Pertemuan Bupati Dinda, Wabup Dahlan dan rombongan dengan Kades Nisa dan para ketua RT di kantor desa setempat. (ist/lakeynews.com)

Bupati ke Desa Nisa dan Salurkan Logistik bagi Wilayah Terdampak Banjir

BIMA, Lakeynews.com – Setelah sehari sebelumnya berkeliling ke empat kecamatan terdampak banjir, Selasa (28/3) mulai sekitar pukul 10.00 Wita Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri dan Wakil Bupati H. Dahlan M. Noer bertandang ke Desa Nisa, Kecamatan Woha. Di sana Bupati dan rombongan mendengarkan pemaparan Kades Nisa Safrudin Syamsu, didampingi beberapa Ketua RT.

Menurut Safrudin, desa Nisa yang terdiri dari 6 RW dan 16 RT menjadi salah satu yang terdampak parah akibat derasnya luapan aliran Sungai Cenggu.

Untuk mengantisipasi terulangnya bencana banjir di masa depan, pembuatan tanggul di sisi sungaki harus menjadi prioritas.

Kepada Bupati dan Wabup, Kades Nisa menyampaikan bahwa kerja keras dirinya dalam menangani banjir didukung sepenuhnya oleh para ketua RT, RW dan kepala dusun.

Menanggapi itu, Bupati mengatakan siap untuk menyuplai material semen untuk pembuatan talud bila warga melakukan gotong royong pembangunan sarana tersebut.

Selain pembuatan talud, harus segera diupayakan agar air yang meluap di Desa Risa dapat surut. “Saya telah melakukan koordinasi dengan kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) 1 Nusa Tenggara (Nusra) agar memprioritaskan penanganan di Dusun Beringin.

Sementara itu, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Drs. H. Taufik Rusdy, M.Ap, mengatakan, hujan deras yang terjadi Minggu (26/03) menyebabkan tujuh kecamatan terdampak dan terendam air. Ketujuh kecamatan itu, Ambalawi, Sape, Bolo, Belo, Woha, Monta dan Palibelo. Namun, Kecamatan Woha yang paling banyak dengan 13 desa yang terendam air.

Proses penyaluran logistik oleh Tim Tagana Dinas Sosial Kabupaten Bima di Desa Nisa. (ist/lakeynews.com)

“Ada 4.000 warga terdampak, namun tidak ada pengungsi permanen,” jelasnya.

Terkait penyaluran bantuan tanggap darurat, melalui TRC BPBD dan Tagana Dinas Sosial, sejak Minggu (26/3) dan dua hari ke depan, setiap hari disalurkan 2.000 bungkus nasi dan 200 dos air minum.

“Upaya ini dilakukan agar para korban mendapatkan akses terhadap makanan karena belum sempat melakukan kegiatan masak memasak,” jelasnya.

Bantuan berupa mie instan kepada warga yang wilayahnya terdampak banjir juga disalurkan KNPI Kecamatan Woha.

 

Kunjungi Empat Kecamatan Terdampak Banjir

Sebelumnya, setelah mendarat di Bandara Sultan Muhammad Salahddin Bima, Senin (27/3), Bupati Dinda didampingi Wabup Dahlan dan Kapolres Bima AKBP M. Eka Fathurahman, SH, S.Ik, turun langsung ke beberapa titik (wilayah) yang diterjang banjir pada Minggu (26/3).

Saat meninjau lokasi-lokasi banjir tersebut, Bupati juga menyalurkan bantuan 2.000 bungkus nasi dan 200 dus air minum (bukan hanya 200 bungkus nasi, red) kepada warga. Desa pertama yang dikunjungi Bupati yang juga didampingi Plt. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Drs. H. Taufik Rusdy, M.Ap, adalah Desa Penapali, Kecamatan Woha.

Bersama Plt. Kadis Sosial dan sejumlah pejabat lainnya, Bupati dan Wabup berdialog dengan para korban sembari membagikan 200 bungkus nasi. Kemudian melanjutkan kunjungan dan membagikan masing-masing 200 nasi bungkus ke Desa Dadibou, Desa Keli dan Desa Risa.

Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri tengah mendengarkan keluhan korban banjir di Desa Risa, Kecamatan Woha. (ist/lakeynews.com)

Bupati kemudian melanjutkan peninjauan ke Kecamatan Monta. Di wilayah ini, Bupati dan rombongan melihat dari dekat kondisi salah seorang korban banjir Jahruddin, warga Dusun Oi Niu Desa Sakuru. Kepada warga tersebut Bupati mengimbau agar tidak membangun pemukiman di bantaran sungai karena rentan diterjang banjir.

Bupati dan rombongan kemudian bertolak menuju Desa Ngali, Kecamatan Belo. Di sana Bupati meninjau pemukiman dan lahan warga yang tersapu banjir, terutama di RT 06 Dusun Sigi.

Agar akses warga yang menuju lahan pertanian dapat dilakukan dengan mudah, Bupati menginstruksikan kepada Kepala Pelaksana BPBD untuk segera mengupayakan pembangunan jembatan yang lebih representatif bagi warga Ngali. Peninjauan berakhir di Besa Belo, Kecamatan Palibelo. (zar)