Ruang Ekspresi Mahasiswa KKN Unram
MAHASISWA Kelompok KKN Reguler Universitas Mataram (Unram) di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, bersama pemerintah desa dan warga setempat, beberapa waktu lalu melakukan Sosialisasi Pembuatan Pupuk Organik dan Pestisida Nabati.
Dibawa bimbingan Prof. Ir. H. Muhammad Sarjan, M. Agr. CP., Ph.D, kegiatan tersebut dilaksanakan di Berabas Camping Ground, Dusun Benyer, Sabtu (7/1).
Diketahui, Sembalun merupakan daerah penghasil sayur-sayuran dan buah-buahan terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Namun hingga saat ini petani hanya mengandalkan pupuk kimia sintetik yang dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan dalam penggunaan jangka panjang.
Selain itu, saat ini, petani juga dihadapkan pada permasalahan kelangkaan pupuk yang semakin diperparah dengan pengurangan pupuk subsidi tahun 2023.
Karena itulah, sekaligus untuk mendukung pertanian maju dan berkelanjutan, dilakukan Sosialisasi tentang Pembuatan Pupuk Organik dan Pestisida Nabati.
Ini sebagai upaya pengurangan input bahan kimia sintetik pada tanaman pertanian dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang ada sebagai solusi bagi petani setempat.
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh perangkat desa dan perwakilan dari masing-masing dusun di Desa Sembalun Bumbung.
Kegiatan dilaksanakan dua tahap; penyampaian materi dan praktik langsung. Pemateri berasal dari mahasiswa KKN, Arif Rahman Hakim dan Muhammad Hilman Alparisi dari Prodi Agroekoteknologi Angkatan 2019 Fakultas Pertanian Unram.
Pupuk organik dibuat dengan memanfaatkan limbah peternakan berupa kotoran sapi atau ayam. Kedua bahan tersebut termasuk mudah didapatkan, karena warga Sembalun, selain menjadi petani juga sebagai peternak.
Sedangkan, pestisida nabati dibuat dengan memanfaatkan tanaman yang banyak ditemukan di wilayah Sembalun, yakni daun tanaman paitan yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan pestisida nabati karena mengandung senyawa asam palmitat yang bersifat repellent (penolak serangga).
Kegiatan ini mendapat respons positif dari Pemerintah Desa Sembalun Bumbung.
Sekretaris Desa Muh. Roliwahyudi, S.Pd, mengaku kegiatan tersebut sangat baik karena diadakan pada momen yang tepat yakni di awal tahun 2023, dimana pupuk subsidi sudah mulai dikurangi.
“Semoga melalui kegiatan ini petani khususunya di wilayah Sembalun Bumbung dapat memanfaatkan bahan alternatif yang ada untuk memenuhi kebutuhan,” harap Roliwahyudi dalam sambutannya. (saskia)