Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin menandatangani prasasti peresmian gedung baru SMK Bangun Negeri Hu’u, didampingi Kadis Dikpora H. Ichtiar Yusuf, SH, Asisten I Setda H Sudirman, beberapa pejabat dan elemen lainnya. (ist/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Lingkungan SMK Bangun Negeri Hu’u, Kabupaten Dompu, kering kerontang. Hendak menanam pohon saat ini dirasa sia-sia. Selalu dirusak hewan karena belum dipagar.

“Karena itu, kami sangat mengharapkan bantuan dan dukungan dari stake holders untuk mewujudkan pagar keliling halaman sekolah ini. Terutama Pemkab Dompu, para donatur termasuk PT. Sumbawa Timur Mining (PT. STM), dunia usaha dan lainnya,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Sosial (PAS) Dompu Iskandar, S.Pd.

Harapan tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Iskandar PAS memberikan sambutan pada acara Peresmian Penggunaan Gedung SMK Bangun Negeri di bawah naungan Yayasan PAS Dompu, Jumat (29/9/2017).

Peresmian penggunaan gedung baru salah satu SMK Swasta baru itu dilakukan Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin (HBY). Hadir saat itu, Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga H. Ichtiar Yusuf, SH, Asisten I Setda Dompu H Sudirman, Kabag Humas dan Protokol Setda Ardiansyah, SE, sejumlah pejabat lain, tokoh agama, tokoh masyarakat.

Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Bupati HBY di dampingi Ketua yayasan PAS, Kadis Dikpora, beberapa pejabat dan elemen lainnya.

Diketahui, gedung yang diresmikan penggunaannya tersebut, dibangun dengan dana APBN 2016 senilai Rp. 2,4 miliar. Kini telah berdiri enam ruang kelas, dua ruang praktik dan satu kantor.

Seberapa panjang pagar keliling sekolah yang harus dibuat dan berapa estimasi anggaran yang dibutuhkan?

“Sekitar 600 meter dengan estimasi anggaran pembuatan sekitar Rp. 500 juta. Rencana kami, bagian depan dipagar besi, sedangkan bagian belakang dipagar tembok,” jawab Iskandar pada Lakeynews.com, usai acara.

Disamping pagar keliling sekolah, SMK Bangun Negeri juga hendak mewujudkan mushalla dengan ukuran 11 x 11 meter. “Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan mushalla ini sekitar Rp. 80 juta,” jelasnya.

Di SMK Bangun Negeri, terdapat dua jurusan; Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan 184 anak didik (Kelas X dan XI) dan Geologi Pertambangan dengan 20 anak didik (Kelas X). “Di SMK Bangun Negeri ada 28 guru dan tiga orang tata usaha,” jelas Iskandar.

Selain itu, di bawah Yayasan PAS Dompu ada SMP Islam Terpadu (IT) dengan 26 anak didik. “Guru dan Tata Usahanya 16 orang,” sambung Iskandar.

 

Keluarga besar SMK Bangun Negeri Hu’u pose bersama Bupati Dompu dan pejabat terkait usai peresmian penggunaan gedung baru SMK Bangun Negeri Hu’u. (dok. mukhlis/lakeynews.com)

HBY: Bantuan Pemda Insya Allah Ada

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu melalui Bupati HBY menanggapi dan merespon positif harapan Iskandar tersebut. Bahkan, menyatakan pihaknya siap membantu. “Bantuan Pemda insya Allah ada,” kata HBY dalam sambutan, sebelum meresmikan penggunaan gedung baru SMK Bangun Negeri.

Cuma, sambungnya, dalam pemberian atau penyaluran bantuan, ada mekanisme dan prosedur yang harus dilalui. Kalau dulu, cukup bawa proposal ke Pemda, sudah bisa langsung bawa pulang uang.

“Sekarang beda. Ajukan dulu proposalnya. Tahun ini ajukan proposal, tahun berikutnya baru bisa anggaran cair. Sebab, setiap anggaran ada pos-posnya sendiri,” urai HBY.

Pada sisi lain, HBY mengingatkan sekaligus menyarankan pihak SMK Bangun Negeri agar mengembangkan jurusan yang dibutuhkan. Misalnya, Jurusan Elektrik dan Pengelasan (Weber). Itu untuk persiapan atau menghadapi kebutuhan tenaga yang akan bekerja di perusahaan pertambangan, seperti PT. STM.

“Kalau mengembangkan jurusan itu, bukalah jurusan yang dibutuhkan. Seperti yang mengajarkan keterampilan las dan sebagainya pada anak didiknya,” imbuh HBY.

Mengapa itu perlu?

“Jika Anda membuka jurusan yang dibutuhkan, maka, kalau ada kebutuhan sumberdaya manusia di bidang itu, kita tidak perlu lagi mengambil orang luar karena sudah ada yang kita miliki,” jelas HBY. (won)