Puing-puing sejumlah rumah warga Desa Sangiang yang seudah rata dengan tenah setelah dilahap si jago merah. (ist/lakeynews.com)

BIMA, Lakeynews.com – Total kerugian kebakaran 11 rumah di Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, hingga malam ini belum dipastikan. Baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Pemkab Bima, belum dapat menyampaikan riil nilai kerugian tersebut.

Peristiwa kebakaran di RT 24, RW 13 Dusun Sarae itu terjadi pada Selasa (11/4) sekitar pukul 11.30 Wita. Penyebab kebakaran, sementara, diduga akibat arus pendek listrik. Saat kejadian, pemilik rumah yang menjadi sumber api sedang tidak ada di umah.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfostik) Bima Abdul Wahab Usman menyitir laporan Sekcam Wera Ilham, SH, kebakaran itu menghanguskan (rata dengan tanah) lima rumah dan enam terbakar ringan.

“Alhamdulillah, tidak terdapat korban jiwa,” ujar Wahab pada Lakeynews.com melalui telepon genggamnya, malam ini.

Ditanya total kerugian dari kebakaran 11 rumah itu, Wahab mengaku, belum tahu. “Nanti saya tanyakan dulu ke anggota,” sambung Wahab yang belum bisa berbicara banyak karena saat ditelepon dia mengaku sedang menyetir kendaraan.

Penanganan pascakejadian, selain upaya pemadaman dilakukan mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) bersama warga, petugas Dinas Sosial (Dinsos) dan BPBD Kabupaten Bima juga meluncur ke lokasi. Aparat dari dua lembaga itu turun dengan membawa stok bantuan darurat yang dibutuhkan para korban.

 

BPBD Masih Mendata Kerugian

Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Bima Ir. HM. Taufik Rusdi, MAP, yang dihubungi via telepon genggamnya, malam ini, tidak berhasil diperoleh konfirmasinya.

Namun, dalam rilisnya sebagaimana dikutip dari Bimakini.com, Taufik mengakui, rumah yang terbakar di Desa Sangiang 11 unit. Menurutnya, dari 11 unit rumah yang terbakar, tujuh rusak berat, empat lainnya rusak ringan.

Yang rusak berat yakni rumah milik Suriadin, Taqwa, H. Ajrun, Anuriah, Muslim, Abas dan Irwanto. Empat rumah rusak ringan, milik Wukrah, Ruslan, Samsudin dan Jamaludin.

Soal kerugian, timnya masih melakukan pendataan. Namun diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. “Saya sudah turunkan tim untuk mendata seluruh kerugian yang dialami para korban,” tuturnya. (won)