Muhammad Syahroni: Pengiriman melalui Pelabuhan Badas Akhir November Ini
–
DOMPU – Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyetujui langkah ekspor jagung, termasuk asal Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ke negara Vietnam. Selain karena harga jagung Dompu dan beberapa daerah lain di NTB yang terus merosot, juga Tim Kementan sudah turun dan melihat langsung kondisi lapangan.
Sebagaimana diketahui, harga jagung di Kabupaten Dompu terus menurun. Bahkan, posisi harga pada Selasa (8/11), Rp 3.500 per Kg. Salah satu penyebabnya, stok jagung di sejumlah gudang masih banyak.
Hal tersebut diakui Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Dompu Muhammad Syahroni. “Benar, harga jagung kita memang terus turun,” Dae Roni (sapaan akrab Muhammad Syahroni) melalui pesan WhatsApp pada Lakeynews.com, Rabu (9/11).
“Memang, salah satu penyebab turunnya harga ini karena pada gudang-gudang jagung masih tersedia stok yang relatif banyak,” sambung Dae Roni.
Pada sisi lain, lanjutnya, disadari saat ini musim tanam jagung sudah dimulai. Diperkirakan, Febuari 2023 proses panen akan dimulai.
Pada musim panen nanti berlangsung, diharapkan space gudang-gudang harus segera dikosongkan. “Sehingga, alasan posisi gudang dalam kondisi penuh yang berdampak pada turunnya harga jagung, bisa dihindari,” ujar Dae Roni.
Terkait dengan hal tersebut, beberapa langkah coba dilakukan Distanbun Dompu. Antara lain, membangun komunikasi dengan pihak Kementan. Terutama dalam mengatasi penumpukan jagung hasil panen (produksi) dan penurunan harga.
Apa saja yang dikomunikasikan dengan Kementan?
“Salah satunya, kita mengupayakan bahwa produk jagung tersebut coba untuk dikirim ke luar nageri,” jawab Dae Roni.
Rupanya upaya tersebut mendapat respon positif dari Kementan. Setelah berproses beberapa lama, misalnya adanya pengajuan dari pihak swasta, kemudian Distanbun memverifikasi ketersedian stok jagung.
Distanbun selanjutnya memberikan rekomendasi kepada pihak swasta tersebut dan bersurat ke Kementan. “Setelah dilakukan koordinasi, komunikasi dan proses-proses, alhamdulillah semuanya berjalan sesuai dengan yang diinginkan,” tuturnya.
Pada Selasa (8/11), Tim Direktorat PPHP Kementan yang dipimpin Muhamad Yanto melakukan proses verifikasi ketersedian stok jagung pada beberapa gudang jagung di wilayah Kecamatan Manggelewa. Saat itu, Muhamad Yanto didampingi Khtiar Pratiwi dan Riska Umami.
Berdasarkan usulan Distanbun yang tertuang dalam surat yang diajukan beberapa waktu lalu, pihak Kementan akhirnya telah memberikan rekomendasi (persetujuan) untuk ekspor jagung Dompu. Tujuannya, negara Vietnam.
“Rekomendasi ekspor untuk PT. Sinar Agro (Banggo, Menggelewa) sebanyak 20 ribu ton. Sementara rekomendasi ekspor untuk PT. Subur Makmur (Banggo, Manggelewa) sebanyak 13.200 ton masih berproses di Kementan,” urai Dae Roni.
“Berdasarkan informasi dari pihak Kementan, pengiriman jagung ke Vietnam akan dilakukan melalui Pelabuhan Badas, Sumbawa pada periode akhir November 2022 ini,” sambung Dae Roni. (ayi)