Pelayanan di RSUD dan Puskesmas Berjalan Seperti Biasa
FORUM Komunikasi Honorer Nakes (Tenaga Kesehatan) Non-ASN (FKHN) Kabupaten Dompu, benar-benar melakukan mogok kerja pada Jumat (11/11).
Informasi yang dihimpun Lakeynews.com, ada beberapa Fasilitas Pelayanan Kesalahan (Fasyankes) yang honorer Nakesnya tidak ikut mogok. Antara lain, Rumah Sakit Pratama Manggelewa, Puskesmas Calabai dan Puskesmas Kilo.
“Iya, hasil pendataan kita juga begitu. Honorer Nakes di Rumah Sakit Pratama, Puskesmas Calabai dan Puskesmas Kilo tidak ikut mogok,” kata Sekdakab Dompu Gatot Gunawan P. Putra melalui telepon WhatsApp-nya, membenarkan informasi media ini, Jumat malam ini.
Namun, sesuai prediksi dan setelah dilakukan langkah antisipasi sebelumnya, pelayanan masyarakat oleh para Nakes PNS di semua Puskesmas dan RSUD Dompu tetap berjalan sebagaimana biasanya.
Pentauan media ini, baik di beberapa Puskesmas (sebagai sampel) maupun di RSUD Dompu, aktivitas pelayanan berjalan lancar. Pengunjung seolah tidak terpengaruh oleh aksi mogok para honorer Nakes di Fasyankes-fasyankes tersebut.
Di Puskesmas Dompu Kota Lancar, Pelayanan di Luar Dihentikan Sementara
Di Puskesmas Dompu Kota misalnya. Para Nakes tetap melakukan pelayanan. Di loket pendaftaran, saat itu, terlihat lima petugas melayani masyarakat.
Kepala Puskesmas Dompu Kota H. Syarif Efendi, ketika ditemui Lakeynews.com di ruang kerjanya menjelaskan, pelayanan di Puskesmas itu tetap dilakukan dengan mengoptimalkan 53 Nakes PNS.
Dia mengakui, mogoknya para honorer Nakes berdampak pada kurang maksimalnya pelayanan. “Kami tetap melayani masyarakat dengan tenaga yang ada, walaupun tidak seperti biasanya,” kata Syarif.
Sebelumnya, Syarif mengantisipasi dengan melakukan rapat koordinasi bersama seluruh ASN dan calon ASN. Rapat tersebut untuk memastikan kekuatan dan kemampuan dalam melaksanakan tanggung jawab pelayanan di Puskesmas.
Dijelaskan, pihaknya menghentikan sementara pelayanan kesehatan di luar gedung (kantor), terutama kegiatan Posyandu dan lainnya yang bersifat Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).
“Potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada dimaksimalkan untuk layanan emergency yang bersifat pelayanan 24 jam berupa Unit Gawat Darurat (UGD), perawatan umum dan pelayanan persalinan, nifas dan neonatal dimaksimalkan,” paparnya.
Dia meminta semua Nakes PNS wajib ikut shift 24 jam, baik secara langsung maupun melalui on call (telepon).
Menurutnya, Nakes harus berkomitmen untuk tugas, baik tugas rutin maupun tugas tambahan. Sehingga, operasional Puskesmas Dompu Kota berlangsung sebagaimana mestinya.
Puskesmas Dompu Timur tidak Terganggu
Demikian juga pelayanan di Puskesmas Dompu Timur. Meski pengunjung terlihat lebih banyak jika dibandingkan di Puskesmas Dompu Kota, pelayanan tidak terganggu. Warga yang membutuhkan pelayanan begitu sabar menunggu antre.
Memastikan kelancaran pelayanan, Kepala Puskesmas setempat, Agussalim, keliling ke semua ruangan dan bagian.
“Pelayanan di Puskesmas ini tidak terganggu dengan mogok honorer Nakes. Kami memaksimalkan 68 Nakes PNS yang dimiliki,” kata Agussalim di ruang kerjanya saat ditemui media ini.
Ditanya jumlah honorer Nakes yang mogok hari ini, Agussalim mengaku belum mendata. “Kalau total honorer di sini 223 orang,” ujarnya menyebut secara umum.
Di ruang loket pendaftaran ada tiga Nakes yang memberikan pelayanan. Namun di sana terlihat antrean cukup panjang. Mengapa itu terjadi?
Menjawab itu, Agussalim menjelaskan, pelayanan Puskesmas pada hari Jumat lebih banyak untuk pasien yang mengambil rujukan ke dokter mata. “Antrean di ruang tunggu itu, karena Jumat hari kerja dokter mata,” jelasnya.
Agussalim mengimbau para honorer Nakes tidak meneruskan aksi mogok dan kembali melayani masyarakat seperti biasa.
Saat ini, pihaknya menunggu kebijakan Dinas Kesehatan terkait masalah Nakes yang mogok.
RSUD Dompu Berjalan Seperti Biasa
Sementara itu, pelayanan di RSUD Dompu juga terlihat berjalan lancar. Meskipun tidak sedikit honorer Nakes yang ikut mogok, pengunjung Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bidang kesehatan ini tetap terlayani dengan baik.
Pelayanan di IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan Administrasi rumah sakit, tampak berjalan seperti biasa.
Sayangnya, Direktur RSUD Dompu dr. Diaz Indarko, belum berhasil dikonfirmasi langsung. Menurut beberapa stafnya, dr Diaz sedang berada di luar kantor.
Demikian pula Humas RSUD Muhammad Iradat, tidak berhasil ditemui. Ditunggu di depan ruang kerjanya mulai sekira pukul 09.20-an Wita hingga sekira pukul 11.00 Wita, Iradat tak kunjung muncul.
Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp-nya pada Jumat pagi sekira pukul 09.19 Wita, baru ditanggapi malam 20.23 Wita.
“Mohon maaf, tadi ada kendala di HP. Baru malam ini selesai diperbaiki, dan diambil di tempat service,” jawabnya.
Secara umum bagaimana dampak pelayanan di rumah sakit akibat mogok kerja para honorer Nakes?
“Besok, Bang. Kita ketemu di RS,” jawabnya singkat.
FKHN Lanjutkan Mogok, Tetap Tuntut Dua Hal
Sementara itu, Ketua FKHN Eky Irawan mengatakan, aksi mogok kerja lebih kurang 1000 honorer Nakes di Puskesmas-puskesmas maupun RSUD, masih berlanjut.
Sampai kapan?
“Sampai pada waktu yang belum ditentukan,” jawabnya ketika dihubungi melalui saluran telepon WhatsApp-nya, Jumat malam.
Mewakili teman-temannya, Eky berharap ada seleksi PPPK formasi Nakes dan Wakil Bupati Dompu meminta maaf kepada seluruh honorer Nakes atas pernyataan kontroversialnya saat menerima massa FKHN, Selasa lalu.
“Wakil Bupati Dompu harus minta maaf terkait pernyataannya yang tidak membutuhkan honorer Nakes di Kabupaten Dompu,” tegas Eky. (suaidin/sarwon)