DOMPU – Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu memiliki penduduk yang heterogen. Desa yang dinakhodai Doriwanto (Kades) itu mayoritas dihuni etnis Mbojo dan etnis Sasak.
Masing-masing etnis kerap mengklaim bahwa Kadindi ada karena mereka. Kata-kata tepatnya dari mereka, “karena kami”.
Pemerintah Desa Kadindi bisa memakluminya. Klaim tersebut, umumnya, karena generasi sekarang tidak paham akan sejarahnya.
Hal itulah antara lain yang melatarbelakangi dan mendorong Pemerintah Desa Kadindi untuk segera menyusun “Buku Sejarah Kadindi”.
Buku Sejarah itu akan mendeskripsikan tetang Kadindi dari masa ke masa. Mulai masa Pra-Transmigrasi, masa Transmigrasi, dan masa Pasca-Transmigrasi. Buku itu nanti diharapkan menjadi perekat etnis yang berbeda tersebut, sehingga Kadindi ada “karena kami” akan berubah menjadi Kadindi ada “karena kita”.
Mewujudkan rencana tersebut, Kades Kadindi Doriwanto membentuk Tim Penyusun Buku Sejarah Kadindi. Tim itu digawangi Suparman HMT (Ketua merangkap Anggota), Muhammad Zalkaheri (Sekretaris merangkap Anggota), serta Zainuddin, Karyani, dan Arya Alkausar (semuanya Anggota).
Ketua Tim Penyusun Buku Sejarah Kadindi Suparman HMT, mengungkapkan, sejauh ini pihaknya telah melakukan proses heuristic, kritik, interpretasi, dan historiorafi sebagai metodologi penulisan sejarah.
“Kami juga melakukan Dialog Interaktif Sejarah Kadindi. Selain sebagai uji publik, juga untuk mendapatkan saran dan kritik dari semua pihak terhadap rencana karya historis ini,” katanya pada Lakeynews.com, Jumat (3/3).
Berdasarkan sistematika penulisan, jelasnya, Tim merencanakan empat tahap (kali) dialog, sesuai dengan jumlah BAB-nya.
Dialog Interaktif I, dilakukan pada 1 Februari 2023 dengan topik BAB I Masa Awal Kadindi (Asal Usul Nama Kadindi, Wilayah Kadindi, Awal Terbentuknya Kadindi, Corak Kehidupan Masyarakat Kadindi, Sistem Kepercayaan Masyarakat Kadindi).
Pemateri dalam dialog perdana tersebut, Suparman HMT, Muhammad Zalkhaeri, dan Arya Alkausar. Sedangkan Zainuddin bertindak sebagai moderator dan Karyani sebagai master of ceremoninya.
Dialog Interaktif II, dilakukan pada 2 Maret 2023 dengan topik BAB II Transmigrasi Kadindi.
Antara lain didiskusikan tentang Tinjauan Umum tentang Transmigrasi, Latar Belakang Transmigrsi Kadindi, Tujuan Trasmigrasi Kadindi, Permulaan Transmigrasi Kadindi, Jenis Trasmigrasi Kadindi.
Kemudian terkait Proses Kedatangan Trasmigrasi Kadindi: Tiga Serangkai Disangka Gerombolan, Dwitunggal Dengan yang Dijanjikan, Perekrutan Transmigrasi Kadindi, Nyawa Eksekutor PKI Lombok Berakhir di Nangamiro, Rombongan Pertama Transmigrasi Kadindi, Rombongan Pengganti Transmigrasi Kadindi, Rombongan Terakhir Transmigrasi Kadindi, Serangan Wabah Kolera dan Malaria di Kadidi).
Pemateri dialog kedua ini, Suparman HMT dan Muhammad Zalkhaeri. Sedangkan Zainuddin bertindak sebagai moderator, Karyani sebagai master of ceremoninya dan Arya Alkausar sebagai dokumentatornya.
Kedepan masih akan dilakukan dia tahap dialog. Dialog Interaktif III dengan topik BAB III Terbentuknya Desa Kadindi (Proses Kelahiran Desa Kadindi, Keadaan Pemerintahan Desa Kadindi).
Dialog Interaktif IV dengan topik BAB IV Dinamika Desa Kadindi (Keadaan Masyarakat Desa Kadindi; Penduduk, Agama, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Interaksi Sosial Masyarakat Desa Kadindi).
“Seminar buku ini akan naik dan nanti disebarkan ke stakehorder yang ada,” jelasnya. (tim)
Sejarah Kadindi itu tidak lepas dari sejarah Dompu. Berkolaborasilah dengan Pemda Dompu. Warga Kadindi itu bukan hanya dou Mbojo dan dou Lombok. Masa g ada dou ‘Dompu di Kadindi.