Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
• Pertanyaan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya banggakan Bapak Pengasuh Rubrik Psikologi, terima kasih atas banyak saran dan pendapat yang telah disampaikan selama ini, dan di momen ini kiranya dapat diberikan pencerahan bagaimana belajar bertahan dalam kondisi rumah yang tidak nyaman dan tidak ramah.
Saya sering menyaksikan orang tua saling beradu mulut walau dengan problem yang sepele tanpa ada yang mau mèngalah bahkan keduanya saling mencari pembenaran dan berimbas kepada anggota keluarga yang lainnya.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahannya.
KKT, Remaja di Kota Sumbawa.
• Jawaban
Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ananda KKT di Kota Sumbawa, saya tidak mendapatkan keterangan yang lengkap berapa usia kamu saat ini dan sedang duduk di kelas berapa.
Namun demikian dapat dirasakan betapa kamu sangat mengharapkan atau merindukan hadirnya suasana rumah yang tenang, damai, aman, sejuk dan harmonis.
Sebagai remaja yang sedang tumbuh kembang tentunya rumah aman, damai, sejuk dan nyaman bermakna penting dimana dengan kedamaian yang ada membuat anggota keluarga didalamnya dapat merasakan ketenangan batin yang membuat mentalnya menjadi sehat.
Rumah yang sering mempertontonkan hal-hal yang tidak baik seperti orang tua (ibu dan ayah), orang tua anak, adik kakak, atau lainnya sering ribut tentunya berdampak yang tidak baik bagi perkembangan psikis anggota keluarga.
Anggota keluarga yang sering bertengkar selain membuat suasana tidak nyaman juga membuat para penghuninya stres dan bahkan mengalami gangguan mental.
Berada di rumah dengan suasana yang tidak sesuai harapan, kesabaran, ketabahan dan keikhlasan dari anggotanya untuk bisa menerima keadaan yang terjadi sangat diperlukan. Bila bersabar, tabah dan ikhlas akan ada hikmah yang bisa diraih.
Berprasangka yang baiklah kepada Allah SWT, dengan menghadirkan kamu berada disuasana keluarga yang sering membuat kamu sebel atau merasa tidak nyaman.
Bukan hal yang mustahil dengan suasana rumah yang tidak nyaman tersebut kamu sedang dipersiapkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menjadi sosok yang hebat, tangguh dan sukses.
Tidak selamanya anak remaja yang dibesarkan dalam suasana rumah tidak harmonis, tidak nyaman, tidak damai kedepannya tidak menjadi orang hebat, tangguh dan sukses.
Banyak cerita yang membuktikan bahwa anak remaja dengan latar belakang keluarga tidak harmonis bisa sukses meraih kehidupan yang lebih baik dan berkualitas dari kehidupan sebelumnya.
Anak remaja yang berpikiran positif akan menjadikan pengalaman kehidupan dimasa kecilnya yang tidak bahagia menjadi motivasi bagi dirinya untuk merubah diri menjadi sosok sukses dan membahagiakan.
Remaja yang positif akan berpikir, cukup diri saya saja yang merasakan kepedihan dan ketidaknyamanan dalam hidup ini, jangan ada lagi orang lain yang akan kembali merasakan kepedihan dan kesedihan itu.
Bagaimana membuat diri berubah lebih baik? Harapan ini tentu saja menjadi prioritas utama darinya untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik walau dimasa kecilnya berada dikehidupan yang tidak nyaman.
Kepahitan atau kesedihan kehidupan yang dirasakan dimasa sebelumnya akan dijadikannya sebagai pengalaman atau guru terbaik guna mengubah kehidupannya menjadi lebih baik dengan langkah dan harapan yang pasti.
Sebagai muslim dan muslimat yang baik tentu sudah tidak asing dengan kisah Nabi Yusuf Alaihisallam. Kisah Nabi Yusuf bisa diambil hikmahnya sebagai sosok sukses walau melewati hidup dan kehidupan yang penuh suka cita.
Allah SWT mengukir kisah Nabi Yusuf dalam Al-Quran Surat Yusuf. Deceritakan Nabi Yusuf mulai dari masa kecilnya banyak mengalami kesusahan dan kesedihan hingga pernah menghadapi bahaya saat dibuang ke sumur.
Diceritakan juga perpisahannya dengan sang ayah, hingga kisahnya mengalami fitnahan yang mengharuskan dirinya merasakan dingin dan pahitnya jeruji penjara.
Dikisahkan juga Nabi Yusuf A.S. sebagai sosok cerdas dan jujur yang sering mengalami berbagai kejadian yang tidak menyenangkan. Dia dicemburui dan dimusuhi dengan bermacam propaganda oleh saudara-saudaranya.
Hal yang memilukan dan menyedihkan terjadi, Nabi Yusuf pernah dibuang oleh saudara-saudaranya ke dalam sumur ketika berhasil membohongi ayah mereka Nabi Ya’kub Alaihisallam.
Atas ulah saudara-saudaranya tersebut Nabi Yusuf tidak binasa, atas ijin Allah SWT, Nabi Yusuf diselamatkan dengan memberikan tali lewat seorang pedagang yang tengah lewat.
Lainnya Nabi Yusuf pernah dipenjara akibat fitnahan. Titik persoalannya bermula saat menolak ajakan bermaksiat kepada Allah SWT untuk berbuat zina dengan seorang wanita cantik bernama Zulaikha. Karena ditolak mentah-mentah Zulaikha pun marah besar.
Guna menutupi aibnya, Zulaikha melimpahkan semua kesalahan kepada Nabi Yusuf dan meminta Qithfir seorang penguasa dan pembesar istana memenjarakan Nabi Yusuf Alaihisallam.
Disampaikan juga atas semua kesabaran, ketangguhan dan keikhlasan Nabi Yusuf menerima semua ujian dan cobaan kesusahan, kesedihan, kelelahan, ketidakbahagiaan dan ketidaknyamanan dimasa kecilnya, Allah SWT meninggikan derajat Nabi Yusuf dengan menjadikannya sebagai Menteri Keuangan Kerajaan.
Hikmah apa yang dapat dipetik dari kisah Nabi Yusuf Alaihisallam untuk kebaikan hidup dan penghidupan anak remaja saat ini. Dari https://www.intiseleb.com yang dikutip Selasa (17/01/22) diperoleh penjelasan sebagai berikut;
Ada beragam hikmah cerita yang didapatkan dari kisah hidup Nabi Yusuf Alaihisallam. Dari sosok yang mulia dan terpilih ini anak remaja bisa mendapatkan pembelajaran untuk menjadi sosok yang selalu rendah hati.
Meskipun Nabi Yusuf terlahir tampan dan pernah dimusuhi serta dibulli oleh saudara-saudaranya juga pernah diperjual belikan sebagai budak tidak membuatnya sombong atau tinggi hati. Beliau tetap berbuat baik dan senang menolong siapapun tidak terkecuali kepada saudara-saudaranya.
Sebagai pribadi yang berakhlak mulia Nabi Yusuf tidak pernah merasa iri dan dengki pada apa yang dimiliki oleh orang lain seperti yang dilakukan oleh saudara-saudaranya yang membuangnya ke dalam sumur.
Dalam pandangan Nabi Yusuf Alaihisallam, sifat iri dan dengki hanya akan menambah penyakit hati bagi manusia dan akan membuat individu tidak pernah bisa bersyukur atas pemberian Allah SWT.
Nabi Yusuf juga tidak pernah menaruh dendam atau sakit hati terhadap apa yang dilakukan para saudaranya dengan membuangnya ke sumur atau atas fitnah yang dilakukan Siti Zulaikha yang membuatnya di penjara.
Perbuatan buruk yang pernah dialaminya baik dari saudara-saudaranya atau juga dari Siti Zulaekha, Nabi Yusuf malah memaafkan kesalahan mereka dan sama sekali tidak menaruh dendam.
Kisah hidup Nabi Yusuf juga tidak luput dari cobaan dan ujian. Meski begitu, Nabi Yusuf tidak pantang menyerah. Ia terus berdoa kepada Allah SWT. Atas kesabarannya, Allah SWT memberikan pertolongan kepada Nabi Yusuf setiap kali dilanda cobaan.
Nilai-nilai kebaikan yang terkandung dari kisah Nabi Yusuf inilah siapa saja bisa mengambil tauladan yang baik guna menghadirkan rasa kasih sayang diantara sesama dan menjauhi sifat iri atau dengki antar-saudara.
Jadikan diri sebagai pribadi yang mudah memaafkan, tetap rendah hati, sabar, dan selalu bertawakal kepada Allah SWT, juga menjadi pribadi yang dapat belajar atau berpikir positif dari berbagai kejadian yang terjadi dilingkungannya.
Ada banyak karakter penting untuk ditauladani dari kisah Nabi Yusuf AS. Dari laman https://orami.co.id yang dikutip Selasa (17/01/23) diperoleh keterangan karakter penting tersebut adalah sebagai berikut;
- Kesabaran
Dalam Islam, kesabaran adalah perilaku yang meliputi rasa tabah, kekuatan, dan ketekunan diri. Kesabaran inilah yang membuat Nabi Yusuf dipertemukan kembali dengan ayah dan saudara-saudaranya.
- Keyakinan
Ketika Nabi Yusuf dihadapkan dengan banyak ujian dan cobaan, dia selalu berkeyakinan dan berprasangka baik kepada Allah SWT. Saat membuat pilihan, Nabi Yusuf AS telah menemukan keyakinannya terhadap Allah SWT.
- Menjadi Seorang Pemaaf
Meskipun berada diposisi penguasa, Nabi Yusuf tetap memaafkan semua kesalahan dan kekhilafan saudara-saudaranya.
- Ketangguhan Diri
Ketika menghadapi banyak tantangan di awal kehidupannya, Nabi Yusuf AS selalu mengedepankan ketangguhan hatinya.
- Kesadaran Diri
Nabi Yusuf dikenal sebagai pribadi yang mengenali kekuatan maupun kelemahan dirinya. Atas kelemahan dan kelebihan tersebut ia bertawakal kepada Allah SWT atas jalan hidupnya.
Sekelumit kisah dan ketauladanan diatas dapat diambil hikmah bahwa berbagai kesusahan, kepedihan, kepiluan, kesakitan, dimasa kecil menjadi cara terbaik dari Allah SWT mendidik dan mempersiapkan hamba-Nya menjadi sosok sukses dikemudian hari.
Boleh jadi berbagai kesulitan, ketidaknyamanan, ketidakbahagiaan, dan ketidaksentosaan dimasa kecil menjadi cara Allah SWT dalam mendidik dan membina watak dan kepribadian hamba-Nya.
Berikutnya hal yang juga tidak boleh luput dari perhatian adalah dengan selalu mendoakan kedua orang tua (ayah dan bunda), adik, kakak, diri sendiri dan yang lainnya agar selalu diberikan hidayah, berada dalam kebaikan dan perlindungan, kekuatan, kesehatan dan kenikmatan dari Allah SWT. Doa anak soleh pasti diijabah oleh-Nya.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (*)