KOTA BIMA, Lakeynews.com – Akibat dilanda banjir bandang pada Rabu (21/12), perekonomian di Kota Bima lumpuh. Kota itupun dinyatakan darurat banjir selama tiga hari ke depan.
“Perekonomian warga sementara vakum. Kota Bima dinyatakan darurat banjir selama tiga hari,” ujar Walikota Bima HM Qurais di Balai Kota, Kamis (22/12).
Saat ini, lanjut Qurais, pemerintah sedang fokus menolong warga korban banjir dan memberikan bantuan berupa makanan. Warga korban banjir saat ini masih diungsikan di masing-masing masjid yang ada.
“Saat ini kami fokus menolong manusia dan memberinya bantuan makanan. Sekarang kita sudah punya lokasi pengungsian, dan di tiap Kelurahan kita sudah terjunkan tim,” katanya.
Bantuan untuk korban banjir, lanjut Qurais, sejak Kamis (22/12) pagi sudah mulai masuk di posko bantuan bencana. Diantaranya, bantuan dari Pemerintah Kabupaten Dompu dan bantuan dari Pemerintah Provinsi NTB.
“Alhamdulillah, batuan dari Dompu langsung dibawa oleh Bupati, begitupun dari Pemprov langsung bersama Gubernur,” terang Qurais.
Untuk fasilitas lainnya seperti listrik dan fasilitas telekomunikasi yang saat ini mengalami gangguan akan segera diperbaiki. Hari ini (Kamis, red) listrik baru akan dinyalakan hanya di beberapa tempat saja. Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya musibah lain dari warga korban banjir.
“Untuk telekomunikasi, kita masih menunggu teknisi dari Mataram,” jelasnya.
Walikota mengimbau warga korban banjir bersabar menghadapi ujian ini, pemerintah berjanji akan akan memberikan fasilitas yang baik untuk membantu warga.
“Asal warga tenang dan mau kita atur, insya Allah akan mendapat fasilitas yang baik. Kami juga minta warga bersabar. Yang tidak terkena dampak, mohon doa agar bencana ini tidak terjadi lagi,” pintanya.
Lebih jauh Walikota mengungkapkan, bencana banjir bandang yang menghanyutkan dan merusak rumah warga merupakan banjir pertama dan terbesar sepanjang sejarah Kota Bima. Sejumlah wilayah di Kota Bima hampir semuanya terkena dampak banjir.
“Kami tidak bisa menjelaskan mana yang parah, karena kondisi di semua kelurahan itu sama parah,” katanya. (pur)