Peserta Lomba Inovasi SEKAM dari SMKN 1 Hu’u didampingi dua guru pembimbing, Lili Asmawati dan Nurwahidah Ningsih, bersama Bupati Dompu H. Kader Jaelani dan Wakil Bupati H. Syahrul Parsan. (tim/lakeynews.com)

DOMPU – Semangat siswa dan guru-guru pembimbing Kompetensi Keahlian (KK) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) SMKN 1 Hu’u ini patut diacungi jempol.

Meski minim dana dan hanya mengandalkan modal hasil swadaya, mereka tetap mampu mengukir prestasi. Eka Nuryanti, Nurahmania dan Nadia berhasil menyabet Juara 2 Lomba Inovasi SEKAM (Sampah, Energi, Keanekaragaman Hayati, Air, Makanan dan Minuman) Tingkat Kabupaten Dompu.

Lomba yang diselenggarakan Yayasan We Save bekerja sama dengan DPD II KNPI Dompu itu berlangsung 16-27 Oktober 2022. Pesertanya, merupakan siswa SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MAN/SMK.

Pengumuman juara serta pemberian hadiah dan penghargaan dilakukan pada momen Peringatan Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kabupaten Dompu di Lapangan Beringin, Jumat (20/10).

Juara 1 pada lomba tersebut, direbut SDN 2 Dompu, Juara 3 diraih SMA Utsman bin Affan, Juara Favorit 1 adalah SMAN 1 Dompu dan Juara Favorit 2 oleh SMPN 2 Manggelewa.

Selama mengikuti lomba itu, peserta dari KK ATPH (Kelas XI dan XII) SMKN 1 Hu’u didampingi dua Guru Pembimbing; Lili Asmawati, SP, M.Sc dan Nurwahidah Ningsih, M.M.Pd.

Yang memilukan, siswa mengikuti lomba tanpa dukungan dana dari sekolah. Paling tidak, untuk transportasi dan konsumsi.

Jarak yang harus mereka tempuh lumayan jauh. Dari dari Hu’u ke tempat acara, Gedung PKK Dompu (kota Dompu), menghabiskan waktu lebih kurang 45 menit dengan berkendaraan.

“Hujan-hujan, kami datang pagi-pagi boncengan pakai sepeda motor,” kata guru pembimbing Lili Asmawati yang diperkuat Nurwahidah Ningsih pada Lakeynews.com, usai mendampingi siswa menerima penghargaan.

Bukan itu saja, pada momen siswa melakukan presentasi lomba terkait inovasi yang dilombakan, para peserta dan guru-guru pembimbing butuh makan dan minum. Makanan dan minuman mutlak mereka butuhkan sebagai energi dan tenaga.

Pernahkah menyampaikan, membicarakan atau meminta kepada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah?

“Awalnya, keikutsertaan siswa SMKN 1 Hu’u dan kami sebagai pembimbing dalam kegiatan lomba ini karena diinstruksikan (oleh kepala sekolah),” jawab Lili.

“Kami sudah konfirmasi. Dan, beliau (kepala sekolah, red) sudah tahu tentang rangkaian kegiatan, karena panitia dari awal sudah menyampaikan informasinya,” sambungnya.

Presentasi oleh peserta merupakan urutan akhir dari rangkaian lomba. Dan, peserta dari SMKN 1 Hu’u dijadwalkan melakukan presentasi pada 26 Oktober. Sehingga, sehari sebelum peserta (25/10), guru pembimbing melakukan konfirmasi ke kepala sekolah.

Siswa SMKN 1 Hu’u yang digawangi Eka Nuryanti, Nurahmania dan Nadia, melakukan presentasi di hadapan dewan juri Lomba Inovasi SEKAM, di gedung PKK Kabupaten Dompu, 26 Oktober lalu. (ist/lakeynews.com)

Kebetulan yang mereka ketahui, saat itu, baru dilakukan pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurut Lili, pencairannya belum genap tiga minggu. “Kami berharap ada dukungan dari dana itu. Lalu kami sampaikan kepada kepala sekolah terkait kebutuhan dana,” ujar Lili.

Diakuinya, saat itu tidak diajukan RAB kegiatan secara tertulis. Hanya menyampaikan secara lisan. Harapannya, paling tidak, mereka bisa difasilitasi untuk bensin dan makan-minum sekian orang (peserta dan pendamping) yang akan berangkat.

Namun, dijawab oleh kepala sekolah, tidak ada dana. “Padahal, yang kami tahu dana BOS baru cair, belum genap tiga minggu,” bebernya.

Lalu dari mana sumber anggaran untuk membantu transportasi, konsumsi dan lainnya yang dibutuhkan para peserta maupun guru pembimbing?

Ditanya demikian, blak-blakan Lili menyebut bersumber dari swadaya dan donasi, baik pribadi beberapa guru SMKN 1 Hu’u maupun pribadi Kepala Cabang Dinas (KCD) Dikbud Dompu Muhamad Ihsan.

“Selain uang pribadi kami (dua orang) pembimbing, juga support pribadi Pak Iswan (Wakasek) dan Pak Ihsan KCD,” beber Lili.

Hal senada disampaikan guru pembimbing lainnya, Nurwahidah Ningsih. Disamping memperkuat hal-hal yang disampaikan Lili, wanita yang akrab disapa Ida itu menjelaskan secara singkat terkait lomba inovasi yang diikuti peserta didiknya.

“Kita menampilkan prodak-prodak organik. Seperti beras organik dan pupuk cair organik. Kemudian Mikro Organisme Lokal (MOL), dengan bahan dasar limbah buah busuk dan limbah rumah tangga,” jelas Ida.

Diakuinya, pada hari “H” pengumuman juara, pembagian hadiah dan penghargaan, para peserta dan guru pembimbing dari SMKN 1 Hu’u datang ke lokasi dalam kondisi hujan-hujan.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Hu’u Rosyidah ketika dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp-nya, Sabtu (29/10) sore ini, secara singkat menegaskan, tidak ada kegiatan di sekolah yang tidak didukungnya.

“Tidak ada yang tidak kami dukung kegiatan di sekolah, baik yang melibatkan siswa maupun yang melibatkan guru. Demikian juga untuk mengikuti kegiatan Lomba Inovasi SEKAM,” ujarnya sembari meminta media ini untuk bertemu dan agar dia bisa paparkan semuanya. (tim)