Refleksi Tahun Pertama Tasrif Jamara Menjabat Kades Bumi Pajo; Seabrek Program Pembangunan Terwujud
Hari ini, Selasa (1/8/2017), genap setahun Tasrif Jamara memimpin Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima. Dia tercatat sebagai salah satu kepala (Kades) yang sukses “menarik” dan melaksanakan sejumlah program pembangunan masuk ke desanya, terutama pembangunan fisik. Bahkan, beberapa diantaranya dinilai layak dipanuti dan dicontohi Kades atau pemimpin lainnya.
Laporan: Sarwon Al Khan, BIMA
TASRIF JAMARA diangkat sebagai Kades Bumi Pajo dengan Surat Keputusan (SK) Bupati Bima tanggal 1 Agustus 2016, setelah merebut suara terbanyak pada Pilkades. Namun, dilantik oleh Bupati pada 3 Agustus 2016.
Diketahui, dari sisi pembangunan, wilayah yang didiami komunitas Donggo (Kecamatan dan Soromandi) masih tertinggal dari wilayah lain di Kabupaten Bima. Karena itu, Tasrif Jamara bertekad mengurai dan mengatasi keterbelakangan pembangunan di desanya, minimum secara bertahap.
Target tersebut dia susun dan tercantum dalam visi-misinya, jauh hari sebelum proses Pilkades berlangsung. Alhasil, dari seabrek programnya (baik fisik maupun non fisik), tidak sedikit yang terlaksana dan tercapai di tahun pertama menjabat Kades.
Dari sejumlah capaian tersebut, ada yang diraih di paro akhir 2016, juga ada yang digapai hingga akhir Juli 2017 ini.
Yang sudah terwujud pada 2016 misalnya. Antara lain, rabatnisasi Jalan Tani Ndano Ntoko sepanjang lebih kurang 217 meter, sudah selesai dikerjakan. “Dananya Rp. 50 juta dan Rp. 200 ribu yang bersumber dari APBDes 2016,” kata Tasrif pada Lakeynews.com saat sama-sama turun melihat lokasi (realisasi) jalan tani yang dirabatnisasi itu, beberapa hari lalu.
Selain itu, Bumi Pajo sukses dalam proyek Pembukaan Jalan Usaha Tani di So Tula Ni’u sepanjang 1,220 kilometer. Sumber dana APBD II sebesar Rp. 125 juta.
Disamping itu, dengan dana APBDes juga telah dilakukan Renovasi Masjid Dusun Ncuhi dengan dana Rp. 25 juta dan pengadaan bibit ternak sapi 25 ekor dengan dana Rp. 125 juta. “Alhamdulillah, bedah rumah dengan dana Rp. 40 juta untuk bedah delapan rumah (Rp. 5 juta per unit), juga sudah dikerjakan,” jelas Tasrif.
Bagaimana dengan 2017? Proyek (program) apa saja yang sudah, sedang dan akan masuk/digarap Desa Bumi Pajo?
“Salah satunya dan sudah kita kerjakan, peningkatan pembangunan Masjid Nurul Iman Padende dari dana APBDes sebesar Rp. 100 juta,” jawab Tasrif Jamara.
Bukan itu saja, saat ini sedang berjalan Rabatnisasi Gang dengan 44 x 2,5 meter dan 33 x 1,7 meter senilai Rp 35 juta dari APBDes. Ada juga peningkatan pagar lingkungan pemukiman masyarakat. Sesuai RAB, nilainya Rp. 72 juta seluas 150-an meter juga dari APBDes.
Bedah rumah juga sukses dilakukan pemerintahan dibawah kepemimpinan ayah dari enam anak ini. Menurut Tasrif, dari rencana 22 rumah, yang sudah terealisasi 12 unit, dengan alokasi dana dari APBDes Rp. 5 juta per rumah (total Rp. 60 juta) dan sudah selesai dikerjakan.
Selanjutnya, pengadaan 28 ternak sapi. Untuk program ini, dari rencana 28 ekor, sudah terealisasi 12 ekor dengan Rp. 5 juta per ekor dari APBDes. Sekarang pun sedang berjalan Rabatnisasi Jalan Tani di So Ruhu Tumpi sepanjang 120 meter, dengan dana Rp. 80 juta dari APBDes.
Terlaksana juga pengadaan kawat bronjong untuk pagar lahan pertanian 1,50 meter Rp. 80 juta APBDes. Meski rencana awal 1,50 kilometer, tetapi berkat strategi dan terobosan yang dilakukan Tasrif membuat realisasi pengerjaannya menjadi 4 kilometer dengan nilai anggaran yang sama.
Kok bisa demikian?
Caranya, Tasrif menumbuhkan kesadaran dan melibatkan masyarakat. “Dana yang ada (Rp. 80 juta) hanya dipakai untuk beli bahan (kawat). Sedangkan pengerjaannya, semuanya, dilakukan secara oleh swadaya masyarakat,” ulasnya.
Tasrif juga cukup memperhatikan kebutuhan dan pemberdayaan warganya. Dengan dana APBDes dilakukan pengadaan peralatan pertukangan, yaitu peralatan tukang kayu Rp 2,5 juta.
Anggota DPRD Bima dari Daerah Pemilihan I (Soromandi, Donggo, Bolo, Madapangga, Sanggar dan Tambora) H. Mustahid H. Kako, juga berkontribusi. Wakil rakyat kelahiran Donggo itu, menyalurkan Rp. 150 juta dana aspirasi 2017 untuk pembuatan Tanggul Jalan. “Dana aspirasi dari anggota dewan Rp. 150 juta itu dipakai pembuatan tanggul jalan sepanjang 200 meter,” jelas Tasrif.
Bagaimana dengan pembangunan non fisik di Desa Bumi Pajo?
Menurut Tasrif, program pembangunan non fisik, termasuk menyangkut keimanan, ketakwaan dan lainnya juga tidak dikesampingkan. Bahkan dijalankan secara beriringan dengan program fisik.
Antara lain program itu, pemberantasan buta huruf Al Quran. Ini untuk meningkatkan minat baca Al Quran masyarakat. “Melalui program ini, kecintaan pada Al Quran makin tumbuh,” tandas Tasrif.
Demikian halnya menyangkut program-program di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan sektor lainnya, senantiasa mendapat dari perhatian serius dari Kades dan jajaran Pemdes Bumi Pajo. (*)