BIMA – Pemkab Bima bergerak cepat menangani wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melanda daerah itu.
Diawali dengan terbitnya instruksi Bupati Hj. Indah Darmayanti Putri kepada para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan kepala Puskesmas untuk mengambil langkah cepat dalam penanganan wabah DBD.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Sekda H.M. Taufik HAK didampingi Kepala Dinas Kesehatan Fahrurrahman memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan wabah penyakit tersebut.
Rakor berlangsung di Ruang Rapat Forkopimda Kantor Bupati Bima, Kamis (26/1). Pertemuan secara tatap muka diikuti para Kabid BPBD dan Kadis Perkim M. Chandra Kusuma AP. Sedangkan para Camat dan kepala Puskesmas mengikuti secara virtual melalui zoom meeting.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Dikes Kabupaten Bima, per 25 Januari 2023 sebanyak 146 kasus yang dicurigai (suspect) DBD, dengan 90 kasus positif dan 7 kematian.
Tujuh kasus kematian akibat DBD itu tersebar di empat kecamatan. Tiga kasus di kecamatan Bolo, dua kasus di Sape, satu kasus di Monta dan satu kasus lagi di Puskesmas Pai, Kecamatan Wera.
Pada Rakor yang dipimpin Sekda tersebut, para kepala Puskesmas dan Camat melaporkan progres penanganan wabah DBD di masing-masing kecamatan dan langkah-langkah yang telah, sedang dan akan terus dilakukan untuk meminimalisir wabah penyakit itu.
Saat itu, Sekda meminta dengan tegas agar semua pihak, khususnya aparat pemerintah di kecamatan dan desa, agar sungguh-sungguh melakukan pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk.
“Fogging atau pengasapan merupakan langkah terakhir yang bisa dilakukan,” tegas Taufik sebagaimana dikutip Kabag Prokopim Setdakab Suryadin pada pers, Kamis malam ini.
Kepada seluruh elemen masyarakat dibawah koordinasi Camat dan kepala Puskesmas, Sekda mengimbau melakukan gotong royong pembersihan tempat-tempat genangan air.
“Lakukan koordinasi terkait keberadaan kandang-kandang ternak untuk memastikan tidak ada tempat berkembangnya jentik nyamuk yang bisa memicu terjadinya penyakit DBD,” perintah Sekda.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Fahruraman meminta kepada semua Puskesmas supaya melakukan pendampingan intensif, terutama di desa-desa yang terkonfirmasi positif DBD.
Fahruraman juga meminta para petugas agar selalu menyampaikan data terkini untuk memudahkan koordinasi dan pemetaan penyebaran wabah DBD.
Sedangkan Fungsional Madya Dinas Kesehatan Provinsi NTB Lalu Madahan yang mengikuti Rakor secara virtual meminta agar dilakukan evaluasi pencegahan dan pemberantasan penyakit melalui pemberantasan sarang nyamuk.
Hal lain yang perlu dilakukan, jelas Madahan, deteksi dini penyakit agar segera ditangani. Dan, tingkatkan pelayanan rumah sakit rujukan dengan memastikan tersedianya trombosit darah. (tim)