Kapolres Dompu AKBP Jon Wesly Arianto, SIK. (foto purnawansyah/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Pascaketegangan antarwarga yang dipicu kasus pembacokan yang berbuntut pembakaran rumah pada Rabu (7/12) malam, situasi dan kondisi di Desa Soro Barat dan Desa Konte, Kecamatan Kempo, kembali kondusif.

Sejumlah aparat kepolisian dengan sistem mobile terus melakukan pengawasan warga di dua desa yang sempat memanas tersebut. “Situasi saat ini sudah kondusif. Kita sudah melakukan pendekatan dengan warga di dua desa untuk saling menahan diri,”  ujar Kapolres Dompu AKBP Jon Wesly Arianto pada wartawan, Kamis (8/12).

Kapolres juga mengimbau agar warga tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu tidak jelas dari oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang sengaja ingin memperkeruh suasana.

Saat ini, kata Jon Wesly, kasus perkelahian dua pemuda dan kasus pembakaran rumah itu sedang diselidiki pihaknya. “Kasusnya sedang dalam penyelidikan Polsek Kempo. Saya minta tidak ada lagi rentetan peristiwa setelah peristiwa kemarin, biarkan aparat yang memprosesnya,” tegas Kapolres.

Untuk mempermudah penyelidikan, Kapolres juga meminta warga untuk selalu proaktif dalam memberikan keterangan. “Kesulitan kita, belum ada warga yang mau memberikan keterangan. Kita harap warga mau membantu kita, tidak perlu takut,” pinta Jon Wesly.

Lebih jauh Jon Wesly menjelaskan, aksi saling bacok antarpemuda dari dua desa pada Rabu malam itu, dipicu oleh dendam pribadi. Sebelumnya, kedua pemuda itu, NR (Desa Konte) dengan AS (Desa Soro Barat) terlibat percecokan lantaran AS diduga mengirim gambar yang dinilainya tidak selayaknya pada adik perempuan NR melalui media sosial.

“Kita sedang dalami kasusnya. Dugaan sementara, itu motifnya dilatarbelakangi adanya kiriman gambar kepada adik dari NR yang dianggapnya tidak pantas,” jelas Jon Wesly.

Dikatakannya, kedua pemuda itu terlibat aksi saling bacok di pertigaan Dermaga – Kempo, keduanya sama-sama mengalami luka dan saat ini sedang mendapat perawatan medis. “Keduanya saat ini, statusnya sama-sama jadi korban dan sama-sama jadi pelaku, karena keduanya sama-sama mengalami luka,” katanya.

Jon Wesly kembali menegaskan, pascakejadian itu agar tidak ada lagi warga yang melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Pihaknya akan mengambil tindakan tegas apabila aksi penyerangan kembali dilakukan oleh siapapun warga dari dua desa itu. “Tindakan tegas akan kita lakukan, apabila ada aksi penyerangan lagi,” tegasnya.

Mengantisipasi adanya tindakan-tindakan yang kembali memicu terjadinya konflik, tambah Jon Wesly, pihaknya intens melakukan sistem mobile patroli di dua desa yang bertikai. (pur)