Menteri Kesehatan (Menkes) Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM. (foto ist/lakeynews.com)

KOTA BIMA, Lakeynews.com – Penanganan banjir bandang di Kota Bima menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. ”Masalah penanganan banjir ini, khususnya terkait pelayanan kesehatan menjadi perhatian serius kita,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM.

Hal tersebut disampaikan Menkes saat berkunjung ke Kota Bima, Jumat (30/12). Menkes datang didampingi Sekretaris Jenderal Kemenkes dr. Untung Suseno Sutarjo.

Di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Menkes disambut Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Nurhandini Eka Dewi. Dari bandara menuju kantor Walikota.

Dalam pertemuan di Kantor Walikota, Menkes menegaskan, penanganan penyakit pascabanjir harus dilaksanakan dengan maksimal, terutama diare, leptosiroris (karena kotoran tikus) dan tetanus.

Terkait kebutuhan obat, menurutnya, harus tetap tersedia, dengan dibantu oleh Dikes NTB atau mengambil dari gudang obat daerah lain yang terdekat. “Pembersihan lingkungan dengan air saja tidak cukup, harus disertai penggunaan desinfektan,” tandasnya.

Penilaian kerusakan dan kerugian pascabencana, lanjutnya, harus dilakukan dengan teliti dan valid. Kementerian Kesehatan membutuhkan data assesment yang valid agar bisa memberikan bantuan pada tahap rehab rekon.

“Penanganan bencana memang memerlukan tindakan cepat, namun tetap harus mematuhi prosedur yang berlaku,” tegasnya.

Selain ke kantor Walikota, Menkes juga meninjau rencana pembangunan Rumah Sakit Tipe D di kantor Puskesmas Asakota. (zar)