Wakil Bupati Bima Dahlan M. Noer, saat membuka Seminar Pendidikan Karakter di Paruga NaE Kecamatan Bolo, Rabu (3/5/2017).

Wabup: Watak dan Karakter Manusia Harus Dibentuk Serius

BIMA, Lakeynews.com – Membentuk watak dan karakter manusia, terutama anak didik (siswa-siswi) bukan hal mudah dan cepat. Harus dilakukan dengan aksi nyata, sehingga menjadi praktis dan reflektif. “Dalam membentuk watak dan karakter manusia diperlukan upaya serius dan kebersamaan untuk membuat semua itu menjadi kebiasaan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Bima Dahlan M. Noer.

Hal itu disampaikan Dahlan saat membuka Seminar Pendidikan Karakter di Paruga NaE Kecamatan Bolo, Rabu (3/5/2017). Kegiatan itu digagaas mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiwa Sila STKIP Taman Siswa Bima, Bolo. Hadir anak didik SMPN 1 Bolo dan Sekcam Bolo, dengan narasumber Syech Fathurrahman, S.Ag.

Menurut Dahlan, kegiatan pendidikan karakter ini menjadi salah satu jawaban terhadap ragam persoalan bangsa saat ini, baik yang dilihat, didengar maupun yang dirasakan. “Banyak persoalan muncul (di kalangan pelajar) yang diindentifikasi bersumber dari gagalnya pendidikan dalam menyuntikkan nilai-nilai moral terhadap peserta didiknya,” tegasnya.

Tujuan pendidikan bukan hanya melahirkan insan yang cerdas, namun juga menciptakan insan yang berkarakter kuat. Seperti dikatakan Dr. Martin Luther King, ”kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya.”

Di sisi lain, pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua kepentingan dalam pendidikan, baik keluarga, sekolah dan juga masyarakat luas. Karena itu, perlu dibangun kembali kemitraan dan jejaring pendidikan yang kelihatannya mulai terputus antara lingkungan sekolah (guru) dengan keluarga dan masyarakat.

“Pembentukan dan pendidikan karakter tidak akan berhasil selama tidak ada kesinambungan dan keharmonisan dengan lingkungan pendidikan,” tegas Wabup.

Rumah tangga dan keluarga sebagai lingkungan pembentukan dan pendidikan karakter pertama dan utama, sambungnya, harus lebih diberdayakan. Kemudian didukung lingkungan dan kondisi pembelajaran di sekolah yang memperkuat proses pembentukan tersebut.

Sebelumnya, mewakili Panitia Pelaksana Haris, mengatakan, kegiatan ini agar ke depan para mahasiswa-mahasiswi dan generasi muda dapat  memiliki karakter kuat. Generasi yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa lain.

“Sumber daya manusia merupakan cerminan bangsa yang berkarakter kuat, cerdas dan bermoral luhur,” ujarnya. (zar)