Gambaran hasil pantauan kondisi atmosfer oleh BMKG. (gambar BMKG/lakeynews.com)

KOTA BIMA, Lakeynews.com – Gempa 6,6 SR yang terjadi Jumat (30/12) pagi tadi merengut jiwa. Seorang ibu rumah tangga (RT), Hajar binti Ridwan, warga RT 08 Kelurahan Manggemaci, Kota Bima, meregang nyawa. Itu setelah korban panik saat menghadapi guncangan gempa yang berpusat di 59 kilometer Barat Laut Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seperti kebanyakan warga lainnya, saat gempa, korban Hajar pun panik. Dia berusaha lari untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, karena terlalu panik Hajar tidak kontrol diri. Dia malah terjatuh dan terbentur lantai. Tak lama kemudian, dia dikabarkan meninggal.

Kepala BPBD Kota Bima H Syarafuddin mengatakan, wanita berusia 36 tahun itu dikabarkan meninggal akibat kaget dan panik hingga jatuh terbentur lantai.

“Getaran gempa tadi pagi dirasakan cukup kuat. Warga berhamburan keluar, sehingga mengakibatkan satu orang meninggal setelah jatuh akibat panik,” kata Syarafuddin kepada wartawan di Posko Utama Penanganan Banjir, Kantor Walikota Bima.

Ia menyebutkan, Stasiun Geofisika Mataram menyebutkan, gempa bumi tektonik mengguncang wilayah BALI, NTB dan NTT. Dampaknya dirasakan hingga di daerah Kuta-Bali, Gianyar, Denpasar, Mataram, Bima, Waingapu, Waikabubak, Labuan Bajo dan Ruteng. (zar)