”Berapa pun banyaknya gerai Alfamart yang dibuka, yang punya tetap Alfamart. Tetapi kalau saya berikan kesempatan, seribu kios yang dibuka di Dompu, berarti seribu orang (masyarakat) yang punya usaha.” Drs. H. Bambang M. Yasin, Bupati Dompu.

Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin. (purnawansyah/lakeynews.com)

Setelah memasuki bulan ketujuh dari pengajuan permohonan izin prinsip, retail modern Alfamart akhirnya mendapat kepastian sikap Pemkab Dompu. Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin (HBY) memastikan, pihaknya tidak akan memberikan izin untuk Alfamart di Bumi Nggahi Rawi Pahu.

============

“Saya pastikan, tidak akan ada izin untuk Alfamart,” tegas Bupati pada wartawan di Gedung Pemuda Dompu, Rabu (29/03).

Menurut Bupati, Kabupaten Dompu saat ini merupakan daerah yang pertumbuhan ekonominya semakin bagus. Hal itu terjadi karena ditunjang oleh pengusaha-pengusaha yang sudah ada. Ditambah lagi mulai banyaknya pengusaha muda yang sangat antusias memulai usaha di pingir-pinggir jalan.

Mengapa sikap (keputusan) itu begitu terlambat disampaikan Pemkab Dompu?

“Ya, saya memang harus berhati-hati (mengeluarkan izin). Saya juga harus melihat dampak dari kehadiran Alfamart,” jelas Bupati HBY.

Sejauh ini pihaknya sudah meninjau keberadaan Alfamart dan sejenisnya di kota-kota besar. Justru yang menjadi perhatiannya adalah apa yang dijual di dalam retail modern itu sama saja dengan yang dijual toko-toko maupun kios di daerah saat ini.

Kalau yang dijual itu berbeda dengan barang yang ada di Dompu, lanjut Bupati, pihaknya tidak perlu berpikir lama untuk mengeluarkan izin.

“Berapa pun banyaknya gerai Alfamart yang dibuka, yang punya tetap Alfamart. Tetapi kalau saya berikan kesempatan, seribu kios yang dibuka di Dompu, berarti seribu orang (masyarakat) yang punya usaha,” tandas HBY.

Menyikapi ancaman ekstra parlemen yang dilontarkan pihak pendukung kehadiran Alfamart di Dompu, Bupati justru mempertanyakan sikap profesional pihak Alfamart.

“Kok sampai ngancam mau melakukan ekstra parlemen? Apa yang menjadi masalah,” tanya Bupati.

Kalau alasannya rekrut karyawan dan lainnya, HBY justru mempertanyakan sebaliknya. “Apa itu profesional? Izin dan sebagainya belum ada, kok mau rekrut karyawan? Terus kami yang mau disalahkan, yang benar sajalah,” tandas HBY nada tanya bertubi-tubi. (purnawansyah)