DARI KIRI: Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu Irwan (tengah), diapit Anggota Bawaslu sekaligus Kordiv Hukum, Pencegahan Partisipatif Masyarakat dan Humas Wahyudin dan Koordinator Sekretariat Bawaslu Agus Awaludin. (tim/lakeynews.com)

Kian Gencar “Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif”

DOMPU – Menghadapi dan menjelang Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Dompu gencar melaksanakan “Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif.”

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan, salah satu tujuannya agar Bawaslu dapat terus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat untuk ikut mengawasi Pemilu. Melibatkan masyarakat dalam melakukan pengawasan partisipatif.

Selain itu, sosialisasi senantiasa diselenggarakan karena Bawaslu (dalam menghadapi Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024) ingin lebih pada pencegahan pelanggaran.

“Sosialisasi ini dalam rangka Program Pengawasan Pemilu Partisipatif menghadapi Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu Irwan.

Pernyataan tersebut disampaikan Irwan saat membuka sosialisasi teranyar yang berlangsung di Cafe Laberka, Dompu, selama dua hari. Rabu-Kamis (12-13/10) lalu.

Kegiatan sosialisasi tersebut, diikuti puluhan peserta dari berbagai unsur. Selain belasan orang dari Bawaslu, juga peserta dari sekolah kader pengawasan partisipatif, media massa dan Bapsata Kandai Satu.

Dihadirkan juga tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, aktivis perempuan, ketua HMI, ketua PMII, ketua IMM, ketua Pemuda Muhammadiyah, ketua GMNI, ketua KOHATI, ketua BEM STKIP STIE Yapis, ketua BEM STKIP Yapis dan ketua BEM STAI Al-Amin.

POSE BERSAMA: Pihak Bawaslu Kabupaten Dompu bersama peserta Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif menghadapi Pemilu dan Pemilihan Serentak Tahun 2024. (tim/lakeynews.com)

Menariknya, dalam sosialisasi kali ini, pihak Bawaslu menghadirkan dia pemateri. Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Bima Dr. Taufik Firmanto dan mantan Ketua KPU Kabupaten Dompu Rusdiyanto.

Ketua Bawaslu Irwan mengakui, sosialisasi-sosialisasi yang dilaksanakan pihaknya terkesan cepat karena Pemilu masih sekitar dua tahun lagi. Hal tersebut, karena Bawaslu ingin masyarakat cepat mengetahuinya.

“Ini agar yang berkaitan dengan pencegahan pelanggaran dan pengawasan Pemilu lebih awal diketahui oleh masyarakat,” jelas Irwan.

Dengan tagline “Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Pengawasan Pemilu”, Irwan mengungkapkan, kegiatan sosialisasi dilakukan agar Bawaslu dan masyarakat lebih bersinergi.

“Kita mengharapkan sosialisasi yang dilakukan membawa dampak baik bagi masyarakat. Dampak baik bagi Pemilu, penyelenggaraan Pemilu yang minimal pelanggaran,” ungkapnya.

Sebelumnya, Koordinator Sekretariat (Sekretaris) Bawaslu Kabupaten Dompu Agus Awaludin, menginformasikan bahwa kegiatan sosialisasi seperti itu akan terus dilaksanakan.

“Sosialisasi akan dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Tentu dengan sasaran elemen yang berbeda-beda,” jelas Agus.

Anggota Bawaslu Kabupaten Dompu sekaligus Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan Partisipatif Masyarakat dan Humas Wahyudin, juga menjelaskan beberapa poin.

“Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif ini merupakan yang kedua dilakukan Bawaslu,” jelas Cun, sapaan akrab Wahyudin.

Elemen-elemen terkait yang diundang dan dihadirkan dalam sosialisasi ini, lanjutnya, kedepan dan setiap waktu akan menjadi mitra Bawaslu dalam melaksanakan tugas pengawasan.

“Kalau selama ini Bawaslu mungkin cenderung pada pengawasan saja. Sekarang, diupayakan lebih banyak ke pencegahan,” jelas pria berlatar belakang aktivis ini.

PEMATERI: Mantan Ketua KPU Kabupaten Dompu Rusdiyanto dan Dekan FH Universitas Muhammadiyah Bima Dr. Taufik Firmanto. (tim/lakeynews.com)

Dr. Taufik: Banyak yang Awasi, Makin Kecil Potensi Pelanggaran

Dekan FH Universitas Muhammadiyah Bima Dr. Taufik Firmanto dihadirkan oleh Bawaslu Dompu untuk menyampaikan materi tentang Strategi Pencegahan Pelanggaran dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif.

Menurutnya, mewuwujudkan tugas Bawaslu dalam penyelenggaraan Pemilu ini, sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dari berbagai komponen.

“Semakin banyak yang terlibat sebagai pengawas Pemilu, semakin kecil potensi terjadinya pelanggaran atau kecurangan,” paparnya.

“Keterlibatan masyarakat dalam pengawasan partisipatif, dapat dipastikan penyelenggaraan Pemilu berkualitas,” tegasnya menambahkan.

Rusdiyanto: Pengawasan Partisipatif, Manifestasi Kedaulatan Rakyat

Sedangkan mantan Ketua KPU Kabupaten Dompu Rusdiyanto yang didaulat menyajikan materi tentang Pengawasan Pemilu Partisipatif Berbasis Budayadan Kearifan Lokal.

Menurut Rusdy (panggilan Rusdiyanto), penyelenggaraan Pemilu merupakan kerja kolaboratif. Berbagai elemen terlibat dan berpartisipasi secara aktif, terutama dalam pengawasan Pemilu.

“Pengawasan Pemilu partisipatif, bagian dari manifestasi kedaulatan rakyat. Selain penguatan peran masyarakat,” tandasnya.

Rusdy meyakini, adanya partisipasi dan kepedulian masyarakat, proses Pemilu akan berjalan secara jujur dan adil. (tim)