Muhamad Ihsan: Buat Rencana yang Matang, Saling Asah, Asih dan Asuh

PULUHAN siswa SMA/SMK/MA dari semua kecamatan di Kabupaten Dompu, sejak Sabtu (4/2) sore hingga Minggu (5/2) pagi berkumpul di SMAN 1 Dompu.

DARI KANAN: KCD Dikbud Dompu Muhamad Ihsan, Pembina FOSISMA Kabupaten Dompu Ida Faridah, dan Narasumber Rudi Purtomo (atas). Saat renungan malam ini, puluhan siswa menangis tersedu-sedu (bawah). (kolase/lakeynews.com)

Tangisan di antara mereka tiba-tiba meledak pada Sabtu malam (malam Minggu), setelah sebelumnya menikmati beberapa permainan, game dan hiburan.

Siswa-siswi tersebut adalah Pengurus Forum Organisasi Siswa Intra Sekolah dan Madrasah (FOSISMA) Kabupaten Dompu. FOSISMA merupakan gabungan dari pengurus OSIS SMA/SMK/MA se-Kabupaten Dompu.

Organisasi ini di bawah Pembina Ida Faridah (Pembina OSIS SMAN 3 Dompu) dan Anisah (Pembina OSIS SMAN 1 Dompu).

Mereka berkumpul di SMAN 1 Dompu karena ada kegiatan. Yakni Malam Keakraban (Makrab) dengan tema “Menjalin Keakraban, Menyatukan Perbedaan dalam Membangun Generasi Milenial di Era 5.0.”

Setelah FOSISMA Dompu ini terbentuk beberapa waktu lalu, mereka belum begitu mengenal secara langsung satu sama lain. “Nah, kegiatan ini untuk menjalin keakraban antarpengurus FOSISMA,” kata salah seorang Pembina FOSISMA Ida Faridah.

Total jumlah anggota OSIS SMA/SMK/MA se-Kabupaten Dompu, menurutnya, mencapai 17-an ribu orang.

Pemateri Suherman Ahmad (atas, pegang mic) didampingi pembicara lain dan para Pembina FOSISMA, memberikan arahan pada para pengurus FOSISMA (bawah), menjelang malam keakraban. (kolase/lakeynews.com)

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Dompu Muhamad Ihsan, mengakui, jumlah anggota OSIS di daerahnya begitu banyak.

Karena itu, dia mengarahkan agar Pengurus FOSISMA Dompu menyusun program-program yang akan membangun kreativitas dan prestasi generasi milenial.

“Kalian mau bawa kemana FOSISMA ini? Nah, kalian harus membuat perencanaan yang matang untuk dilaksanakan selama satu tahun kedepan,” imbuh Ihsan dalam sambutan, sesaat sebelum membuka kegiatan itu.

Ihsan berharap, kegiatan MAKRAB tersebut dijadikan wadah dan momentum untuk bisa saling asah, saling asih dan saling asuh. “Kami mendukung penuh program-program FOSISMA di Kabupaten Dompu,” janjinya.

Selain itu, Ihsan meminta agar pengurus FOSISMA berperan aktif dalam membangun generasi yang kreatif dan inovatif. “Bangun generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga generasi cerdas dan berkarakter dalam menyongsong revolusi industri 5.0,” harapnya.

Narasumber Rudi Purtomo bersama Pembina FOSISMA Kabupaten Dompu Ida Faridah, memandu pengenalan antarpengurus FOSISMA yang dimodifikasi dengan permainan dan game. (ayi/lakeynews.com)

Game, Hiburan dan Renungan

Usai proses pembukaan, selanjutnya penyampaian materi oleh dua narasumber. Pemaparan pertama, Suherman Ahmad (Sekretaris KAHMI Kabupaten Dompu), dengan materi “Kepemimpinan dan Organisasi.”

Dilanjutkan narasumber kedua, Rudi Purtomo (Sekretaris DPMPD Kabupaten Dompu) tentang “Achievement Motivation Training (AMT)”. Sekilas, AMT adalah pelatihan untuk pengembangan diri, terutama meningkatkan motivasi berprestasi para peserta.

(Rangkuman poin-poin materi yang disampaikan oleh kedua narasumber; Suherman Ahmad dan Rudi Purtomo, dirilis dalam tulisan lain, red).

Setelah istirahat, salat Magrib dan Isya, serta makan malam, kemudian pengenalan antarpengurus FOSISMA. Sesi perkenalan yang dipandu Pemateri Rudi Purtomo bersama Pembina Ida Faridah itu dimodifikasi dengan permainan dan game.

Baru Pentas Hiburan Akustik dari SMAN 1 Dompu. Serta, penyusunan program FOSISMA dengan manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling).

Pantauan Lakeynews.com, kegiatan terakhir pada malam itu adalah Renungan Malam (Malam Inagurasi).

Pada sesi acara yang dialokasikan pelaksanaannya memasuki tengah malam itulah, suasana berubah 180 derajat dari sebelumnya.

Keceriaan, canda dan tawa, hingar bingar musik, serta keseruan permainan dan game, seketika tenggelam. Puluhan peserta larut dalam renungan.

Namun, sebelum renungan malam dimulai, Rudi Purtomo merancang prank peserta. Salah seorang peserta seolah-olah kehilangan HP dan seorang lagi berperan sebagai pencurinya.

Inagurasi baru berlangsung kurang dari 10 menit, prank terjadi. Hal itu membuat Rudi marah sejadi-jadinya. Para peserta terdiam, perenungan kian diperdalam.

Dalam suasana demikian, Rudi mengisi dengan nasihat-nasihat. Sesekali dia menghentakkan suaranya. Kadang dibarengi dengan suara sedih, membuat sejumlah peserta bertambah larut, lebih dalam lagi.

Seiring dengan suasana yang makin sunyi, isak tangis mulai terdengar. Awalnya pelan dan hanya satu-dua orang. Hanya dalam hitungan menit, terus bertambah. Suara tangisan sejumlah peserta terdengar tersedu-sedu, bak membelah keheningan malam. (ayi)