Penulis buku ”Perspektif Kebangkitan Kesultanan Dompu” Muhammad Ruslan alias Dae Olan. (ist/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Buku berjudul ”Perspektif Kebangkitan Kesultanan Dompu” adalah karya seorang perancang ruang pilot/kemudi (cockpit) pesawat terbang asal Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Siapa dan seperti apa sosok penulis buku itu?

Hari ini, Sabtu (30/12/2017), buku tersebut diluncurkan. Sekitar pukul 09.00 Wita di Gedung Pemuda (KNPI) Dompu. (Baca juga; Buku ”Perspektif Kebangkitan Kesultanan Dompu” Diluncurkan 30 Desember )

Buku setebal 150-an halaman itu ditulis Muhammad Ruslan, ST. Pria yang biasa disapa Dae Olan ini tangis pertamanya meletus pada 4 Agustus 1967.

Dia merupakan anak kelima dari delapan bersaudara, buah hati pasangan almarhum H. Muhammad Yacub MT (Bupati Dompu Periode 1984-1989) dengan almarhum Hj. Siti Imo Nasirdin.

Canggah dari Sultan Abdullah II (Sultan Dompu XIX) ini menjalani dan menuntaskan jenjang pendidikan formal dari SD hingga SMP di Bumi Nggahi Rawi Pahu. Yakni di SDN 1 Dompu dan SMPN 1 Dompu.

Sedangkan pendidikan menengan atasnya di SMA PPSP Malang, Jawa Timur (Jatim).

Sementara pendidikan tingginya di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Jurusan Mesin pada Fakultas Teknik.

Buku berjudul ”Perspektif Kebangkitan Kesultanan Dompu” yang ditulis Muhammad Ruslan. (ist/lakeynews.com)

Di usianya 50 tahun berjalan ini, sosok Dae Olan sudah malang melintang. Memiliki segudang pengalaman yang cukup membanggakan.

Beberapa di antaranya, pernah berkarir sebagai konsultan di Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Bappenas dan sebagai konsultan Bank Dunia di bidang Social Development.

Adik kandung Kepala Bappeda NTB Ridwan Syah, M.AP itu, juga pernah berkarier sebagai Local Governance Advisor untuk Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh pasca-tsunami. Ini di bawah naungan Badan Kerja Sama Teknik Pemerintah Indonesia dan Jerman (GTZ).

Ayah dari dua anak itu pun pernah menjadi salah seorang Konsultan di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

Sejak beberapa tahun terakhir, Dae Olan akrab dengan dunia (bidang) yang begitu lama tidak bersentuhan langsung dengannya. Adalah lingkungan, sosial dan budaya.

Keakrabannya dengan persoalan-persoalan budaya, khususnya budaya Dompu, dijembatani posisinya Wakil Ketua Yayasan Kesultanan Dompu (YKD). Sebuah lembaga yang menghimpun seluruh keluarga besar keturunan Kesultanan Dompu.

Diakui atau tidak, Dompu merupakan salah satu daerah di NTB yang dikenal kaya. Selain sumber daya manusia (SDM) juga sumber daya alam (SDA)-nya melimpah.

Karena itu, sebagai bagian dari upaya memberdayakan SDA yang dimiliki, Dae Olan mendirikan sebuah lembaga yang bernama Rai Aina Ngantu (RAN) Enterprise.

“Lembaga ini fokus pada upaya pengembangan sumber daya dan kearifan lokal,” katanya pada Lakeynews.com, belum lama ini.

Muhammad Ruslan (paling kiri) dan Owner Jamu Sasambo Nasrin H. Muhtar bersama pengusaha asal Jepang saat mengenalkan minuman tradisional Teh Moringa dan Markani Maniki (bahan bakunya dari Dompu). (ist/lakeynews.com)

Namun, sebelum itu semua, Dae Olan pernah bekerja di sebuah perusahaan yang membutuhkan keahlian khusus. Dan, Dompu patut berbangga karena tidak banyak SDM dari daerah ini memiliki kemampuan dan kesempatan untuk bekerja dan dipercaya di situ. Apa itu?

Dae Olan ternyata spesialis perancang ruang pilot atau kemudi (cockpit) pesawat terbang di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara. Atas keahlian yang dimilikinya itu, dia mendapat kepercayaan dari Prof. Dr. BJ. Habibie sebagai pimpinan perusahaan tersebut. Saat itu, era 1990-an. Usianya baru berjalan 20-an tahun.

Diketahui, selain sebagai pimpinan di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara, BJ. Habibie adalah mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) era Presiden Soeharto, Wakil Presiden dan Presiden RI.

“Ini kemampuan luar biasa. Tidak banyak orang yang bisa seperti itu. Mudah-mudahan akan banyak lagi, putra-putri Dompu yang mengikuti jejak beliau (Dae Olan, red),” puji Owner Jamu Sasambo, Nasrin H. Muhtar, salah satu sahabat Dae Olan asal Kilo, Dompu. (tim)