DOMPU – Pemkab Dompu melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) diundang Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI.
Dompu diundang bersama lima kabupaten sentra jagung nasional lainnya untuk mengikuti Diskusi Terfokus terkait Evaluasi Kebijakan 2023 dan Pembahasan Strategi Kebijakan Pengembangan Jagung Nasional 2024.
Kegiatan tersebut telah berlangsung di Hotel JW Marriott Surabaya, 14 November 2023.
Lima kabupaten yang hadir bersama Dompu, Nusa Tenggara Barat pada kegiatan tersebut; Kabupaten Tuban, Sumenep, dan Lamongan (Jawa Timur), Kabupaten Sumba Barat Daya (Nusa Tenggara Timur), dan Kabupaten Keroomm (Papua).
“Kami (enam daerah, red) diundang khusus Kemenko Perekonomian, mewakili kabupaten lain di Indonesia. Dan, dipercaya sebagai penanggap dalam diskusi terfokus tersebut,” kata Kepala Distanbun Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni pada Lakeynews, Minggu (19/11/23).
Kegiatan tersebut dihadiri juga perwakilan kementerian lembaga seperti dari Sekretariat Kabinet, Kementerian Perdagangan, BPS, dan Badan Pangan Nasional.
Ikut pula stakeholder terkait seperti BUMN-BUMN dalam pengembangan Jagung maupun pihak swasta; perusahaan benih, pupuk dan saprodi lainnya.
Pria yang akrab disapa Dae Roni itu menjelaskan, acara dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Maritim yang diwakili Asisten Deputi Pangan Muhammad Syaifullah.
“Diskusi terfokus ini bertujuan mengkoordinasi kebijakan pengembangan dan penguatan ekosistem hulu-hilir jagung nasional tahun 2024,” papar Syahroni.
Diskusi diawali dengan penyampaikan Asisten Deputi Pangan Kemenko Perekonomian. Dilanjutkan pemaparan Direktur Serealia Kementan terkait Evaluasi Kebijakan 2023 dan Program/Kebijakan Jagung Nasional 2024.
Kemudian, lanjut Syahroni, kepala Devisi Regional Perhutani Jawa Timur memaparkan Best Practice dan Peluang Pengembangan Jagung di Kawasan Hutan.
Lalu dari Kementerian PU melalui Direktur Irigasi dan Rawa menyampaikan hal-hal terkait Evaluasi dan Progres Pengembangan Food Estate Jagung.
“Lalu masing-masing kabupaten menanggapi penyampaian-penyampaian tersebut yang dikaitkan dengan kondisi Strategi Kebijakan dan Tantangan Pengembangan Jagung di tiap kabupaten,” papar Syahroni.
Diskusi ditutup dengan beberapa catatan yang akan digunakan Kemenko Bidang Perekonomian untuk penyusunan kebijakan jagung nasional 2024. (ayi)