KOTA BIMA, Lakeynews.com – Walikota Bima H Qurais H Abidin mengungkapkan, fasilitas kesehatan yang terdampak banjir pada 21 dan 23 Desember lalu adalah 2 rumah sakit swasta, 4 Puskesmas, 1 Labkesda, 29 Pustu dan 29 Polindes. Diperkiraan, nilai kerugiannya mencapai Rp. 66 miliar.
Walikota menyampaikan hal itu ketika memberikan laporan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM, dalam pertemuan di Kantor Walikota, Jumat (30/12).
Menurut Walikota, pelayanan kesehatan pascabanjir bandang di Kota Bima tertangani dengan baik. Untuk menambah pos layanan kesehatan, telah dibuka Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) Mabes TNI di Paruga Na’e Convention Hall dengan kekuatan 80 tenaga medis.
Hingga Kamis (29/12) malam, warga yang menerima pelayanan kesehatan sudah mencapai 17 ribu jiwa di 10 Pos Statis dan 51 Pos Mobil yang dilayani 23 tim medis/relawan. “4.579 warga menjalani rawat jalan dan 33 warga menjalani rawat inap,” jelas Qurais.
Jenis penyakit yang diderita warga umumnya, lanjut Qurais, gatal-gatal dan luka-luka karena kena pecahan kaca atau seng. Pihak medis juga mengantisipasi penyakit ISPA, diare, leptosiroris (karena kotoran tikus) dan tetanus.
Walikota menjelaskan, tim telah melakukan pembersihan di Puskesmas/fasilitas kesehatan terdampak. Dua rumah sakit juga sudah dibersihkan, yaitu PKU Muhammadiyah dan Stikes.
Diketahui, di Kota Bima ada sebuah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten. RS tersebut tidak terdampak, tapi rumah pegawainya sebagian besar terdampak banjir. “Namun demikian, kegiatan pelayanan di RSUD tersebut tetap berjalan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima Drs. Azhari. (zar)