Kapolres Bima Kabupaten AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, S.Ik, saat ditemui Lakeynews.com di ruang SPKT Polres terkait, Jumat (10/03). (sarwon/lakeynews.com)

AKBP Eka: Kami akan Buktikan Hukum tidak Tumpul ke Atas

BIMA, Lakeynews.com – Selama ini ada dua pameo atau kesan yang kerap disematkan dan terdengar dari sebagian masyarakat kepada pihak penegak hukum, khusnya kepolisian. Salah satunya terkait penegakan hukum, “Hukum itu tajam ke bawah, tumpul ke atas”. Kedua, terkait dengan hubungan, dimana “Dekat dengan polisi salah, menjauhkan apalagi (tambah salah).”

Menanggapi kesan-kesan itu, Kapolres Bima AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, S.Ik, menjawab dengan tenang. “Anggapan-anggapan itu tidak benar. Kami akan buktikan bahwa hukum itu tidak tajam ke bawah, tumpul ke atas,” kata Eka.

Ditemui Lakeynews.com di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) usai menyidak pelayanan yang dilakukan anggotanya di beberapa bagian dan satuan Polres terkait, Jumat (10/03), dengan tegas pria yang akrab Bang Eka mengatakan, pihaknya siap “membabat” siapapun yang melakukan kejahatan.

Apalagi jika kejahatan itu dilakukan terhadap keuangan negara, atau korupsi. “Untuk kasus korupsi, kita akan sikat siapa saja. Kita akan proses semuanya, tidak ada pilih bulu,” tandasnya.

“Mulai dari tukang sapu, wartawan, pejabat pemerintah dan sebagainya. Bahkan Bupati sekalipun diperiksa kalau kalau terindikasi melakukan korupsi. Kita punya kewenangan untuk itu, melakukan pemeriksaan,” tegas pria yang belum genap empat bulan menjabat Kapolres di daerah kelahirannya itu, tepatnya 22 November 2016.

 

Bidik Kasus Pasar Tente dan Pengadaan Bibit Bawang

Kapolres Eka kemudian menyontohkan beberapa kasus yang tengah dibidik dan akan serius diungkap dan dituntaskannya. Tentu tidak terlepas dari konteks penegakan hukum. “Misalnya, kasus Pasar Tente yang sudah ada laporan dari masyarakat, kita akan proses sampai tuntas,” ujarnya.

Selain itu, kasus Pengadaan Bibit Bawang yang juga sudah dilaporkan elemen masyarakat. Dalam kasus ini diduga melibatkan oknum di pemerintahan. “Kita tetap akan periksa dan proses semuanya. Siapapun yang diduga terlibat, kita proses,” tegasnya lagi.

Kembali disinggung adanya keraguan masyarakat terhadap proses penegakan hukum yang dilakukan kepolisian. “Ada dua yang selama ini kurang dipahami masyarakat tentang peran kepolisian ini. Ya, polisi ini ibarat dua sisi mata uang,” tuturnya.

Di satu sisi polisi sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat. Namun, di sisi yang lain, polisi juga sebagai penegak hukum.

“Nah, sebagian masyarakat kita ini hanya melihat kami dari posisi sebagai pelayan, pelindung dan pengayom. Ketika ada pelanggaran hukum, mereka tidak memperhatikan posisi kami sebagai penegak hukum,” ulas jebolan Akpol 1997 itu. (won)