–
Upaya Penambahan Areal Tanam Padi 2024
–
DOMPU – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu bersama pihak Kodim/1614 Dompu melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) Irigasi Perpompaan terhadap 13 kelompok tani (Poktan) penerima manfaat yang tersebar di beberapa kecamatan.
Kegiatan Bimtek tersebut dilaksanakan langsung di Lokasi Poktan-poktan sasaran program selama dua hari, Selasa dan Rabu (14-15/5/2024).
Menurut Plt. Kepala Distanbun Kabupaten Dompu Syahrul Ramadhan, kegiatan (program) Irigasi Perpompaan ini sebagai upaya mendukung pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan nasional.
Tahun 2024, di Kabupaten Dompu, Program Irigasi Perpompaan menyasar 13 Poktan dengan target Penambahan Areal Tanam (PAT) Padi kurang lebih 130 hektare (Ha) yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Kegiatan Irigasi Perpompaan ini akan dilaksanakan di 13 kelompok tani dengan sistem swakelola (oleh kelompok tani),” kata Ori Rao, sapaan Syahrul Ramadhan, Rabu (15/5/2024).
Dalam kegiatan ini, lanjut Ori Rao yang saat itu didampingi Kabid Prasarana, Sarana Pertanian dan Penyuluhan (PSPP) Eddy Khaidir, pihaknya bersinergi dan aktif melibatkan pihak TNI. “Sehingga, tujuan pemerintah dapat tercapai dengan maksimal,” paparnya.
Keterlibatan pihak TNI, katanya, termasuk komponen penting menindaklanjuti MoU (nota kesepahaman) antara Kementerian Pertanian RI dengan Panglima TNI beberapa waktu lalu. Gerakannya sampai di tingkat desa dengan pengawalan dan pendampingan Babinsa sebagai instrument TNI, bersama Penyuluh Pertanian Lapang (PPL).
Terkait Bimtek terhadap 13 Poktan (secara terpisah), Ori Rao menjelaskan, kegiatan itu merupakan lanjutan dari beberapa tahapan yang disyaratkan oleh PJ Darurat Pangan NTB dalam pelaksanaan kegiatan Irigasi Perpompaan.
Bimtek dilaksanakan dua Tim Kerja. Hari pertama, Selasa, dilakukan di Kecamatan Dompu, Pajo dan Hu’u oleh Tim I yang diketuai Maria Ulfah. Sedangkan Tim II dipimpin Ketua Tim Teknis Kegiatan, Eddy Khaidir, dengan melibatkan Babinsa dan konsultan sebagai tenaga teknis yang telah merancang secara teknis di lapangan.
Di Kecamatan Dompu misalnya, Bimtek dilaksanakan di lokasi Poktan Lamango Desa Manggena’e. Kemudian Kecamatan Pajo, dilaksanakan di Poktan Lepadi Selatan I Desa Lepadi, Poktan So Mada Sa’u Desa Ranggo, dan di Poktan Lasi Toi Desa Jambu.
Berikutnya Bimtek di Kecamatan Woja, persisnya di lokasi Poktan Doro Boti Desa Bara. Hadir di sana Poktan Donggo Rasa, Sambirio, Semangat Baru, dan Poktan Raba Sabaki Desa Riwo.
Hadir di lokasi Bimtek tersebut, Plt. Kepala Distanbun Syahrul Ramadhan bersama Kabid PSPP Eddy Khaidir, dan beberapa pejabat terkait lainnya.
Pada hari kedua, Rabu, Tim I memberikan Bimtek di Kecamatan Hu’u. Yakni di Poktan Lameri Desa Sawe dan Poktan Nanga Rumba Desa Hu’u.
Sementara Tim II memberikan Bimtek di dua kecamatan, Manggelewa dan Kilo. Di Kecamatan Manggelewa, Tim II melakukan Bimtek pada Poktan Bina Bersama Desa Teka Sire. Di Kecamatan Kilo, Bimtek dilakukan terhadap Poktan Teka Monco Desa Mbuju.
Di hadapan sejumlah pengurus dan anggota Poktan, Ori Rao mengungkapkan, kegiatan Penambahan Areal Tanam (PAT) Padi melalui Irigasi Perpompaan merupakan bagian dari penguatan stabilitas ketersediaan pangan nasional. Terutama dalam menghadapi dampak el nino dan perubahan cuaca yang ekstrem.
Ori Rao mengharapkan kepada petani penerima manfaat Irigasi Perpompaan agar menjemput/mengambil dengan Bismillah. Kemudian dijalankan dengan ikhtiar maksimal.
Jika sudah masuk di hati para petani sekalian, Ori Rao yakin pekerjaan itu akan dijalankan secara teknis dengan baik. “Jalankan program ini dengan administrasi dan teknis yang baik,” imbuhnya.
Memperkuat penyampaian Ori Rao, Kabid PSPP Eddy Khaidir menjelaskan, beberapa hal penting yang melatarbelakangi kegiatan PAT 2024. Antara lain, dampak terjadinya perubahan cuaca dan iklim secara global yang dapat memengaruhi berkurangnya ketersediaan pangan nasional.
Karena itu, pemerintah pusat membangun sinergi antara Kementan dan Panglima TNI. Salah satu bentuk kemitraan tersebut, hadirnya program PAT Padi dengan menurunkan bantuan sarana Irigasi Perpompaan.
Dengan demikian, petani tetap dapat melakukan kegiatan budidaya padi dalam menopang ketersediaan pangan nasional.
“Di level bawah atau desa, dilibatkan anggota TNI (Babinsa) untuk melakukan pengawalan dan pendampingan,” tambah pria yang biasa dipanggil Dae Eddy atau CH itu.
Pada sisi lain Dae Eddy menekankan, upaya Penambahan Areal Tanam (PAT) tersebut selaras dengan program pemerintahan Bupati H. Kader Jaelani dan Wakil Bupati H. Syahrul Parsan (AKJ-Syah).
“Itu termuat dalam JARAPASAKA (Jagung, Porang, Padi, Sapi dan Ikan), dimana salah satunya terkait peningkatan produksi padi,” tandasnya. (tim/adv)