Hingga Senin (26/12) petang, Polsek RasanaE Barat masih terendam air. (foto sarwon/lakeynews.com)

KOTA BIMA, Lakeynews.com – Hampir semua sektor kehidupan di Kota Bima terdampak banjir bandang yang terjadi tanggal 21 dan 23 Desember 2016. Perumahan penduduk, fasilitas umum, lahan pertanian, tempat usaha dan sebagainya luluhlanta dan porak-poranda.

Berdasarkan data hasil perhitungan sementara, kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 984,4 miliar. Namun, total kerugian akibat bencana itu diperkirakan lebih dari Rp 1 triliun.

Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dalam rilisnya, Selasa (27/12) juga mengakui, bahwa kerugian dan kerusakan akibat banjir diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar.

Data sementara hasil perhitungan yang dilakukan Pemkot Bima bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian dan kerusakan akibat banjir sebesar Rp 984,4 miliar.

Jumlah tersebut adalah estimasi kasar yang nanti akan dihitung lebih detail dengan menggunakan pendekatan Jitupasna (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana). Sekaligus dihitung besarnya kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi.

Data sementara, kerusakan dan kerugian akibat banjir di Kota Bima, anatra lain, fasilitas kesehatan; Puskesmas 5 rusak berat, Pustu 29 rusak berat, Polindes 29 rusak berat, 1 Labkesda rusak berat. Total kerugian sekitar Rp 64,4 miliar.

Sedangkan areal pertanian, sekitar 2.247 hektare lahan sawah rusak dengan kerugian ditaksir mencapai Rp. 5,81 miliar. Fasilitas pendidikan; 18 SD rusak sedang, 5 SMP rusak sedang, 4 SMA/SMK rusak sedang. Kerugiannya diperkirakan Rp 9,2 miliar.

Sementara akibat kerusakan infrastruktur, kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp 259 miliar. Antara lain, 9 jembatan rusak, jalan dalam kota 40 Km rusak, prasarana air minum rusak, sarana kebersihan, 5 dam rusak berat dan 1 dam rusak sedang.

Buka itu saja. Ratusan tempat usaha atau kios di kota ini juga rusak. Bahkan mencapai ratusan unit, dengan total kerugian sekitar Rp 420 juta. Dimana yang mengalami kerusakan berat 77 unit dan rusak sedang 39 unit.

Rumah warga pun mencapai ratusan unit, baik yang hanyut, rusak berat maupun sedang. Total kerugiannya juga lumayan besar, diperkirakan mencapai Rp 30,1 miliar. Rinciannya; 91 rumah hanyut, 47 rumah rusak berat dan 49 rumah rusak sedang.

Sedangkan jumlah kantor pemerintah yang mengalami kerusakan berat 30 unit, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 7,8 miliar.

Pemerintah Kota Bima memperkirakan kerugian dari harta penduduk mencapai Rp 607,93 miliar, sehingga total kerugian ditaksir mencapai Rp 984,40 miliar. Pendataan masih terus dilakukan mengingat belum semua kerusakan tercatat. Diperkirakan dampak ekononi akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data kerusakan. (won)