan saja pada sisi timur dan utara, tetapi juga sisi baratnya. Di atas perbukitan, keindahan akan dapat dinikmati dengan kehadiran gugusan pulau Moyo dan sekitarnya. Lebih-lebih saat sunset, itu menjadi pemandangan yang menakjubkan.

H. Syamsul H. Ilyas takjub dengan panorama alam Sarae Nduha, Kecamatan Pekat. (nas/lakeynews.com)

Pandangan ke selatan, tampak hamparan laut Teluk Saleh yang tenang dan telah menyatu dengan bukit Sarae Nduha. Gundukan bukit yang menyatu dengan bibir pantai inilah sebagiannya telah terkikis oleh abrasi laut yang dipekirakan terjadi pada ratusan tahun lalu, setelah Tambora meletus.

“Ombak laut Teluk Saleh ini sangat tenang, sehingga longsoranpun jarang terjadi,” ujar wisatawan lokal yang hadir bersama pasangannya.

Sepintas Sarae Nduha sebagai lokasi destinasi wisata bagi kaum remaja. Hal ini terlihat dari tulisan dan pesan-pesan moral untuk anak muda.

“Insya Allah bulan Agustus mendatang akan digelar Festival Mancing berskala nasional sambil minum Kopi Tambora,” tutur Ompu Lembo.

Untuk itu, Syamsul Ilyas berpesan, agar lokasi Sarae Nduha ini dijaga keasrian, kenyamanan dan keamanannya. “Biarkan ia tetap “perawan” sehingga “jejaka” darimanapun asalnya akan datang dengan senang hati untuk meminangnya,” imbuhnya. (*)