
Sekda juga Gerah, Trotoar Samping Kantor Bupati pun Selalu Ditemukan Botol Miras
–
Tidak hanya Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Dompu Muttakun yang dibuat membara. Sekretaris Daerah Gatot Gunawan P. Putra pun dibuat gerah karena selalu menemukan botol-botol minuman keras (miras) di trotoar samping kantor Bupati.
–
SAAT di WAG Lakeynews hangat-hangatnya “diskusi bebas” terkait botol-botol Bir yang ditemukan berserakan di Taman Juara, taman mini di arah belakang Pendopo Bupati Dompu, Sekda ikut mengunggah temuannya.
Menurut Sekda, trotoar di Jalan Beringin (samping/sebelah timur Kantor Bupati Dompu) pun tiap malam menjadi tempat kongkow-kongkow remaja dan dewasa.
Setiap ba’da (selesai) Salat Subuh, Sekda jalan-jalan sambil kontrol situasi. Dia sering menjumpai botol-botol miras di sana.
“Botol Bir, Anggur, Tuak selalu ditemukan di sana. Cuma saya nggak (sempat) foto botol-botol Bir dan lainnya di dalam tas kresek,” ungkap Sekda Gatot.
Baca juga: Botol Bir Berserakan di Taman “Belakang” Pendopo Bupati Dompu (1)
Sekda juga mengaku, selalu mengingatkan para penjual/lapak di sana agar setiap selesai berjualan membersihkan dan merapikan sampah-sampah sebelum pulang.
“Tapi faktanya, botol maupun gelas mineral, tusuk sempol dan lainnya masih berserakan. Sementara petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) hanya menyapu (membersihkan) di pinggir jalan itu saja,” bebernya.
Kesadaran dalam membersihkan lingkungan dinilai masih rendah. Bahkan yang memprihatinkan, orang-orang intektual yang datang, duduk dan berdiskusi di Lapangan Beringin (kompleks Kantor Bupati Dompu) pada sore maupun malam rata-rata membawa makanan dan minuman.
Selesai beraktivitas, mereka meninggalkan sampah. Padahal di sekitarnya, pemerintah sudah menyiapkan tong sampah. Memang ada petugas kebersihan tapi tidak mungkin ontime 24 jam bersih-bersih sepanjang jalur itu, termasuk di lokasi CFD (Care Free Day)
Seperti terlihat pada gambar di bawah ini, tusuk sempol-salome berserakan di trotoar Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Beringin dan lokasi lainnya.

Ketua FUI Dompu: Pandang sebagai Krisis Moral
Menanggapi unggahan Ketua Komisi I Muttakun dan Sekda Gatot, Ketua Forum Umat Islam (FUI) Kabupaten Dompu H. Muhammad Amin, memberikan pernyataan kritis dan tajam.
Menurut Amin, botol-botol miras yang berserakan di arah belakang Pendopo Bupati dan samping timur Kantor Bupati merupakan fenomena gunung es ketimpangan pembangunan.
“Semoga menjadi pelajaran berharga (atas persoalan) yang menampar muka kita semua. Allah SWT tunjukkan indikator buruknya kinerja kita semua dalam hal penanaman Adab dan Akhlak generasi masa depan,” tegasnya.
Bayangkan, hanya beberapa puluh meter dari pusat kekuasaan dan pemerintahan Dompu, beberapa puluh meter dari pusat pendidikan, beberapa puluh meter dari kantor Kemenag Dompu.
Dari periode ke periode, Visi Religius dinilai Amin, hanya sekadar alat politik untuk menaikan elektabilitas calon pemimpin. Setelah menang, hampir semua pihak tetap menjalani rutinitas bergelut dengan proyek-proyek yang memberikan keuntungan dan kenikmatan dunia.
Parahnya lagi, moral hanya dibicarakan ketika ada masalah tanpa tindak lanjut yang jelas sebagai bentuk tanggung jawab terhadap implementasi Visi Religius. “Ayo saudara-saudaraku, jangan menunggu daerah ini dikuasai oleh penjahat dan mafia,” ajaknya.
Pada sisi lain, Amin menegaskan, permasalahan ini tidak hanya dipandang dari sisi keamanan. Lebih dari itu, perlu dipandang dari (sebagai) sisi krisis moral (adab) generasi muda.
“Mereka semua adalah Gen Z (generasi emas), calon pemimpin 21 tahun yang akan datang (2045),” imbuhnya.
Di masa yang akan datang itu, lanjutnya diharapkan lahir generasi-generasi berakhlak baik (emas) yang akan memimpin daerah untuk membawa dou labo dana (rakyat dan daerah, red) ke arah yang lebih baik.
“Kita semua berharap lahir generasi yang menjadikan daerah ini bersih dari segala macam (bentuk) kemaksiatan dan keburukan yang merajalela seperti hari ini,” tegasnya lagi-lagi berharap. (won/bersambung)