KOTA BIMA, Lakeynews.com – Setelah beberapa kali dilanda banjir bandang, Rabu (26/4/2017) Kota Bima dihantam lagi oleh gempa bumi. Bencana alam yang terjadi sekitar pukul 10.00 Wita dan hanya berlangsung beberapa saat itu sempat membuat seisi kota panik.
Suasana pagi itu makin genting karena raungan sirine di belasan titik seolah membelah kota yang dipimpin pasangan Walikota M. Qurais H. Abidin dan Wakil Walikota H.A. Rahman H. Abidin. Suara bel di sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintahan, serta berbagai pengeras suara lainnya menambah panik masyarakat.
Sedikitnya 15 mobil bersirene yang ditempatkan di 15 titik. Yaitu di Kantor Walikota Bima menggunakan mobil pemadam kebakaran (Damkar), depan Puskesmas Rasanae Timur (mobil PKM Rasanae Timur), Lapangan Pahlawan Raba (mobil PKM Penanae dan RS dr. Agung), Cabang Sadia (mobil PKM Mpunda), Taman Ria (mobil Polres Bima Kota) dan kompleks Pertokoan Raba (mobil Polsek Rasanae Timur dan Unit Kesehatan Polres Bima Kota).
Sedangkan di Lapangan Serasuba menggunakan mobil Polsek Rasanae Barat dan Damkar, di Terminal Dara (mobil PKM Paruga), Pasar Penaraga (mobil BPBD), PKU Muhammadiyah (mobil PKU Muhammadiyah), Paruga Nae (mobil Dikes Kota Bima dan PKU Muhammadiyah), eks Polsek Asakota (mobil Polsek Asakota), Jembatan Romo (mobil Klinik Salma Husada dan Dikes), Pelabuhan Bima (mobil PT Pelindo) dan Pasar Ama Hami (mobil PKM Paruga).
Suara sirine dari berbagai penjuru tersebut menggema sekitar satu menit. Saat sirine atau tanda bahaya berbunyi, para siswa di sekolah-sekolah, pegawai di kantor-kantor pemerintahan dan masyarakat melakukan evakuasi (penyelamatan) diri masing-masing.
Yang berada di dalam bangunan, melakukan evakuasi mandiri dengan cara sejenak berlindung di bawah kolong meja, bangku, tempat tidur atau tempat aman lainnya. Kemudian mereka keluar, berkumpul di lokasi aman di lingkungannya masing-masing.
Sebagian lagi, begitu merasakan gempa, langsung berhamburan lari keluar gedung. Beberapa pegawai yang kebetulan hari itu membawa anaknya ke kantor, tampak kelimpungan ketika berusaha keluar dari gedung (kantor).
Pada saat yang bersamaan (ketika gempat terjadi), para pengendara dan penumpangnya rata-rata menghentikan kendaraannya dan keluar dari kendaraan untuk menuju titik aman. Sedangkan masyarakat yang sudah berada di tempat terbuka juga berusaha menyelamatkan mandiri ke titik aman.
Peristiwa di atas merupakan rangkaian Simulasi Bencana Gempa Bumi yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima terkait peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2017.
Simulasi kebencanaan ini dilakukan secara masal karena melibatkan sekolah-sekolah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Bima, termasuk komponen masyarakat.
“Simulasi ini untuk membangun kesadaran, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” kata Plt. Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Bima Syahrial Nuryadin, S.IP, MM.
Sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada enam jenis bencana yang bisa disimulasikan pada HKBN 2017. Kota Bima memilih salah satunya, bencana gempa bumi.
Kegiatan simulasi di Kota Bima berlangsung sekitar lima menit. Setelah itu, siswa-siswi, pegawai pemerintahan dan masyarakat kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan berpartisipasi dalam simulasi kebencanaan ini. (won)