
DOMPU – Bupati Dompu H. Kader Jaelani memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana (Siaga Bencana) di Lapangan Beringin Dompu, Senin (7/11) pagi.
Ketika memberikan sambutan pada upacara yang berlangsung di kompeks pusat pemerintahan dana Nggahi Rawi Pahu itu, Bupati Kader mengingatkan dan menekankan beberapa hal.
Namun sebelumnya, dijelaskan tujuan sekaligus memberikan apresiasi atas terlaksananya Apel Siaga Bencana tersebut.
“Tujuannya, agar ada sinergisitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan risiko terjadinya bencana. Meski demikian, kita tentu berharap agar tidak ada bencana di daerah kita,” ujar Bupati.
Bupati mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian atas bahaya bencana. Apalagi tingkat curah hujan saat ini mulai tinggi, karena memasuki fase pengalihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan (musim pancaroba).
Selain itu, cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya cuaca ekstrim. Hal itu dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Karenanya, Bupati mengimbau kepada semua pihak agar terus meningkatkan kesiapsiagaannya, baik secara individual maupun sumber daya peralatan yang dimiliki.
Bupati juga mengatakan, apel siaga bencana menjadi sarana peningkatan koordinasi dan sinergisitas semua elemen terkait dalam menghadapi potensi bencana.

“Saya yakin semua pihak tentunya telah memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing. Tinggal bagaimana kita mempererat kerja sama dan komunikasi secara aktif agar implementasi di lapangan berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Bupati meminta kepada semua pihak agar mensosialisasikan kepada masyarakat tentang mitigasi kebencanaan secara berkelanjutan. Sehingga, masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses antisipasi maupun penanggulangan saat terjadinya bencana.
“Apalagi di daerah kita ini telah terbentuk Desa Tangguh Bencana. Yakni sebanyak 34 desa dari 81 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Dompu,” tegasnya.
Bupati juga mengharapkan partisipasi aktif dari semua pihak, mulai jajaran Forkopimda, Ormas, relawan, wirausaha, hingga tenaga kesehatan, agar terus meningkatkan jalinan komunikasi demi terciptanya pola koordinasi yang baik. “Ini harus diprioritaskan agar tercapai kesiapsiagaan dan manajemen penanggulangan bencana yang optimal,” warning-nya.
Mengantisipasi bencana, secara khusus Bupati Kader meminta kepala Pelaksana BPBD agar lebih siap dalam penanganan bencana. Setiap saat terus memonitoring kondisi lapangan dan siap siaga seluruh peralatan keselamatan. Selain itu, minta masyarakat bersikap waspada terhadap kemungkinan munculnya bencana berupa banjir tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya.
Terkait dengan semua itu, Bupati menekankan beberapa hal dan diharapkan mendapat perhatian semua pihak:
Pertama, segera melakukan pemetaan daerah rawan bencana hidrometeorologi berdasarkan dokumen kajian risiko bencana, menyusun rencana evakuasi, rencana kontijensi, dan mengoptimalkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), serta menyiagakan sumberdaya perangkat daerah, masyarakat, dan dunia usaha guna antisipasi terjadinya bencana terutama di kawasan rawan bencana.
Kedua, membentuk dan mengaktifkan Posko Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana dengan melibatkan TNI, Polri, Basarnas, instansi pemerintah, relawan kebencanaan dan unsur masyarakat lainnya.

Ketiga, mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi bencana dengan menggunakan berbagai media berbasis pada data bencana yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah.
Keempat, melakukan pengecekan berkala terhadap seluruh peralatan agar peralatan tersebut siap pakai pada saat penanganan bencana.
Kelima, kepada para Camat , Lurah dan Kepala Desa agar melakukan upaya pencegahan, seperti gotong royong membersihkan saluran air (sungai) agar tidak terjadi penyumbatan yang dapat mengakibatkan banjir, melakukan pengecekan semua kondisi tebingan khususnya yang berada di tengah permukiman. Apabila ditemukan keretakan/rekahan atau pepohonan dan tiang dalam kondisi miring yang merupakan gejala awal terjadinya longsor agar segera dilakukan tindakan yang tepat, dan melakukan Siskamling di wilayah masing-masing sebagai upaya peringatan dini dan keamanan lingkungan.
Keenam, kepada OPD lingkup Pemkab Dompu untuk melakukan sinergitas dan kerja sama yang baik sesuai dengan tugas pokok masing-masing dalam rangka kesiapsiagaan dan penanggulangan terjadinya bencana.
Ketujuh, menyiapkan mental dan fisik yang prima dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi sekaligus menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana untuk mewujdkan Dompu yang Tangguh Bencana.
Hal yang tidak kalah pentingnya diingatkan Bupati, selain bencana alam, bencana non alam seperti Covid-19 dan Penyakit Mulut dan kuku (PMK) juga harus diperhatikan serius oleh semua pihak.
“Saya minta perhatian kita semua untuk tetap disiplin menjalankan Prokes. Dan, untuk PMK, vaksinasi bagi ternak di Kabupaten Dompu dapat dilakukan secara masiv dan terkendali,” pesan tegasnya. (tim/adv)