”Insya Allah, akhir Januari ini kami akan ke Dompu membawa investor dan pembeli sorgum dari Jepang.” Arie Wiryawan Harun Al Rasyid, SE, Wakil Ketua Asosiasi Agrobisnis Sorgum Indonesia (AASI).

Wakil Ketua Asosiasi Agrobisnis Sorgum Indonesia (AASI) Arie Wiryawan Harun Al Rasyid, SE. (foto ist/lekaynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Ada potensi lain dan tak kalah luar biasanya untuk dikembangkan di Kabupaten Dompu. Sorgum. Ya, sorgum, selain Tebu, Sapi, Jagung dan Rumput Laut (Terpijar).

Jika tidak ada halangan yang berarti, pada Januari 2017 ini, investor dan pembeli sorgum asal Jepang akan ke Dompu. “Insya Allah, akhir Januari ini kami akan ke Dompu membawa investor dan pembeli sorgum dari Jepang,” kata Wakil Ketua Asosiasi Agrobisnis Sorgum Indonesia (AASI) Arie Wiryawan Harun Al Rasyid, SE.

Pernyataan tersebut disampaikan putra mantan Gubernur NTB H Harun Al Rasyid itu pada Lakeynews.com dan dalam diskusi Grup Whatsapp LakeyNews.Com, Selasa (10/1). “Insya Allah, Dompu akan kami jadikan pusat pembibitan dan pengembangan sorgum nasional,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui dan referensi yang dimiliki Lakeynews.com, sejauh ini sekitar 250 hektare (Ha) sorgum telah ditanam dan tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Dompu. Arie Wiryawan merupakan penggagas dan pemrakarsa untuk pengembangan tanaman ini. “Untuk sorgum ini, asosiasi dan koperasi-nya sudah terbentuk,” jelas Arie.

Tanaman sorgum ini, menurutnya, sudah ujicoba dan sudah ada ada hasil labnya. Ternyata dibutuhkan oleh luar negeri. Cuma di Indonesia belum banyak yang mengetahui. “Sorgum ini adalah tanaman yang mengandung vitamin B17, yang bisa mengganti sel-sel yang mati atau kanker dengan sel-sel yang baru secara alamai,” tandasnya.

Yang menarik, lanjut Arie, sorgum ini terbuka peluang untuk dikolaborasikan dengan jamu atau kopi, seperti Jamu Sasambo yang digawangi Nasrin asal Kilo, Dompu. “Kita bisa kolaborasikan juga karena ada kopi sorgum untuk kesehatan,” papar pemegang kendali investor dan pengembangan sorgum itu.

“Selain untuk bioethanol, sorgum juga bahan pakan ternak, makanan manusia, tepung terigu, gula, dan lainnya. Kita sedang upayakan agar para petani di daerah sejahtera dan tidak mengandalkan satu taman saja,” sambung pria yang juga Wakil Ketua Koperasi DAI MACI Dompu Agrobisnis Indonesia itu.

Sekadar diketahui, urai Arie, sorgum memiliki nilai ekonomis tinggi. Sebab, hanya sekali tanam tapi bisa sampai tiga kali panen dalam setahun. “Ini akan meningkatkan pemasukan petani dari sumber tanaman dan pemasukan dari peternakan,” cetusnya.

Bukan itu saja, dengan beberapa kontraktor mitra dari luar, AASI optimis akan mendampingi pengelolaan sorgum dengan bantuan mesin. Apalagi sorgum ini mengandung banyak vitamin yang dibutuhkan manusia dan hewan termasuk obat kanker.

“Insya Allah, sudah ada beberapa kontrak dari luar untuk bioethanol, gula, pakan ternak dan lainnya yang kami tandatangani. Kami akan mengembangkan lagi lahan untuk bisa mencukupi kuota tersebut,” janjinya.

Terkait rencana besar pihaknya dalam pengembangan dan pembibitan sorgum di NTB, Arie sangat mengharapkan bantuan dari para pimpinan daerah. “Kami sangat mengharapkan, ke depannya, siapapun gunernur, bupati, walikota dapat membantu kami untuk mengembangkan daerah dan mensejahterakan petani di daerah-daerah,” pintanya. (won)