Owner Lentera Donggo Leni Lestari, A.Md.Keb, proses pembuatan kain tenun dan hasil inovasi tenun dan pernak-pernik di Kabupaten Bima. (ist/lakeynews.com)

Pasarkan Produk Hingga Mancanegara

DOMPU, Lakeynews.com – Komunitas Lentera Donggo, bergerak di bidang wirausaha dan pemasaran hasil inovasi tenun dan pernak-pernik di Kabupaten Bima.

Untuk memasarkan setiap produk dan aktivitasnya, komunitas ini memiliki Butik yang beralamat di Desa Sarita, Kecamatan Soromandi.

Owner Lentera Donggo Leni Lestari, A.Md.Keb, mengatakan, untuk menjawab permintaan pasar, dirinya bersama anggota komunitas terus mendorong kelompok pengrajin tenun dan pernak-pernik untuk terus menciptakan inovasi produk fashion terbaru berbahan baku sumber alam sekitar.

“Kami terus bergerak dan hadir memberikan edukasi serta inovasi baru untuk memotivasi para pengrajin supaya tetap menghasil produk,” katanya pada Lakeynews.com via telepon WhatsAPP-nya, Jumat (12/3).

Dikatakannya, untuk menjawab setiap permintaan pasar, pihaknya memiliki kelompok binaan yang diberdayakan. Saat ini memberdayakan kelompok yang ada di Desa Mbawa dan Palama, Kecamatan Donggo.

“Alhamdulillah, kelompok ibu-ibu ini mampu menciptakan inovasi fashion kekinian, baik berupa baju, tas, syal dan tasbih berbahan dasar kain tenun,” paparnya.

Sejumlah kain sarung hasil inovasi tenun di Kabupaten Bima yang digerakkan Komunitas Lentera Donggo. (ist/lakeynews.com)

Saat ini sedang mendorong kelompok di Asakota, Kota Bima untuk memproduksi sepatu lukis dan gelang. “Kami terus dampingi dan mendorong kelompok tersebut agar terjadi percepatan produksi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Leni menjelaskan, komunitas ini awalnya hadir dengan konsep pemberdayaan, berbasis pemasaran potensi daerah. Awal dirintis satu tahun lalu didasari rasa prihatin sekelompok pemuda, akibat kurangnya minat masyarakat menggunakan produk lokal entitas daerah. “Tujuannya, agar memiliki nilai budaya, juga nilai ekonomi,” terangnya.

Kini buah kerja keras komunitas yang beranggotakan pemuda-pemuda kreatif ini, produk pengrajin dan penenun Bima, terbang hingga ke mancanegara. Seperti, Hongkong, Singapura, Malaysia dan Arab Saudi. “Tetap saja ada permintaan order barang dari sana,” tukas Leni. (fm)