Mesin pengering jagung yang rusak parah di lahan pertanian jagung Desa Saneo, Kecamatan Woja, Dompu. (faruk/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Keberadaan mesin pengering jagung di lahan jagung Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, saat ini sudah tidak berfungsi sama sekali. Betapa tidak, mesin yang dibangun awal 2016 itu, kondisinya rusak parah setelah diterjang angin kencang saat itu.

Diketahiui, tujuan dibangunnya mesin tersebut untuk percepatan pengeringan jagung petani. Namun penggunaannya hanya beberapa bulan sebelum mengalami kerusakan. Sementara, peristiwa kerusakannya hampir satu tahun tanpa dilakukan perbaikan alias terabaikan.

Pemerintah desa setempat pun sudah melakukan koordinasi atas kondisi mesin tersebut. Hanya saja, tidak mendapat respon positif dari pemerintah.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan PerkebunanDompu Ir. Fahrurroji, mengungkapkan, mesin tersebut merupakan batuan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) yang disalurkan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) NTB.

“Itu tanggungjawab Dinas Pertanian Provinsi. Itu urusan mereka,” tegas Fahrurroji pada Lakeynews.com, Kamis (3/8/2017) pagi tadi.

Fahrurroji mengaku telah mendapat informasi terkait kerusakan mesin tersebut dari pemerintah desa setempat selaku pengelola. Meski sudah mengetahui, pihaknya tidak bisa memberikan kepastian terkait perbaikan mesin tersebut. “Itu urusan mereka (Dinas Provinsi NTB, red),” tegasnya singkat.

Informasi yang dihimpun media ini, proyek pengadaan mesin pengering jagung (vertical dryer) di Dinas PTPH NTB ini, bersumber dari dana APBN Perubahan 2015 yang disalurkan Dirjen Tanaman Pangan Kementan sebesar Rp. 5,6 miliar.

Untuk pelaksanaannya di daerah, UD HR keluar sebagai pemenang tender tahun 2016. Pengadaan mesin ini pun kemudian dibagikan ke sejumlah kelompok tani yang tersebar di kota/kabupaten NTB dengan harga sekitar Rp 935 juta per mesin. (far)