Gambaran hasil pantauan kondisi atmosfer oleh BMKG. (gambar BMKG/lakeynews.com)

KOTA BIMA, Lakeynews.com – Deputi Bidang Meteorologi pada Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Yunus S. Swarinoto, M.Si, peningkatan potensi hujan lebat terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Perningkatan itu berlangsung sejak 28 Desember 2016 dan diperkirakan berlangsung hingga 2 Januari 2017.

Namun, dari hasil pantauan BMKG, hal itu tidak termasuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Yusus, pantauan kondisi atmosfer terkini terdapat potensi hujan lebat disertai kilat/petir & angin kencang di sekitar 21 dari 33 provinsi Indonesia.

Ke-21 provinsi itu; Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Papua bagian Tengah.

Yunus mengimbau, masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.

Selain itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 – 4,0 meter.

Gelombang tinggi bisa terjadi di Perairan Utara Kepulauan Natuna dan Anambas, Laut China Selatan, Laut Arafuru, Perairan Utara Halmahera, dan Perairan Kepulauan Sangihe dan Talaud. (zar)