Kabupaten Dompu Semua Jenjang, Termasuk SD/Sederajat Waspada
–
RAPOR Pendidikan Publik atau rapor mutu pendidikan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI Tahun 2022 untuk semua (10) Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup mencengangkan.
Betapa tidak. Iklim Satuan Pendidikan, khususnya pada Iklim Keamanan Sekolah dalam rapor tersebut berstatus Waspada. Baik pada jenjang SMP/Sederajat maupun SMA/SMK/Sederajat, semua status dan jenis. Dan, khusus Kabupaten Dompu ditambah jenjang SD/Sederajat.
Kekerasan seksual dan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan sekolah, antara lain yang harus diwaspadai terkait Iklim Keamanan Sekolah.
Selengkapnya disebutkan, “Satuan pendidikan mulai mengembangkan iklim keamanan dalam aspek kesejahteraan psikologi, perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan Narkoba di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat melanjutkan intervensi dengan meningkatkan kemampuan mencegah dan menangani kasus di lingkungan sekolah.”
Rapor Pendidikan Publik 2022 Jenjang SMA/SMK/Sederajat, mencakup; semua status dan jenis, serta semua (10) kabupaten/kota se-NTB. Dengan jumlah Satuan Pendidikan 880, jumlah responden siswa 27.477 orang, kepala satuan pendidikan 628 orang dan responden guru 15.390 orang.
Jenjang SMP/Sederajat mencakup 10 kabupaten/kota di NTB, serta semua status dan jenis. Dengan jumlah satuan pendidikan 1.539, jumlah responden siswa 43.603 orang, kepala satuan pendidikan 1.066 orang dan responden guru 23.998 orang.
Sedangkan jenjang pendidikan SD/Sederajat, khususnya di Kabupaten Dompu, untuk semua status dan jenis. Dengan jumlah satuan pendidikan 207, jumlah responden siswa 3.739 orang, kepala satuan pendidikan 132 orang dan jumlah responden guru 2.173 orang.
Terhadap rapor tersebut, bagaimana tanggapan pihak Dinas Dikbud Provinsi NTB dan Dinas Dikpora Kabupaten Dompu?
Kadis Dikbud NTB Dr. H. Aidy Furqan, dikonfirmasi Lakeynews.com, Rabu (14/9) malam menjelaskan beberapa hal. Termasuk harapan-harapannya pada satuan pendidikan.
Menurutnya, untuk iklim keamanan sekolah pada jenjang SMA/SMK/SLB di semua zona, perlu semakin mendapatkan pengawalan. Pengawalan dimaksud melalui optimalisasi pembinaan kepada siswa, membangun kerja sama dengan masyarakat dan orang tua wali.
Selain itu, membuat iklim berprestasi di lingkungan skeolah agar anak-anak semakin terkontrol dan terbina, begitu juga untuk wilayah Kabupaten Dompu.
“Saya berharap ada formula khusus yang lebih preventif bagi anak-anak didik di sekolah dan lingkungannya,” kata Dr Aidy.
Dihubungi terpisah, Kadis Dinas Dikpora Kabupaten Dompu H.A. Rifaid mengatakan, itu bacaan rapor mutu hasil setahun lalu. Belum tentu sama dengan kondisi dan situasi sekarang.
Dia sangat percaya guru-guru dan kepala sekolah telah melakukan analisis dan menelaah, serta membuat rencana strategis di sekolah masing-masing untuk memperbaiki kondisi hasil Asesmen Nasional (AN) 2021.
“Akan kita lihat hasilnya setelah AN 2022 yang dimulai pada tanggal 19 September. Ini untuk tingkat SMP,” jelas Rifaid.
Jadi, kalau mengomentari dan menjustifikasi hasil penilaian tahun lalu, yang merupakan potret pendidikan 2020 di tahun 2022, Rifaid menegaskan, itu tidak akan adil. Karena, situasinya sudah jauh berubah.
“Oleh karena itu, kita tunggu dulu hasil AN 2022 yang akan dimulai tanggal 19 September ini, baru bisa kita mengomentarinya,” tuturnya.
Asyrul Riady: Hindari Diskriminasi, Berikan Rasa Aman pada Siswa
Hal itu diperkuat Kabid Dikdas Dinas Dikpora Dompu Muhammad Asyrul Riady. Terkait iklim keamanan sekolah, diharapkan setiap satuan pendidikan bisa menerapkan penerimaan siswa tanpa diskriminasi.
“Harapan kita semua, penerimaan siswa tidak melihat sisi perbedaan agama, golongan dan lainnya, serta dukungan tanpa diskriminasi bagi semua siswa. Karena itu semua menjadi landasan bagi pembelajaran yang bermutu dan berkualitas,” tegas Dae Ady, sapaan Asyrul Riady pada media ini, juga Rabu malam ini.
Rasa aman dan nyaman di sekolah, lanjut Ady, merupakan prasyarat utama bagi terjadinya proses pembelajaran untuk peserta didik. “Untuk itu, kewajiban kita semuanya, terutama guru-guru bisa memberikan rasa aman pada siswa,” imbuhnya.
Berkaitan dengan Rapor Mutu Pendidikan 2022, Ady mengungkapkan, literasi dan numerasi hampir semua daerah, termasuk Dompu, masih di bawah standar. Dinas Dikpora sudah membaca dan mensosialisasikan rapor mutu ini pada setiap sekolah di semua kecamatan.
“Insya Allah, sekarang sedang persiapan Asesmen Nasional bagi sekolah. Harapannya, Rapor Mutu Pendidikan kita bisa hijau, terutama di bidang literasi dan numerasi,” ujarnya. (tim)